Pendidikan pesantren menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional yang mempunyai kekhasan. Penjaminan mutu lulusan pesantren disiapkan dengan menyusun Profil Santri Indonesia.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Profil Santri Indonesia yang merupakan terjemahan dari tujuan pendidikan pesantren sedang disusun Majelis Masyayikh sebagai lembaga penjaminan mutu pesantren yang mandiri dan independen. Untuk itu, uji pubik yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan pondok pesantren di Indonesia digelar guna melakukan kajian secara akademik dan komprehensif.
Sebelumnya, Majelis Masyayikh bersama tim ahli melakukan kajian komprehensif secara akademik dari berbagai literatur, termasuk kitab-kitab, dan menghasilkan naskah akademik Profil Santri Indonesia. Lalu, uji publik dilaksanakan dalam dua tahap.
Ketua Majelis Masyayikh KH Abdul Ghofarrozin, Minggu (6/11/2022), mengatakan, uji publik naskah akademik Profil Santri Indonesia sudah dilakukan pekan lalu di Jakarta. Lebih dari 20 pengasuh pesantren dari sejumlah daerah/provinsi dengan beragam disiplin keilmuan diundang untuk berdiskusi. Tahap kedua akan dilaksanakan pada 10-12 November dengan mengundang asosiasi-asosiasi pendidikan pesantren dari berbagai satuan pendidikan.
Gus Rozin berharap kehadiran para pengasuh pesantren ini memberikan saran dan gambaran dari berbagai sisi soal perumusan Profil Santri Indonesia. Sebab, sebagai lembaga penjaminan mutu pesantren yang mandiri dan independen sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun tentang Pesantren, Majelis Masyayikh ialah perwakilan Dewan Masyayikh atau pengasuh pondok pesantren.
Rangkaian proses uji publik Profil Santri Indonesia ini diharapkan memperkaya cara pandang serta gambaran profil ideal santri lulusan pesantren. Profil Santri Indonesia akan memberi gambaran pada karakter santri Indonesia, peran, dan partisipasi dalam masyarakat dan pembangunan global, juga jadi referensi kriteria mutu pendidikan pesantren serta standar kompetensi lulusan.
”Dalam perumusan kebijakannya, partisipasi Dewan Masyayikh ini penting, apalagi sebagai stakeholder utama. Dalam uji publik Profil Santri Indonesia, kami butuh naskah akademik ini diuji, dikuliti, agar memberi input maksimal dalam perumusannya,” kata Gus Rozin, Pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda, Pati, Jawa Tengah.
Dalam uji publik Profil Santri Indonesia, kami butuh naskah akademik ini diuji, dikuliti, agar memberi input maksimal dalam perumusannya.
Dalam konteks pendidikan pesantren sebagai bagian sistem pendidikan nasional, Profil Santri Indonesia sejajar dengan Profil Pelajar Pancasila. ”Pendidikan pesantren dengan keberagaman, kekhasan, dan kemandiriannya bisa mengisi ruang di dalam dan luar pesantren. Profil Santri Indonesia akan memiliki karakter dan kompetensi yang diharapkan diraih santri Indonesia,” kata Gus Rozin.
Sementara itu, Penanggung Jawab Uji Publik Profil Santri Indonesia KH Abdul Ghofur Maimoen mengutarakan, Profil Santri Indonesia tidak berangkat dalam ruang kosong. Profil santri merupakan terjemahan dari tujuan pendidikan pesantren yang berfungsi sebagai referensi utama mengarahkan kebijakan pendidikan pesantren.
Berdasarkan tujuan pesantren dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 Pasal 3 dinyatakan, pendidikan di pesantren membentuk individu unggul di berbagai bidang. Santri diharapkan memahami dan mengamalkan nilai ajaran agamanya dan atau menjadi ahli ilmu agama yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berilmu, mandiri, tolong-menolong, seimbang, dan moderat.
Selain itu, pesantren diarahkan membentuk pemahaman agama dan keberagamaan yang moderat dan cinta tanah air serta membentuk perilaku yang mendorong terciptanya kerukunan hidup beragama. Pesantren juga untuk meningkatkan mutu hidup warga, berdaya memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesejahteraan warga.
Gus Ghofur menjelaskan, Profil Santri Indonesia akan memiliki kriteria-kriteria seperti karakter ideal santri, kompetensi dasar dan lulusan santri, serta acuan penyelenggaraan pendidikan pesantren untuk mewujudkan khitah pesantren dan cita-cita berbangsa dan bernegara.
Majelis Masyayikh sebagai lembaga penjaminan mutu pendidikan pesantren berkomitmen dalam penguatan dan penjaminan mutu pesantren.
”Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan mendefinisikan Profil Santri Indonesia,” kata Gus Ghofur yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah, ini.