Bukti Manfaat Kesehatan dari Mengonsumsi Mikroba Hidup
Orang yang banyak mengonsumsi makanan kaya mikroba baik, seperti yang terdapat dalam yoghurt dan makanan fermentasi lain serta buah dan sayuran mentah, terbukti memiliki kesehatan yang lebih baik.
Oleh
AHMAD ARIF
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mikroorganisme hidup yang aman bisa ditemukan dalam berbagai makanan yang kita makan setiap hari, mulai dari yoghurt dan makanan fermentasi lain hingga buah dan sayuran mentah. Penelitian baru memberikan beberapa bukti nyata bahwa konsumsi mikroba hidup yang lebih tinggi dapat meningkatkan kesehatan.
Penelitian ini diterbitkan dalam The Journal of Nutrition edisi Februari 2023, dengan penulis pertama ahli mikrobioma dari University College Cork, Irlandia, Colin Hill. Studi ini bertujuan untuk menentukan apakah konsumsi diet mikroba hidup berkaitan dengan hasil kesehatan yang lebih baik.
Dalam studi ini, para peneliti menggunakan data klasifikasi makanan yang dilakukan oleh Asosiasi Ilmiah Internasional untuk Probiotik dan Prebiotik (International Scientific Association for Probiotics and Prebiotics/ISAPP). Sebelumnya, ISAPP telah mengklasifikasikan lebih dari 9.000 jenis makanan yang terdaftar dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional Amerika Serikat (NHANES) menjadi tiga kategori berdasarkan kelimpahan mikroba hidup.
Semua makanan dengan tingkat mikroba tinggi merupakan bagian yang bernilai nutrisi dari pola makan sehat dan beragam.
Mereka kemudian menggunakan data dari peserta NHANES yang melaporkan asupan makanan untuk mengukur kandungan mikroba tingkat sedang atau tinggi. Sebanyak 29.384 orang dewasa peserta survei mengonsumsi makanan yang mengandung mikroba hidup dalam kategori sedang atau tinggi. Untuk kategori tinggi, rata-rata konsumsinya 189,6 ± 2,3 gram per hari dan konsumsi sedang 138,00 ± 1,44 gram per hari. Kemudian, mereka menentukan bagaimana asupan ini berkorelasi dengan berbagai penanda kesehatan, seperti tekanan darah dan berat badan.
Para ilmuwan menemukan, peningkatan konsumsi mikroba hidup dalam makanan dikaitkan dengan beberapa pengukuran kesehatan yang lebih baik, seperti tekanan darah lebih baik, glukosa darah dan insulin lebih baik, peradangan lebih rendah, serta lingkar pinggang dan indeks massa tubuh lebih rendah. Tambahan 100 gram asupan makanan yang mengandung mikroba dikaitkan dengan tekanan darah sistolik yang lebih rendah -0,331 mm Hg, protein C-reaktif -0,013 mg/dL, plasma glukosa -0, mg/dL, insulin plasma -0,201 uU/mL, trigliserida -1,389 mg/dL, lingkar pinggang -0,554 cm, dan indeks massa tubuh -0.217 kg/m2 serta kolesterol HDL tertinggi 0,432 mg/dL.
”Temuan kami menunjukkan bahwa makanan dengan konsentrasi mikroba yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan kesehatan yang nyata,” tulis Hill.
Seperti diketahui, di dalam saluran pencernaan manusia terdapat sekumpulan mikroba yang membentuk ekosistem atau dikenal dengan mikrobioma. Sejumlah studi sebelumnya telah menunjukkan peran penting mikrobioma bagi kesehatan manusia dan studi ini memberikan bukti dengan data cukup besar.
Keragaman mikrobioma
Menurut Hill dan tim, paparan makanan terhadap mikroorganisme hidup nonpatogenik secara umum dapat bermanfaat bagi kesehatan dengan meningkatkan keragaman mikroba di usus atau mendukung fungsi kekebalan tubuh.
Sebelumnya, pengurangan jumlah makanan fermentasi dalam makanan dan peningkatan konsumsi makanan olahan telah menyebabkan penurunan dramatis jumlah mikroba yang dikonsumsi kebanyakan orang setiap hari. Tren saat ini mulai berbalik karena data makanan yang digunakan dalam penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa AS secara bertahap meningkatkan konsumsi mikroba hidup mereka selama periode penelitian 18 tahun. Hal ini dinilai dapat menjadi pertanda baik bagi kesehatan penduduk.
”Meskipun asosiasi dosis-respons yang kami temukan relatif sederhana, perlu dicatat bahwa manfaat yang diperkirakan ini diterapkan pada beberapa hasil kesehatan yang masuk akal dan penting dan kuat untuk menyesuaikan pembaur yang tersedia, termasuk indeks massa tubuh,” kata anggota tim penulis, Dan Tancredi, dari University of California—Davis, AS.
Tancredi berharap temuan ini dapat mendorong penelitian lain, yang menggunakan desain studi yang memungkinkan klaim kausal lebih kuat, terutama mengingat manfaat potensial yang mungkin tersedia hanya dengan mengganti lebih banyak makanan dengan mikroba hidup aman ke dalam makanan.
Colin Hill mengatakan bahwa saran diet di masa depan dapat mencakup rekomendasi untuk konsumsi harian makanan yang mengandung mikroba baik dengan tingkat tinggi. ”Semua makanan dengan tingkat mikroba yang tinggi (makanan fermentasi, sayuran mentah, dan buah-buahan) merupakan bagian yang bernilai nutrisi dari pola makan sehat dan beragam,” katanya.
Makanan yang mengandung mikroba baik ini, menurut dia, dapat memberikan manfaat kesehatan tambahan. Mikroba ini dapat masuk ke usus dan berinteraksi dengan mikrobioma inang, sistem kekebalan, dan bahkan sistem saraf enterik.