logo Kompas.id
HumanioraMinim, Keterlibatan Masyarakat...
Iklan

Minim, Keterlibatan Masyarakat Adat dalam Kebijakan Iklim

Dampak perubahan iklim semakin nyata dialami masyarakat adat. Sebagai kelompok rentan, masyarakat adat justru kurang dilibatkan dalam keputusan terkait penanganan krisis iklim.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 4 menit baca
Foto udara <i>sonaf </i>Boti di Desa Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Senin (7/8/2023). Warga Boti yang masih tinggal dalam rumah adat dalam satu kluster wilayah dan masih mempraktikkan kepercayaan Halaeka disebut Boti Dalam.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara sonaf Boti di Desa Boti, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Senin (7/8/2023). Warga Boti yang masih tinggal dalam rumah adat dalam satu kluster wilayah dan masih mempraktikkan kepercayaan Halaeka disebut Boti Dalam.

JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat adat merupakan kelompok rentan yang akan terdampak perubahan iklim. Namun, keterlibatan masyarakat adat justru masih minim dalam perencanaan dan pengambilan keputusan dari pemangku kepentingan. Akibatnya, keputusan yang dihasilkan sering tidak menjadi solusi dari krisis iklim yang terjadi.

Petani perempuan muda dari Flores Timur yang juga anggota Koalisi Pangan Baik, Shindy Soge, menuturkan, konsep perubahan iklim memang belum dipahami dengan benar oleh masyarakat adat. Namun, dampak dari perubahan iklim tersebut secara nyata sudah dirasakan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000