Beasiswa kuliah terus disediakan berbagai pihak untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Selain pemerintah, dunia usaha dan perguruan tinggi juga menyediakan beasiswa kuliah sarjana hingga pascasarjana.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
KOMPAS/ESTER.LINCE NAPITUPULU
Rektor Universitas Mercu Buana Ngadino Surip (depan, kedua dari kiri) hadir di SMAN 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, untuk memberi motivasi dan beasiswa kuliah. Dukungan mengakses pendidikan tinggi lewat beasiswa kuliah dilakukan perguruan tinggi swasta maupun negeri.
JAKARTA, KOMPAS — Beasiswa kuliah untuk meningkatkan pendidikan masyarakat Indonesia tersedia dari berbagai sumber. Tak hanya pemerintah, dunia usaha dan perguruan tinggi juga menawarkan beasiswa kuliah sarjana maupun pascasarjana untuk anak-anak bangsa yang potensial.
Salah satu beasiswa kuliah pascasarjana ditawarkan PT AKR Corporindo Tbk, sebuah perusahaan publik di bidang logistik dan rantai pasokan yang bergerak di sektor perminyakan, distribusi bahan kimia, dan energi di Indonesia. Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Haryanto Adikoesoemo mengatakan, lewat program Beasiswa Pascasarjana, PT AKR Corporindo Tbk membuka kesempatan bagi warga negara Indonesia lulusan sarjana untuk melanjutkan jenjang S-2 atau magister di Singapore Management University (SMU). Beasiswa bernilai 630.000 dollar Singapura ini untuk memotivasi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan studi pascasarjana di bidang inovasi, modal manusia, dan transformasi bisnis di SMU.
”Bersama-sama, kita bisa membangun generasi pemimpin yang inovatif dengan semangat keusahawanan. Saya berharap kontribusi ini mampu mendukung mereka yang memiliki tekad untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Saya sangat yakin bahwa program beasiswa ini akan membantu menginspirasi dan mengembangkan keahlian yang dibutuhkan oleh kaum profesional berbakat untuk menjadi pemimpin di bidang teknologi, kewirausahaan, dan inovasi. Saya juga berharap ketika mereka kembali ke tanah air, para mahasiswa tersebut dapat berkontribusi kembali terhadap pembangunan ekonomi nasional,” kata Haryanto Adikoesoemo, yang merupakan anggota SMU International Advisory Council di Indonesia, Minggu (22/5/2022).
Associate Postgraduate Professional Education SMU Themin Suwardy mengatakan, setiap tahun, banyak mahasiswa Indonesia yang berminat untuk menempuh pendidikan pascasarjana di SMU. Sayangnya, karena keterbatasan keuangan, tidak semua orang dapat mengikuti program profesional di SMU.
“Kontribusi ini akan memberikan dukungan berarti bagi pelajar Indonesia untuk mewujudkan mimpi mereka. Beasiswa ini juga menjadi program beasiswa pertama yang dibuka khusus bagi mahasiswa pascasarjana Indonesia yang menempuh studi mereka di SMU," kata Themin.
Beasiswa pascasarjana di SMU tersedia untuk tiga warga negara Indonesia yang dimulai tahun akademik 2022/2023. Setiap beasiswa ditujukan untuk satu mahasiswa Indonesia yang terdaftar di program pascasarjana di bidang inovasi, kepemimpinan SDM, dan bisnis teknologi informsi.
Penerima beasiswa akan menerima bantuan keuangan sebesar 70.000 dollar Singapura untuk memenuhi kebutuhan biaya perkuliahan tahunan penerima dan/atau biaya terkait studi lainnya serta biaya hidup di Singapura yang berlaku selama masa studi mereka di SMU.
Fitria Tisa Oktalira berhasil meraih gelar doktor dari Australian National University di Australia. Dia adalah salah seorang anak muda dari keluarga tidak mampu yang berhasil meraih doktor berkat dana beasiswa.
Mahasiswa tidak mampu
Dukungan untuk beasiswa kuliah juga datang dari perguruan tinggi, salah satunya Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta. Bekerja sama dengan Keuskupan Agung Jakarta, Unika Atma Jaya memberikan beasiswa jenjang sarjana (S-1) senilai Rp 6 miliar yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa baru tahun 2021 maupun 2022 melalui program Atma Peduli ASAK (Ayo Sekolah Ayo Kuliah) di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.
”Pemberian beasiswa ini adalah wujud nyata kepedulian Atma Jaya yang bertujuan menjaring siswa terbaik yang kurang mampu secara finansial, tetapi memiliki kemampuan akademis dan non-akademis yang baik serta lulus tes masuk di Unika Atma Jaya. Para siswa terbaik ini nantinya tetap bisa mengejar mimpinya untuk bisa menjadi yang terbaik bagi pembangunan bangsa dan negara,” kata Rektor Unika Atma Jaya A Prasetyantoko.
Prasetyantoko mengatakan, sebagai lembaga pendidikan tinggi, Atma Jaya memiliki komitmen untuk terus berkarya dan membangun kepedulian yang nyata dalam kemajuan pendidikan nasional, termasuk mendorong pengembangan teknologi digital di kampus. Unika Atma Jaya menggalang kerja sama pemberian beasiswa dengan Keuskupan Agung Jakarta yang memiliki program ASAK berupa potongan biaya kuliah hingga maksimal delapan semester di luar semester pendek/antara. Para penerima beasiswa juga akan dievaluasi setiap semester agar tetap fokus pada penyelesaian kuliahnya.