Kerja Sama Kampus dengan Lembaga Mitra Perkuat Program Beasiswa Pendidikan
Perguruan tinggi perlu membangun kemitraan demi memperkuat program beasiswa, terutama bagi mahasiswa yang kurang mampu.
Oleh
Ayu Octavi Anjani
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perguruan tinggi berupaya memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu, terutama bagi mereka yang terdampak pandemi Covid-19, dengan mengumpulkan dana abadi. Upaya kampus ini perlu terus diperkuat melalui kemitraan dan kerja sama dengan berbagai pihak agar beasiswa bagi mereka yang membutuhkan dapat diberikan secara berkesinambungan.
Dana abadi (endowment fund) merupakan dana simpanan yang akan dikembangkan yang hasilnya dimanfaatkan untuk meringankan beban biaya pendidikan mahasiswa selama menempuh studi. Selain itu, dana abadi dapat membantu pengembangan riset serta pengabdian kepada masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Pengelolaan Sumber Daya Universitas Paramadina Handi Risza mengatakan, endowment fund dibutuhkan setiap universitas untuk menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu. Dalam hal ini, kemitraan dengan industri sangat diperlukan, mengingat tidak semua universitas mampu memberikan beasiswa mandiri, termasuk pemerintah.
”Menurut rencana, kami akan membuat yayasan khusus untuk mengelola beasiswa berupa endowment fund. Kami belajar dari pandemi Covid-19 lalu, bagaimana mahasiswa kami juga banyak yang keluar akibat tidak mampu membayar uang kuliah,” ujar Handi saat ditemui seusai acara Halalbihalal dan Ground Breaking Gedung A Kampus Paramadina Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (23/5/2023).
Laporan Statistik Pendidikan Tinggi 2020 menunjukkan, terdapat 601.333 mahasiswa putus kuliah pada 2020 yang mayoritas berasal dari perguruan tinggi swasta (PTS), yakni 478.826 orang atau 79,5 persen.
Jumlah mahasiswa putus kuliah tertinggi selanjutnya berasal dari perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak 101.758 orang. Kemudian, mahasiswa putus kuliah yang berasal dari perguruan tinggi agama (PTA) sebanyak 18.284 orang dan perguruan tinggi kementerian/lembaga lain (PTK) 3.395 orang.
Handi mengutarakan, pendanaan untuk beasiswa ini berasal dari berbagai donatur, salah satunya Dewan Pengurus Yayasan Wakaf Paramadina Aburizal Bakrie. Aburizal akan memberikan donasi beasiswa sebesar Rp 400 juta setiap bulan yang nantinya akan dikelola yayasan khusus.
Pada kesempatan yang sama, Aburizal Bakrie mengajukan diri membentuk yayasan khusus beasiswa mahasiswa berbasis endowment fund. Pemberian beasiswa tidak hanya dikhususkan bagi mereka yang kurang mampu, tapi juga mahasiswa berprestasi. Selain itu, beasiswa tidak hanya menyasar anak muda di dalam kampus, tapi juga luar kampus wilayah Jabodetabek hingga Indonesia bagian timur.
”Setiap universitas pasti memiliki endowment fund mereka sendiri untuk memberikan beasiswa. Memang ada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), tapi peminatnya juga banyak sekali. Oleh karena itu, saya mengusulkan agar dibentuk yayasan khusus di sini,” kata Aburizal seusai acara.
Di sisi lain, tidak semua kampus, baik negeri maupun swasta, memiliki donatur untuk program beasiswa di universitas mereka. Karena itulah, kerja sama yang baik antara kampus dan mitra sangat dibutuhkan. Namun, Handi mengingatkan, untuk bisa mendapatkan lembaga mitra yang besar maka kampus juga perlu meningkatkan kualitasnya.
Endowment fund dibutuhkan setiap universitas untuk menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu.
Subsidi silang
Kepala Penerimaan Mahasiswa Baru Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Institute of Business Law and Management (IBLAM) Rani Yuwafi menyebut, beasiswa di universitasnya saat ini masih mengandalkan subsidi silang. Subsidi silang merupakan subsidi dari pemerintah atau badan swasta yang diberikan bagi masyarakat kurang mampu.
”Saat ini, kami masih menggunakan subsidi silang, yaitu dari uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa yang berlebih nanti diatur oleh yayasan agar mahasiswa kurang mampu dapat menerima beasiswa,” kata Rani saat dihubungi, Selasa (23/5/2023).
Rani menambahkan, belum ada donatur yang secara detail menyalurkan bantuan khusus beasiswa untuk mahasiswa di IBLAM. Mahasiswa dapat mengajukan beasiswa dengan memanfaatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Namun, pendaftaran KIP yang terbatas menyebabkan tidak semua mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa.