Dukung Penanganan Tengkes di Magelang, Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas berupaya ikut berkontribusi menekan angka kejadian tengkes di Kota Magelang, Jateng. Upaya itu dilakukan melalui program intervensi gizi serta perbaikan sanitasi lingkungan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
KOMPAS/GESIT ARIYANTO
Bantuan dari pembaca Kompas disiapkan di halaman Gedung Kompas Gramedia, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). Bantuan berupa beras, daging beku, dan minyak goreng itu didistribusikan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas bersama Kementerian Sosial untuk penyintas bencana Cianjur, Jawa Barat.
MAGELANG, KOMPAS — Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas berupaya ikut berkontribusi menekan angka kejadian stunting atau tengkes di Kota Magelang, Jawa Tengah. Upaya itu dilakukan melalui penyaluran bantuan untuk program intervensi gizi serta perbaikan sanitasi lingkungan.
Pada Kamis (31/8/2023), Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) akan menandatangani perjanjian kerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk mendukung program Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat (Ceting Emas).
Pada acara yang sama, Yayasan DKK bersama Forum Tembang Tidar akan meresmikan selesainya pembangunan perbaikan sanitasi lingkungan hasil kerja sama sejumlah pihak.
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN
Dua anak digendong orangtuanya setelah mengikuti sosialisasi mencegah stunting pada anak di Balai Sekretariat RW 2, Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).
Ketua Yayasan DKK Gesit Ariyanto menjelaskan, persoalan stunting bukan hanya masalah individu, melainkan juga masalah bersama. Hal ini karena stunting menyangkut masa depan generasi bangsa. Itulah kenapa, Yayasan DKK ingin ikut berkontribusi memberi bantuan untuk mengatasi masalah stunting.
”Semoga bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga penerima manfaat benar-benar terselamatkan dari stunting,” kata Gesit dalam keterangan tertulis.
Terkait program intervensi gizi, Yayasan DKK akan menyalurkan dana untuk pemberian makanan tambahan (PMT). Pada tahap pertama, akan disalurkan dana untuk PMT bagi 28 bayi di bawah dua tahun (baduta) berisiko tengkes di Kecamatan Magelang Tengah pada 15 September hingga 15 November 2023.
Pada tahap kedua, Yayasan DKK akan menyalurkan bantuan dana untuk PMT bagi 200 balita gizi buruk, gizi kurang, serta ibu hamil kurang energi kronis di semua kelurahan di Kota Magelang. Penyaluran dilakukan mulai 15 Desember 2023 hingga 15 Maret 2024.
KOMPAS/NINA SUSILO
Seorang ibu membawa anak balitanya ke Kelurahan Kayubulan, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Jumat (14/4/2023). Pengukuran berat dan tinggi badan anak balita secara berkala dapat memantau perkembangan anak sekaligus mengantisipasi tengkes (stunting).
Gesit menyebut, total dana yang akan disalurkan untuk PMT di Kota Magelang mencapai Rp 513 juta. ”Dana yang disalurkan berasal dari para pembaca harian Kompas/Kompas.id yang dikelola oleh Yayasan DKK,” ujarnya.
Sementara itu, untuk program sanitasi, Yayasan DKK telah membangun 81 jamban sehat individu dan 76 sambungan rumah ke jaringan Sistem Pengelolaan Limbah Air Domestik (SPALD) di Kota Magelang.
Menurut Gesit, program pembangunan yang telah dimulai sejak akhir tahun 2022 itu memberikan manfaat bagi 177 keluarga dan 808 jiwa. Total dana yang diberikan untuk perbaikan sanitasi itu Rp 299.885.000.
”Program ini bertujuan untuk mengubah perilaku buang air besar secara sembarangan di kalangan warga serta mendukung target Pemkot Magelang memenuhi akses sanitasi aman dan layak sebagai kebutuhan dasar manusia,” katanya.
KOMPAS/DEONISIA ARLINTA
Seorang anak mendapatkan makanan tambahan lengkap dengan protein hewani setelah selesai dilakukan pemantauan tumbuh kembang di Posyandu Mawar Merah, Dusun Klangon, Sedayu, Bantul. Yogyakarta, Jumat (10/2/2023).
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Magelang Riana Devy mengatakan, angka prevalensi stunting di Kota Magelang tahun 2022 sebesar 13,9 persen.
Meski angka itu sudah melampaui target pemerintah untuk menekan angka tengkes menjadi 14 persen pada tahun 2024, upaya penanganan tengkes di Kota Magelang terus dilakukan.
Oleh karena itu, pada tahun ini, Tim Penggerak PKK Kota Magelang meluncurkan program Ceting Emas untuk mengumpulkan donasi guna membiayai PMT. Program itu awalnya bertujuan untuk mengumpulkan dana dari organisasi wanita saja. Namun, belakangan banyak dinas dan instansi lain turut tergerak untuk menyumbangkan dana.
Program ini bertujuan untuk mengubah perilaku buang air besar secara sembarangan
Hingga sekarang, total donasi yang terkumpul Rp 120 juta. Dana tersebut telah diberikan untuk PMT bagi 90 anak di Kecamatan Magelang Selatan, kemudian dilanjutkan dengan PMT bagi 24 anak baduta di Kecamatan Magelang Utara.
Selain PMT, Riana mengatakan, Pemkot Magelang terus berupaya mencegah kejadian tengkes dengan sosialisasi kepada para orangtua tentang nutrisi yang baik untuk anak. Sosialisasi ihwal perilaku hidup sehat, termasuk mewujudkan sanitasi sehat di rumah, juga terus dilakukan.