logo Kompas.id
HumanioraKeanekaragaman Pangan Lokal...
Iklan

Keanekaragaman Pangan Lokal Fondasi Ketahanan Pangan

Proyek lumbung pangan harus dikoreksi, dimulai dengan merevisi indikator pola pangan harapan yang selama ini bias beras menjadi lebih didasarkan pada keanekaragaman pangan lokal.

Oleh
AHMAD ARIF, SAIFUL RIJAL YUNUS
· 6 menit baca
Catarina Tombay memasak sagu di Kampung Zanegi, Distrik Animha, Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (10/11/2022).
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Catarina Tombay memasak sagu di Kampung Zanegi, Distrik Animha, Kabupaten Merauke, Papua, Kamis (10/11/2022).

JAKARTA, KOMPAS — Proyek lumbung pangan yang justru memicu limbung pangan di kalangan masyarakat lokal, sebagaimana terjadi di Merauke, Papua harus dikoreksi. Peluang untuk mengoreksinya bisa dimulai dengan merevisi indikator pola pangan harapan yang selama ini bias beras menjadi lebih didasarkan pada keanekaragaman pangan lokal.

"Penganekaragaman konsumsi wajib dilakukan karena kita tahu bahwa itu elemen penting bagi pemenuhan gizi yang seimbang. Apalagi, saat ini kita melihat seluruh Indonesia menjadi dominan beras dan terigu,” kata Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional, Andriko Noto Susanto, Selasa (13/12/2022).

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000