logo Kompas.id
HumanioraInovasi Bahan Bakar Nabati...
Iklan

Inovasi Bahan Bakar Nabati Mendukung Transisi Energi

Bahan bakar nabati atau biofuel berpotensi menjadi alternatif bahan bakar minyak, tetapi harga jualnya lebih mahal dibandingkan dengan BBM. Untuk itu, butuh inovasi produksi biofuel yang lebih efektif.

Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
· 4 menit baca
Petugas mengisi tangki kendaraan dengan biofuel B30 saat peluncuran uji coba B30 pada Kamis (13/6/2019) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Petugas mengisi tangki kendaraan dengan biofuel B30 saat peluncuran uji coba B30 pada Kamis (13/6/2019) di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta.

JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memiliki potensi biomassa yang sangat besar. Diperkirakan, setiap tahunnya, Indonesia menghasilkan 155,4 juta ton biomassa atau setara dengan 49,8 gigajoule. Pemanfaatannya dapat dilakukan dengan inovasi teknik produksi biomassa menjadi bahan bakar nabati, baik cair maupun padat, dengan memperhatikan faktor biaya dan kebutuhan infrastruktur produksi.

Profesor Riset Bidang Konversi Biomassa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rizal Alamsyah mengatakan, Indonesia merupakan penghasil biomassa terbesar di kawasan ASEAN. Sebagai negara dengan lahan yang luas, Indonesia berpotensi memproduksi biomassa sebanyak 155,4 juta ton per tahun. Biomassa yang dihasilkan tersebut berasal dari beberapa sumber, seperti limbah pertanian, tanaman perkebunan, pengolahan kayu, dan kotoran hewan.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000