Sekjen Ke-8 PBB Mengharapkan Kepemimpinan Indonesia di Isu Perubahan Iklim
Sekretaris Jenderal Ke-8 PBB Ban Ki-moon mengunjungi Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ban Ki-moon optimistis, presidensi G-20 dapat membuat Indonesia lebih berperan dalam isu perubahan iklim dan perdamaian di kawasan Asia.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
MANGGARAI BARAT, KOMPAS — Sekretaris Jenderal Ke-8 PBB Ban Ki-moon berharap Indonesia bisa memainkan peran penting dalam presidensi G-20 tahun ini, khususnya dalam isu perubahan iklim dan perdamaian.
Hal ini disampaikan Ban Ki-moon dalam kunjungan kehormatannya kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin (14/3/2022). Pertemuan berlangsung seusai pembukaan The 2nd Asia International Water Week.
Ban Ki-Moon menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah berhasil menyelenggarakan The 2nd Asia International Water Week sebagai rangkaian presidensi G-20. Dia juga optimistis, dengan presidensi ini, Indonesia dapat lebih berperan dalam isu perubahan iklim dan perdamaian di kawasan Asia. ”Saya berharap melalui presidensi G-20 ini akan menegaskan kepemimpinan Indonesia bagi dunia,” katanya.
Ban Ki-Moon menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang telah berhasil menyelenggarakan The 2nd Asia International Water Week sebagai rangkaian presidensi G-20.
Prioritas utamanya, menurut Ban Ki-moon, mengaplikasikan Paris Agreement terkait perubahan iklim dalam presidensi G-20. Dia menyebutkan, upaya penyelamatan Bumi dari dampak perubahan iklim pernah dihasilkan melalui Bali RoadMap.
”Ini mungkin kebetulan yang sangat baik. Pada 2007 Indonesia memimpin Bali Roadmap. Lima belas tahun kemudian Indonesia memimpin G-20,” katanya.
Pujian ini juga disampaikan Ban Ki-moon dalam sambutannya di pembukaan The 2nd Asia International Water Week. Terkait keamanan kawasan, Ban Ki-moon berharap, terjadinya konflik di negara Asia, seperti di Myanmar, dapat diangkat menjadi isu global. Dia juga meyakini, pengalaman dan kepemimpinan kuat Indonesia akan mampu menciptakan perdamaian di kawasan.
Wapres mengapresiasi dukungan terhadap kepemimpinan Indonesia pada presidensi G-20. Disampaikan pula, diangkatnya tema Recover Together, Recover Stronger adalah upaya mengedepankan semangat pemulihan pascapandemi.
Dalam masa presidensi tersebut, lanjutnya, Indonesia akan mendorong G-20 untuk menghasilkan hasil-hasil konkret yang dapat mendukung pembangunan negara berkembang, kecil, dan kepulauan.
Selain itu, tiga isu prioritas juga akan diangkat sepanjang presidensi Indonesia di G-20. Ketiganya adalah penguatan arsitektur global, transformasi digital, dan transisi energi.
”Ketiga isu ini memiliki nilai strategis dalam mendukung pemulihan global yang inklusif, menjawab kebutuhan negara berkembang dan mempersiapkan masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata Wapres Amin yang didampingi Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika.
Indonesia akan mendorong G-20 untuk menghasilkan hasil-hasil konkret yang dapat mendukung pembangunan negara berkembang, kecil dan kepulauan.
Dalam kesempatan ini, Wapres juga mengapreasiasi kepemimpinan Ban Ki-Moon dalam Global Green Growth Institute (GGGI) maupun Ban Ki-Moon Center for Global Citizens. “Kami berharap kerja sama yang erat terus terjalin antara Pemerintah Indonesia dan GGGI, sebagaimana tertuang dalam Country Programme Framework 2021-2025,” tuturnya.
Ban Ki-moon menjabat Co-chair Ban Ki-Moon Center for Global Citizens pada 2017 sampai dengan 2018. Selanjutnya, ia terpilih sebagai Presiden Majelis dan Ketua Dewan Global Green Growth Institute (GGGI) sejak 2018 sampai sekarang. Wapres pun mengapresiasi Ban Ki-moon atas kesediannya menghadiri The 2nd Asia International Water Week di Indonesia.