Platform Merdeka Mengajar membantu guru mendapatkan berbagai referensi dan inspirasi pembelajaran. Guru didorong berbagi metode praktik baik untuk memaksimalkan capaian belajar siswa.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Guru didorong berbagi referensi pembelajaran melalui Platform Merdeka Mengajar atau PMM. Dengan begitu, guru dapat saling mengakses materi belajar, perangkat ajar, dan mekanisme asesmen untuk berkontribusi mewujudkan pembelajaran lebih bermakna.
Transformasi digital memudahkan guru berbagi referensi pembelajaran. Hal ini penting dimanfaatkan untuk memaksimalkan capaian belajar peserta didik.
Pelaksana Tugas Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Aswin Wihdiyanto mengatakan, PMM merupakan salah satu strategi untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Para guru diharapkan berkolaborasi memperkaya substansi materi dalam platform tersebut.
“Platform ini membantu guru mendapatkan berbagai referensi dan inspirasi. Dengan begitu, guru diharapkan mampu belajar dan mengembangkan dirinya untuk memaksimalkan Kurikulum Merdeka itu,” ujarnya dalam webinar Ruang Kolaborasi Merdeka Mengajar, Rabu (2/11/2022).
PMM merupakan platform edukasi digital yang disediakan bagi tenaga pendidik dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Platform ini dapat diakses melalui aplikasi di gawai atau lewat situs web. Harapannya, menjadi wadah bagi guru untuk belajar secara mandiri sesuai kebutuhannya.
Aswin menuturkan, berbagai perangkat ajar yang ada dalam PMM masih perlu dilengkapi, dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Selain itu, juga untuk sekolah luar biasa (SLB) dan sekolah inklusi.
PMM menyediakan beragam fitur, di antaranya video inspirasi, perangkat ajar, pelatihan mandiri, bukti karya, asesmen murid. “Fitur-fitur ini diharapkan membantu guru dalam pengajaran serta menghadirkan pembelajaran yang bermakna pada era transformasi digital saat ini,” jelasnya.
Melalui fitur perangkat ajar, misalnya, guru terbantu menemukan inspirasi materi pengajaran. Perangkat ini didesain agar guru bergotong royong sehingga menambah alternatif metode pembelajaran.
PMM telah menyediakan lebih dari 3.000 referensi perangkat ajar yang memungkinkan dipakai guru untuk membangun praktik baik dalam mengajar. Guru dapat mengunduh materi dan proyek pengajaran serta asesmen murid sebagai bahan analisis
“Ruang kolaborasi sebagai platform yang tidak terpisahkan dari PMM ini mengajak guru untuk membuat dan membagikan perangkat ajar sehingga dapat diakses oleh tenaga pendidik di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Menurut Aswin, sudah banyak guru membuat video tentang praktik baik pengajaran di sekolah. Pengalaman ini akan menjadi contoh bagi tenaga pendidik lainnya sekaligus memperkuat implementasi Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana peserta didik diberikan waktu memperdalam konsep dan menguatkan kompetensi. Guru diberi keleluasaan memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa.
“Memang masih ada tantangan bersama untuk menjalankan kurikulum ini. Justru itu, kolaborasi dari berbagai pihak diharapkan memperkuat penyelenggaraannya dengan memperbanyak materi (pengajaran),” jelasnya.
3.000 referensi
Kontributor spesialis tim teknologi PMM, Wiwik Yulihaningsih menuturkan, di platform tersebut terdapat menu pelatihan mandiri yang berisi beragam topik pelatihan terkait Kurikulum Merdeka. Sementara menu komunitas belajar menjadi wadah bersama bagi tenaga pendidik untuk membahas metode pembelajaran.
“Ada juga video inspirasi yang tentunya telah dikurasi oleh Kemendikbudristek. Selain itu, terdapat (menu) bukti karya guna membangun portofolio karya,” katanya.
Wiwik menyebutkan, di PMM telah disediakan lebih dari 3.000 referensi perangkat ajar yang memungkinkan dipakai guru untuk membangun praktik baik dalam mengajar. Guru dapat mengunduh materi dan proyek pengajaran serta asesmen murid sebagai bahan analisis.
“Melalui asesmen, pendidik mengetahui level kompetensi masing-masing murid. Hal ini menjadi bekal untuk menentukan pembelajaran berikutnya dalam mengoptimalkan capaian belajar siswa,” ujarnya.
Guru SLB Negeri Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat, Sylvi Noor Aini, mengaku mendapatkan berbagai manfaat dengan mengakses PMM. Salah satunya mencari inspirasi cara mengefektifkan pembelajaran.
“Intinya, para guru bisa saling lirik metode pembelajaran. Tidak hanya di sekolah umum, tetapi juga SLB,” katanya.
Akan tetapi, referensi itu tetap perlu disesuaikan dan dikembangkan sesuai kebutuhan siswa dan tantangan masing-masing. Bagi siswa dengan hambatan pendengaran, misalnya, memerlukan adaptasi lewat metode visualisasi dan isyarat tertentu.
“Mari kita mulai berbagi dari hal sederhana, misalnya bahan ajar inspiratif. Meskipun mungkin hanya satu lembar, masukkan saja dalam bukti karya karena bisa jadi bermanfaat untuk banyak guru lainnya,” ucapnya.