Pengungsi diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing. Momentum ini juga dapat dimanfaatkan pengungsi untuk menghidupkan kembali sendi-sendi perekonomian.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Mulai dari Senin (28/11/2022) pengungsi diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing kalau struktur rumahnya tidak rusak. Keputusan pemerintah ini berdasarkan pertimbangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang menyatakan gempa susulan secara fluktuatif mengecil dan semakin jarang.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers secara daring, Minggu sore. Ia menyebutkan, Selasa (29/11/2022), akan mengeluarkan surat edaran yang memperbolehkan pengungsi kembali ke rumah masing-masing.
”Pengungsi dapat kembali ke rumah untuk menata perabotan dan membersihkan puing-puing pascagempa, barangkali ada yang masih bisa digunakan. Ini juga untuk mempersiapkan pemulihan ekonomi dengan cara mengaktifkan kembali sendi-sendi perekonomian rakyat,” ujarnya.
Jika rumahnya belum bisa ditempati, lanjut Herman, pemerintah akan menyediakan tenda yang layak untuk digelar di sekitar rumah pengungsi. Kehidupan sehari-hari juga masih dijamin oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur. Kembalinya pengungsi ke rumah masing-masing diharapkan dapat mempercepat proses pembersihan dan persiapan pembangunan kembali bangunan yang rusak.
Gempa sudah meluruh jauh, baik dari sisi jumlah maupun rata-rata energinya. Ini menjadi dasar BMKG memperbolehkan pengungsi kembali ke rumah masing-masing.
”Untuk warga yang ingin tinggal di rumah saudaranya, juga dipersilakan dan akan diberikan uang sebesar Rp 500.000 per bulan dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) untuk biaya sewanya,” ucap Herman.
Hingga pukul 16.00 WIB, terdapat 449 lokasi pengungsian, terdiri dari 331 lokasi terpusat dan 118 lokasi mandiri atau dekat rumah masing-masing. Adapun jumlah total pengungsi 40.152 keluarga atau 100.330 jiwa. Rincian pengungsinya terdiri dari 48.490 jiwa laki-laki, 51.840 perempuan, 147 penyandang disabilitas, serta 1.317 ibu hamil dan 6.754 warga lanjut usia.
Kerugian materil hingga kini tercatat sebanyak 63.229 rumah rusak, meliputi 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rusak sedang, dan 22.796 rusak ringan. Sementara infrastruktur publik yang rusak meliputi 421 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran. Wilayah terdampak tersebut tersebar di 16 kecamatan yang mencakup 151 desa di Cianjur.
Sebagai informasi, jumlah korban meninggal gempa bumi Cianjur kini bertambah dua orang sehingga totalnya menjadi 323 korban jiwa. Sebanyak sembilan orang lagi masih dinyatakan hilang dan pencarian akan dilanjutkan pada Selasa (29/11/2022).
Data BMKG per pukul 16.20 sore ini mencatat 305 gempa susulan sejak gempa utama pada 21 November 2022. Untuk Senin (28/11)/2022, terjadi 11 kali gempa susulan dengan M 3,3 sebagai ukuran terkuat. ”Gempa sudah meluruh jauh dari sisi jumlah ataupun rata-rata energinya. Hal ini menjadi dasar BMKG memperbolehkan pengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing,” kata Koordinator Peringatan Dini Gempa Bumi BMKG Sigit Pramono.
Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Bandung Jumaril mengutarakan, proses pencarian dan evakuasi korban hilang terganggu akibat hujan deras sehingga terhenti pada pukul 13.00 WIB. Seluruh wilayah pencarian dilanda hujan berintensitas sedang hingga lebat.
Meski demikian, prakiraan cuaca BMKG untuk tiga hari ke depan cukup sama seperti hari ini, yakni siang hingga sore akan terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai sedang.