Lulusan Baru Perguruan Tinggi Tetap Berpeluang Besar Dapat Pekerjaan
Dunia kerja membutuhkan talenta muda berkualitas. Para lulusan baru perguruan tinggi atau ”fresh graduate” tetap diburu. Program magang juga dibutuhkan untuk meningkatkan kesiapan kerja lulusan perguruan tinggi.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Meskipun tahun 2022 banyak perusahaan memberhentikan karyawan, salah satunya perusahaan berbasis teknologi, peluang untuk bekerja di sektor formal tetap terbuka.
Tingkat perekrutan karyawan baru sebenarnya sudah mulai kembali seperti masa sebelum terjadinya pandemi Covid-19. Bahkan, peluang bagi lulusan baru atau fresh graduate tetap tinggi untuk dipekerjakan oleh perusahaan besar.
Country Marketing ManagerJobStreet Indonesia Sawitri Hertoto, di acara JobStreet Virtual Career Fair, Rabu (7/12/2022), mengatakan, fenomena industri yang naik dan turun sebenarnya hal biasa. Masa pandemi menunjukkan ada sektor usaha/industri yang terdampak dan turun sehingga terjadi pengurangan karyawan, tetapi muncul industri lain dengan permintaan tenaga kerja tinggi.
”Masih banyak perusahaan yang tetap membutuhkan talenta baru yang berkualitas. Meskipun merasa ada persaingan dengan para karyawan yang diberhentikan dalam mencari kerja, jangan khawatir para fresh graduate juga tetap akan direkrut perusahaan,” kata Sawitri.
Dari survei yang dilakukan JobStreet tentang perekrutan fresh graduate, dalam 12 bulan terakhir sekitar 64 persen perusahaan yang disurvei merekrut fresh graduate. Hal ini dilakukan 8 dari 10 perusahaan besar. Lebih dari separuh perusahaan besar membuka lowongan magang (internship).
”Para fresh graduate ini, kan, belum punya banyak pengalaman. Jadi, ada tiga kriteria untuk perekrutan fresh graduate yang sering dinilai, yakni hasil dari wawancara, hasil tes dan asesmen, serta sikap selama wawancara,” kata Sawitri.
Menurut Sawitri, penguatan soft skills para fresh graduate ini penting untuk menjadi nilai tambah mereka bersaing memperebutkan lowongan kerja. Kemampuan untuk mengelola emosi, menyampaikan pendapat dan presentasi, berpikir kritis, berpikir analisis, hingga beradaptasi dengan kultur perusahan sangat dibutuhkan.
”Para mahasiswa harus banyak belajar dari pengetahuan, hard skills, sampai soft skills, jangan manja. Sebab, dunia kerja lebih keras dan banyak tantangannya,” kata Sawitri.
Program magang
Menurut Sawitri, program magang yang disediakan perusahaan sangat membantu para anak muda untuk siap memasuki dunia kerja. Biasanya ada kesenjangan antara yang dipelajari mahasiswa di kampus dan dunia kerja sekarang.
”Jadi, belajar dari realitas atau belajar langsung di dunia nyata sangat membantu. Program seperti Kampus Merdeka juga memberikan kesempatan untuk belajar di dunia nyata, seperti magang di industri, yang dapat meningkatkan kesiapan kerja lulusan perguruan tinggi,” katanya.
Meskipun merasa ada persaingan dengan para karyawan yang diberhentikan dalam mencari kerja, jangan khawatir para fresh graduate juga tetap akan direkrut perusahaan.
Bagi perusahaan, menyediakan program magang sebenarnya menguntungkan. Perusahaan dapat memantau kinerja talenta yang diharapkan, bahkan sering ditemukan talenta yang melampaui harapan perusahaan.
”Program magang ini memberi peluang bagi para peserta magang untuk langsung direkrut. Sebaliknya, perusahaan bisa memantau kinerja para peserta magang daripada langsung merekrut. Jadi, dari program magang ini lebih menjanjikan untuk efisiensi perusahaan,” kata Sawitri.
Secara terpisah, Menteri Pendidikan, kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan, Kampus Merdeka harus terus ditingkatkan oleh perguruan tinggi. Ada hak mahasiswa mendapatkan kesempatan belajar di luar program studi selama tiga semester, salah satunya belajar di luar kampus seperti magang di industri, dengan pengakuan satuan kredit semester.
Nadiem memaparkan, data awal menunjukkan penerapan program Kampus Merdeka yang memberikan pengalaman belajar di luar kampus dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan gaji lulusan perguruan tinggi. ”Dari analisis awal, pengalaman mengikuti program Kampus Merdeka secara signifikan menurunkan waktu lulusan perguruan tinggi untuk mendapat pekerjaan. Rata-rata nasional waktu lulusan perguruan tinggi untuk mendapat pekerjaan ialah empat bulan,” kata Nadiem.
Mahasiswa yang ikut Pertukaran Mahasiswa Merdeka dalam negeri, misalnya, kini hanya menunggu sekitar 2,8 bulan dan yang ikut program Magang dan Studi Independen Bersertifikasi (MSIB) hanya sekitar 1,1 bulan. Sementara yang tercepat adalah program pertukaran mahasiswa ke luar negeri (IISMA) sekitar 0,3 bulan. Terjadi juga peningkatan gaji pertama saat bekerja hingga hampir dua kali lipat.
Setelah tiga tahun Kampus Merdeka, semakin banyak perusahaan, kementerian/lembaga, serta lembaga nonprofit yang membuka peluang bagi mahasiswa untuk magang. ”Saya mencoba membawa program Kampus Merdeka ini dari perspektif dunia usaha/industri. Ada manfaat yang didapat perusahaan dengan ikut terlibat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar secara nyata di industri/institusi,” kata Nadiem.
Kini, program Kampus Merdeka bukan lagi sekadar tanggung jawab sosial perusahaan, melainkan program berkelanjutan untuk mendukung talenta sumber daya manusia unggul Indonesia di masa depan yang siap memasuki dunia profesional.
Sementara itu, Talent Acquistion Manager FitHub Hendra Syah mengatakan, justru di masa pandemi, ketika usaha di bidang gim dan fitness terdampak, pemanfaatkan teknologi digital mampu membuka peluang akses pada gim dan fitness dengan harga terjangkau.
Pada 2022, FitHub akan berkembang menjadi 35-48 klub dan tahun 2023 ditargetkan sebanyak 100 klub. ”Kami mau mengembangkan perusahaan sehingga kebutuhan tenaga kerja meningkat. Kami memanfatakan JobStreet Virtual Career untuk mendapatkan kandidat berkualiats dari mulai sales, customer service, hingga personal trainer,” papar Hendra.
JobStreet Virtual Career Fair hadir untuk membantu profesional muda dalam menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat mereka. Lebih dari 400 perusahaan terkemuka akan berpartisipasi program ini pada 8-10 Desember 2022.