BMKG mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem sepekan mendatang menyusul terdeteksinya peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Oleh
AHMAD ARIF
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mendeteksi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia. Masyarakat diminta waspada terhadap potensi cuaca ekstrem sepekan mendatang.
Peringatan dini cuaca ekstrem ini disampaikan Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto, di Jakarta, Sabtu (1/10/2022).
”Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas serta aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin. Hal ini dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan,” papar Guswanto.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang untuk periode 2-8 Oktober 2022 di berbagai wilayah. Daerah tersebut meliputi hampir seluruh wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan kecuali Kalimantan Selatan, Sulawesi, Papua, dan Papua Barat.
Adapun hingga 3 Oktober 2022, wilayah yang berpotensi terdampak hujan lebat sehingga masuk kategori siaga adalah Sumatera Barat, Bengkulu, dan Jawa Barat. Informasi lebih rinci hingga level kecamatan dapat laman Signature.bmkg.go.id.
Potensi awan kumulonimbus
Guswanto mengatakan, peningkatan intensitas hujan ini juga ditandai dengan pertumbuhan awan kumulonimbus di wilayah udara Indonesia. Awan kumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum 50-75 persen selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di Laut Andaman, Laut China Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Samudra Hindia barat daya hingga barat Pulau Sumatera, sebagian Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, Selat Karimata, Laut Jawa, sebagian besar Pulau Kalimantan, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Kepulauan Maluku, Laut Banda, sebagian kecil Pulau Sulawesi dan Pulau Papua, Laut Aru, serta Samudra Pasifik utara Pulau Papua.
BMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia selama sepekan mendatang.
Adapun awan kumulonimbus dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di Samudra Hindia barat daya Pulau Sumatera serta Papua bagian tengah.
Gelombang laut
BMKG juga memperingatkan potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia selama sepekan mendatang. Gelombang laut dengan ketinggian 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Selat Malaka, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Simeulue hingga Kepulauan Mentawai. Kemudian, perairan barat Lampung, perairan Bengkulu, Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan Bali hingga NTT, Samudra Hindia selatan Banten hingga NTT.
Sementara itu, Kepala Subkoordinator Analisis dan Prediksi Meteorologi Maritim BMKG Furqon Alfahmi mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin 5-25 knot. Adapun di wilayah Indonesia bagian selatan, angin dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan angin 5-20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, perairan Pulau Simeulue, perairan utara Sabang, perairan Kepulauan Nias, dan perairan Banten.