Jemaah Haji Indonesia Mulai Bergeser dari Madinah ke Mekkah
Setelah sembilan hari di Madinah, Arab Saudi, sebagian jemaah haji asal Indonesia mulai bergeser ke Mekkah, Minggu (12/6/2022). Mereka akan menjalani umrah, baru kemudian menunaikan ibadah haji pada awal Juli 2022.
Oleh
ILHAM KHOIRI
·3 menit baca
MEKKAH, KOMPAS--Jemaah haji Indonesia yang telah berada selama sekitar sembilan hari di Madinah, Arab Saudi, berangsur-angsur bergerak ke Mekkah, mulai Minggu (12/6/2022) sore waktu setempat. Setiba di Mekkah, mereka akan menjalani umrah sebelum menunaikan ibadah haji pada awal Juli 2022.
"Jemaah berangkat dari Madinah, sekitar jam 16.00 (waktu Arab Saudi). Perjalanan sekitar enam sampai tujuh jam, dan diperkirakan mereka tiba di Mekkah, pukul 22.00 malam, " kata Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Mukhammad Khanif, sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas, Ilham Khoiri, dari Mekkah, Sabtu (11/6/2022).
Rombongan awal yang bergeser dari Madinah ke Mekkah itu berjumlah 753 orang, yang terdiri dari 360 orang dari kelompok terbang (kloter) Embarkasi Solo dan 393 dari Jakarta Pondok Gede. Setelah meletakkan barang bawaan dan rehat di hotel, mereka kemudian diantarkan ke Masjidil Haram untuk menjalani umrah.
"Kami siap menyambut jemaah dengan layanan akomodasi, konsumsi, transportasi, dan kesehatan," kata Khanif.
Wakil Ketua PPIH Arab Saudi, Nasrullah Jasam, mengungkapkan, untuk transportasi harian dari hotel ke Masjidil Haram di Mekkah, pemerintah Indonesia menyediakan bus shalawat. Bus ini akan berjalan dengan rute melewati semua pemondokan jemaah haji Indonesia ke Masjidil Haram, dan kemudian kembali ke pemondokan. "Bus beroperasi 24 jam dengan daya tampung 70 orang per bus. Jika satu bus penuh, akan langsung masuk bus berikutnya," kata Nasrullah, yang juga juga menjadi Konsul Haji KJRI Jeddah.
Tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah turut meninjau persiapan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Aziziyah Janubiyah, Mekkah. Semua fasilitas di sini disiapkan untuk menyambut jemaah yang memerlukan layanan kesehatan. Total ada 145 orang petugas kesehatan, meliputi dokter, perawat, apoteker, tenaga kesehatan lain.
Awak media menyaksikan para tenaga medis menyiapkan berbagai peralatan kesehatan, obat, juga kamar-kamar di klinik ini. Selain kamar-kamar untuk instalasi gawat darurat, dan pasien rawat inap, ada juga beberapa kamar untuk pasien dengan gangguan kejiwaan.
"Kasus paling banyak ditemukan biasanya sesak nafas atau radang paru. Semua layanan di sini dibiayai pemerintah," kata Kepala Seksi Kesehatan KKHI M Imran Saleh.
Untuk mengantisipasi Covid-19, PPIH Arab Saudi menyediakan hotel isolasi di Mekkah dan Madinah, masing-masing berkapasitas 1.000 kamar tidur. Kamar-kamar itu digunakan untuk jemaah haji yang terdeteksi positif Covid tanpa gejala atau gejala ringan. Jika gejala berat, akan dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.
Menurut Kepala Bidang Sitem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) PPIH Arab Saudi Hasan Affandi, di Mekkah, semua jemaah yang diterbangkan telah dipastikan negatif Covid-19 melalui tes PCR. Jika hasil tes menunjukkan calon jemaah haji positif Covid-19, maka jemaah itu akan dikarantina di Tanah Air sampai negatif. Setelah tes ulang dengan hasil negatif, barulah jemaah itu diterbangkan ke Arab Saudi.
Di Tanah Air, sempat terdeteksi 22 jemaah positif Covid. Setelah menjalani isolasi, sebagian dari mereka sudah negatif dan kemudian diterbangkan ke Madinah. Skema ini diterapkan sampai tidak ada lagi penerbangan karena mendekati Wukuf. "Kami tak ingin memberangkatkan jemaah positif Covid karena berisiko menulari jemaah lain," kata Hasan.
Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat Akhmad Fauzin, di Jakarta, menyampaikan, satu anggota jemaah dari Embarkasi Padang, Sumatera Barat, Bangun Wahid Lubis (59 tahun), dilaporkan meninggal di Rumah Sakit King Fahd, Madinah, Jumat (10/6/2022). Sebelumnya, seorang anggota jemaah asal Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Suhati binti Rahmat Ali, meninggal di Bandara Madinah. Dengan begitu, jumlah jemaah yang wafat, per Sabtu ini, sebanyak dua orang.