Penyair Joko Pinurbo Terbaring Sakit di RS Panti Rapih Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo mengalami keluhan di paru-paru. Menurut dokter, kondisinya sudah relatif stabil. Saat ini juga dalam kondisi sadar terbatas.
Oleh
MOHAMAD FINAL DAENG, HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Penyair Joko Pinurbo atau yang akrab disapa Jokpin saat ini tengah terbaring di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Kondisi Joko Pinurbo relatif stabil meski masih harus memakai alat bantu pernapasan.
Saat dihubungi Kompas, Senin (13/11/2023) sore, istri Joko Pinurbo, Nurnaeni Amperawati Firmina, mengatakan, suaminya itu masuk rumah sakit sejak Rabu (8/11/2023). Jokpin mengalami keluhan di paru-paru.
”Menurut dokter, kondisinya sudah relatif stabil. Saat ini juga dalam kondisi sadar terbatas,” ujar Nurnaeni.
Sejumlah sahabat dan organisasi pun disebutkan Nurnaeni telah datang menjenguk. Namun, pembesukan disesuaikan dengan kondisi kesehatan Joko Pinurbo. ”Bapak bisa berkomunikasi secara terbatas lewat tulisan,” ucapnya.
Kabar perihal kondisi Jokpin itu tersebar luas, termasuk di media sosial. Warganet pun memanjatkan doa agar sastrawan berusia 61 tahun itu segera sembuh dan bisa kembali berkarya.
Kerja penyair sejatinya sebuah bagian dari jiwa yang bersedia berbagi ketekunan kecil untuk merawat dan mengolah potensi bahasa Indonesia. Hal ini agar bahasa kita bisa mekar menjadi bahasa ekspresi yang lebih kaya dan fleksibel.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 31 Agustus 2023, Jokpin menghadiri ajang penghargaan Achmad Bakrie XIX yang diselenggarakan di Jakarta. Dia menjadi salah satu penerima penghargaan untuk bidang sastra.
Dalam sambutannya, seperti dikutip dari Kompas.id (2/9/2023), Jokpin berterima kasih telah mendapat penghargaan tersebut di tengah kurangnya apresiasi terhadap karya intelektual, penelitian, dan sastra.
”Kerja penyair sejatinya sebuah bagian dari jiwa yang bersedia berbagi ketekunan kecil untuk merawat dan mengolah potensi bahasa Indonesia. Hal ini agar bahasa kita bisa mekar menjadi bahasa ekspresi yang lebih kaya dan fleksibel,” tuturnya.
Dalam rangka perayaan ulang tahunnya yang ke-60, Jokpin juga menerbitkan kumpulan puisi berjudul Epigram 60 pada 16 Mei 2022. Dalam buku tersebut, Jokpin menghadirkan sejumlah epigram atau puisi pendek yang merespons beragam persoalan, misalnya, pandemi Covid-19, jerat pinjaman daring atau pinjaman online, dan rendahnya upah minimum regional Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelum itu, Jokpin telah menerbitkan banyak kumpulan puisi, di antaranya Celana (1999), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2001), Telepon Genggam (2003), Kekasihku (2004), Pacar Senja (2005), Kepada Cium (2007), Tahilalat (2012), dan Baju Bulan (2013).
Buku puisi Jokpin lainnya adalah Bulu Matamu: Padang Ilalang (2014), Surat Kopi (2014), Surat dari Yogya (2015), Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016), Malam Ini Aku Akan Tidur di Matamu (2016), Buku Latihan Tidur (2017), Perjamuan Khong Guan (2020), Salah Piknik (2021), Sepotong Hati di Angkringan (2021), dan Kabar Sukacinta (2021).
Selain itu, Jokpin juga telah meraih berbagai penghargaan sastra, yakni Penghargaan Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta (2001), Sih Award (2001), Hadiah Sastra Lontar (2001), Tokoh Sastra Pilihan Tempo (2001 dan 2012), Penghargaan Sastra Badan Bahasa (2002 dan 2014), Kusala Sastra Khatulistiwa (2005 dan 2015), dan South East Asian (SEA) Write Award (2014).