Tingkatkan Sebaran Buku di Daerah Pelosok lewat Donasi
Sebaran buku terus ditingkatkan demi mendorong minat membaca masyarakat di semua daerah di Indonesia. Upaya itu salah satunya dilakukan dengan perhelatan bazar buku internasional Big Bad Wolf.
Oleh
Ayu Octavi Anjani
·4 menit baca
AYU OCTAVI ANJANI
Bazar buku internasional Big Bad Wolf Books 2023 kembali hadir di Indonesia Convention Exhibition BSD, Tangerang, Banten, Jumat (26/5/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Minat baca masyarakat Indonesia terus ditingkatkan dengan berbagai cara, salah satunya mendorong sebaran buku ke pelosok Tanah Air dengan cara berdonasi. Kolaborasi dengan berbagai organisasi terus dilakukan demi memaksimalkan sebaran buku tersebut.
Presiden Direktur Big Bad Wolf Uli Silalahi pada pembukaan bazar buku internasional Big Bad Wolf (BBW) Books 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (26/5/2023), mengatakan, minat baca masyarakat terus ditingkatkan dengan adanya bazar buku. Berbagai koleksi terbaru dihadirkan demi membangkitkan gairah membaca.
”Kali ini kami menyediakan 5 juta buku dan hampir 40 persennya itu buku Indonesia serta sisanya buku internasional. Tujuan kami saat ini memperbanyak buku-buku Indonesia agar masyarakat, khususnya anak-anak, tidak hanya fokus pada bahasa Inggris, tetapi juga mencintai budayanya,” kata Uli.
Selain memperbanyak koleksi buku melalui bazar, minat membaca dan literasi masyarakat juga didorong dengan adanya donasi buku yang akan disalurkan ke semua wilayah pelosok Indonesia. Donasi tersebut dimaksudkan agar sebaran buku di wilayah terpencil semakin optimal.
Berdasarkan data Perpustakaan Nasional (Perpusnas), tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia sebesar 63,9 poin pada 2022. Tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia pada 2022 meningkat 7,4 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar 59,52 poin. Angka ini masuk dalam kategori tinggi.
ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Pengunjung memilih buku dalam bazar buku internasional Big Bad Wolf di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (26/5/2023). Big Bad Wolf memboyong sekitar 5 juta buku dari sejumlah negara dan daerah di Indonesia dalam bazar yang berlangsung pada 26 Mei hingga 5 Juni 2023 itu. Melalui tema #bacaitukeren, Big Bad Wolf berupaya menjadikan kegiatan membaca sebagai gaya hidup untuk memperoleh informasi, wawasan, pengetahuan, dan hiburan.
Pada beberapa tahun sebelumnya, tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia selalu berada dalam kategori sedang. Menurut wilayahnya, Yogyakarta memiliki skor tingkat kegemaran membaca tertinggi secara nasional, yakni 72,29 poin. Posisi berikutnya ditempati Jawa Tengah dengan 70,96 poin. Kemudian, tingkat kegemaran membaca di Jawa Barat tercatat 70,1 poin.
Selanjutnya ada DKI Jakarta dan Jawa Timur dengan skor tingkat kegemaran membaca masing-masing 68,54 poin. Kemudian, Sulawesi Utara dan Papua dengan skor 55,58 poin dan 55,93 poin. Sementara itu, skor tingkat kegemaran membaca di Papua Barat menjadi yang terendah di Indonesia, yakni 54,81 poin.
Tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia pada 2022 meningkat 7,4 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar 59,52 poin. Angka ini masuk dalam kategori tinggi.
Oleh sebab itu, BBW akan menyalurkan buku gratis melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bernama Red Readerhood (RRH). Program ini mengajak para pengunjung berpartisipasi mendonasikan buku-buku mereka yang kemudian ditujukan bagi perpustakaan di pelosok Tanah Air. Kerja sama juga dilakukan dengan organisasi wanita, yaitu Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Uli menambahkan, dirinya sering dijuluki sebagai ”ibu buku” karena, misinya, menyebarkan buku-buku ke seluruh Indonesia. ”Saya membawa banyak buku untuk masyarakat. Saya bawa jutaan buku demi mencapai misi saya tadi, karena buku adalah jendela dunia,” paparnya.
Co-founder and Managing Director BBW Books Andrew Yap menyatakan kekhawatirannya terhadap kondisi buku di seluruh dunia. Menurut dia, setiap negara memiliki persoalan buku yang sama, yaitu keterjangkauan dan ketersediaannya.
AYU OCTAVI ANJANI
Presiden Direktur Big Bad Wolf Uli Silalahi (kiri) dan Co-Founder and Managing Director BBW Books Andrew Yap (kanan) pada acara pembukaan bazar buku internasional Big Bad Wolf (BBW) Books 2023 yang kembali hadir di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (26/5/2023).
”Semua negara, menurut saya, memiliki masalah yang sama, yaitu ketersediaan buku yang minim dan harganya yang sering sekali tidak terjangkau. Kalau melihat Indonesia sendiri, masalahnya juga sama. Jadi, dengan adanya bazar buku ini, tidak ada masalah bagi masyarakat untuk menikmati buku,” ujar Andrew.
Andrew menceritakan pengalamannya ketika tidak mampu membeli buku saat anak-anak. Dirinya dahulu tumbuh tanpa membaca buku karena harga buku yang mahal. Pengalaman itu menginspirasi dirinya membentuk BBW Books pertama kali di Malaysia pada 2019, kemudian dibentuk di sejumlah negara, salah satunya Indonesia, hingga sekarang.
BBW Books masuk secara global dan telah berkeliling ke 37 kota di 15 negara, seperti Malaysia, Kamboja, Hong Kong, Indonesia, Myanmar, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, Uni Emirat Arab, Tanzania, dan Kenya.
Buku dengan harga terjangkau menjadi fokus bazar ini demi meningkatkan sebaran bahan bacaan bagi masyarakat dunia. Tahun ini, BBW Books akan melakukan tur ke beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Balikpapan.
Senior Vice President Bank Central Asia (BCA) Dody Santosa Iswan menuturkan, kemudahan mendapatkan buku perlu juga ditunjang dengan kemudahan transaksi. Selain itu, dunia perbankan perlu berkontribusi mendukung literasi membaca masyarakat Indonesia.
”Kami memberikan diskon 7 persen dan cashback Rp 500.000 untuk transaksi buku di BBW Books. Selain itu, (BBW Books) memotivasi kami untuk mempermudah transaksi dengan pembayaran tanpa tunai sehingga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pengunjung,” kata Dody.