Akhir Desember, Penyintas Mendapat Tempat Tinggal Baru
Bupati Cianjur mengusulkan tiga daerah relokasi penyintas gempa. Warga yang rumahnya rusak ditargetkan bisa mendapat tempat tinggal baru pada akhir Desember.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Bupati Cianjur Herman Suherman mengusulkan tiga daerah untuk merelokasi warga korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Warga yang rumahnya rusak ditargetkan bisa mendapat tempat tinggal baru pada akhir Desember.
Tiga daerah yang ditawarkan adalah Kecamatan Cilaku, Kecamatan Mande, dan Kecamatan Pacet. Daerah di Cilaku, tepatnya Desa Sirnagalih, sejauh ini sudah mulai disurvei pihak terkait untuk menghasilkan rekomendasi. Luasan lokasinya sekitar 2,5 hektar.
"Sekarang lagi cari dua lokasi lagi, di Mande dan Pacet di Desa Cipendawa, luasnya masing-masing 4 hektare dan 10 hektare. Kita usulkan lokasinya saja, nanti tergantung pusat mau enggak di situ," kata saat ditemui di kantornya di Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11/2022).
Hari ini kami akan langsung turun ke lapangan untuk mengecek dan melakukan pengukuran.
Daerah itu nantinya akan dibangun tempat tinggal untuk warga yang rumahnya rusak karena gempa sehingga tidak bisa ditinggali. Sebelum itu, pemerintah perlu memeriksa dan mendata kondisi rumah warga. Sejauh ini, warga yang pasti direlokasi adalah warga di kawasan longsor di Desa Cijedil, Desa Mangunkerta, dan Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang.
”Kategori warga yang direlokasi adalah yang rumahnya rawan bencana. Tidak semua dialihkan. Mudah-mudahan akhir Desember bisa ditempati,” kata Herman.
Hartanto, Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Tangerang Selatan, ditemui pada kesempatan sama, mengatakan, mereka masih mengumpulkan dan memproses data pengecekan di daerah Sirnagalih. Adapun lokasi yang diajukan akan mulai diperiksa beberapa hari ke depan.
”Hari ini kami akan langsung turun ke lapangan untuk mengecek dan melakukan pengukuran. Nanti akan muncul hasil-hasil pengukuran, lalu kami sampaikan ke Bupati untuk dijadikan bahan pertimbangan. Jadi, bukan BMKG yang memutuskan, tapi tetap dari pemda, BPN, dan sebagainya,” katanya.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal Suharyanto kemarin menyebut, 27.000 rumah diprediksi rusak berat akibat gempa bermagnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) lalu.
”Secara paralel akan didata supaya segera bisa dibangun. Kementerian PUPR akan matangkan lahannya. Semoga minggu depan bisa mulai dibangun,” katanya.