Suhu panas di Madinah, Arab Saudi, bukan kendala bagi jemaah haji Indonesia dalam menjalankan amalan dan ziarah. Hingga Kamis (9/6/2022), jemaah beribadah dengan baik di tengah suhu 46 derajat celsius.
Oleh
ILHAM KHOIRI
·3 menit baca
Hingga Kamis (9/6/2022), sebanyak 11.592 anggota jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi. Di kota tersebut, jemaah menjalani ibadah sunah Arbain atau shalat berjemaah di Masjid Nabawi dalam 40 waktu. Selain itu, mereka juga berziarah ke situs-situs bersejarah.
Kepala Bidang Media Center Haji Moh Khoeron, di Jeddah, Arab Saudi, mengungkapkan, sejauh ini jemaah menjalani amalan Arbain di Masjid Nabawi dengan baik meski cuaca di Madinah sangat panas. ”Alhamdulillah secara umum lancar,” katanya, saat dihubungi dari Jakarta.
Amalan Arbain dilakukan jemaah masing-masing. Mereka berangkat dari pemondokan menuju Masjid Nabawi sesuai waktu shalat lima waktu. Di Jakarta, Juru Bicara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Ahmad Abdullah menjelaskan, untuk acara ziarah, jemaah dapat melakukan secara paket bersamaan.
Kegiatan ziarah di Madinah merupakan program kegiatan yang menjadi paket kontrak layanan oleh Muasasah atau Syarikah. Jadi, jemaah tidak perlu berziarah sendiri-sendiri, cukup mengikuti paket layanan yang telah disiapkan.
”Paket tersebut tanpa dipungut biaya tambahan,” kata Ahmad saat memberikan keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis.
Ada beberapa situs yang biasa dikunjungi jemaah. Beberapa di antaranya, makam Nabi Muhammad, Baqi (makam sahabat), dan sejumlah masjid bersejarah. Setelah di Madinah selama sekitar sembilan hari, jemaah lalu bergeser ke Mekkah untuk menjalani umrah, kemudian menunggu waktu pelaksanaan haji.
Jika menemukan kesulitan selama di Tanah Suci, jemaah dapat memanfaatkan layanan WA Center di nomor +966 503 5000 17 yang beroperasi 24 jam. ”Nomor tersebut sudah terpampang di setiap akomodasi atau hotel jemaah haji Indonesia,” kata Ahmad Abdullah, yang juga Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Keberangkatan petugas
Pada Kamis kemarin, 2.366 anggota jemaah diberangkatkan ke Arab Saudi dalam enam kelompok terbang (kloter). Dua kloter (803 orang) berangkat dari Embarkasi Jakarta–Pondok Gede, dua kloter (720 orang) dari Embarkasi Solo, satu kloter (450 orang) dari Embarkasi Surabaya, dan satu kloter lagi (393 orang) dari Padang. Mereka bergabung dengan 11.592 anggota jemaah Indonesia yang sudah berada di Arab Saudi.
Selain itu, sebanyak 413 petugas penyelenggara ibadah haji Indonesia juga diterbangkan ke Mekkah, Arab Saudi, Kamis (9/6/2022). Mereka akan bergabung dengan 528 petugas yang telah berada di Madinah, Mekkah, dan Jeddah untuk menyiapkan penyambutan kedatangan jemaah haji dari Tanah Air.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief melepas keberangkatan 413 petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Indonesia di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis pagi kemarin. Dari jumlah itu, 280 orang dari unsur Kemenag dan 133 orang dari Kementerian Kesehatan.
Setiba di Arab Saudi, para petugas akan bergabung dengan rekan-rekan mereka yang telah tiba di Tanah Suci. Sesuai daerah kerja masing-masing, para petugas menangani berbagai kebutuhan jemaah, seperti pemondokan, transportasi, kesehatan, bimbingan ibadah, sampai informasi.
Hilman mengajak para petugas untuk membantu 100.051 anggota jemaah haji Indonesia di Tanah Suci. Tugas itu tak mudah karena saat ini pandemi belum berakhir. Cuaca di Arab Saudi juga sangat panas.
Menurut Khoeron, 528 petugas yang telah berada di Arab Saudi saat ini terdiri dari 365 petugas dari Indonesia dan 163 tenaga pendukung dari warga lokal di Saudi. Tenaga lokal diperlukan karena mereka lebih memahami medan di lapangan, biasanya untuk membantu penanganan transportasi dan akomodasi.