Jadi Tuan Rumah 10 Pertemuan G-20, DIY Terapkan Sistem Gelembung
DI Yogyakarta akan menjadi salah satu tuan rumah rangkaian pertemuan G-20 di Indonesia. Untuk mencegah penularan Covid-19, pertemuan G-20 di DIY akan menerapkan sistem ”bubble” atau gelembung.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Daerah Istimewa Yogyakarta akan menjadi salah satu tuan rumah rangkaian pertemuan G-20 di Indonesia. Menurut rencana, ada 10 pertemuan G-20 yang akan digelar di DIY pada Maret-September 2022. Untuk mencegah penularan Covid-19, penyelenggaraan akan menerapkan sistem bubble atau gelembung.
”Daerah Istimewa Yogyakarta dipercaya menjadi salah satu venue utama untuk penyelenggaraan G-20 di samping tentu saja Jakarta dan Bali,” kata Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY Agus Priono dalam konferensi pers secara daring, Senin (14/3/2022) sore.
Agus memaparkan, pada mulanya direncanakan ada sekitar 15 pertemuan G-20 yang bakal dilaksanakan di DIY. Namun, karena beberapa pertimbangan, sejumlah pertemuan yang awalnya akan dilaksanakan secara tatap muka dialihkan menjadi pertemuan daring. Berdasarkan informasi terkini, total ada 10 pertemuan G-20 yang bakal digelar di DIY.
”Salah satunya adalah pertemuan tingkat menteri, sementara sembilan lainnya adalah pertemuan working group (kelompok kerja) atau setingkat direktur jenderal,” ujar Agus.
Agus menuturkan, pertemuan pertama yang digelar di DIY adalah Education Working Group Meeting atau Pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan pada 16-18 Maret 2022. Setelah itu, pada 21-24 Maret 2022, digelar Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group atau Pertemuan Deputi Bidang Lingkungan dan Kelompok Kerja Iklim Berkelanjutan.
Lalu, pada 24-25 Maret 2022, dilaksanakan pertemuan Working Group on Energy Transition atau Kelompok Kerja Transisi Energi. Adapun pada 28-29 Maret 2022 akan diselenggarakan Health Working Group Meeting atau Pertemuan Kelompok Kerja Kesehatan.
”Di antara sepuluh pertemuan, empat pertemuan akan dilakukan di bulan Maret. Jadi, bulan Maret ini akan banyak tamu delegasi G-20 yang melakukan pertemuan di DIY,” ujar Agus.
Selain itu, ada sejumlah pertemuan yang bakal digelar pada April, Mei, Juni, dan September 2022. Pada Juni 2022, misalnya, direncanakan dilaksanakan Ministerial Meeting on Health atau Pertemuan Menteri Kesehatan G-20 di DIY.
Agus menyebut, ada sejumlah hotel di DIY yang telah ditetapkan untuk menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan G-20. Beberapa hotel itu misalnya Royal Ambarrukmo, Tentrem Yogyakarta, Sheraton Mustika Yogyakarta, dan Hyatt Regency Yogyakarta.
Agus mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kesuksesan pertemuan G-20 tidak hanya bergantung pada substansi yang dibahas dalam pertemuan, tetapi juga ditentukan oleh teknis penyelenggaraan pertemuan yang baik. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah DIY siap mendukung agar pertemuan-pertemuan G-20 berjalan dengan baik dan lancar.
”Pemda DIY akan memberikan dukungan optimal untuk kelancaran pelaksanaan pertemuan G-20 yang ada di DIY. Beberapa koordinasi dan pertemuan sudah dilakukan dengan panitia pusat,” katanya.
Selain mengikuti pertemuan, Agus menyebut, para delegasi negara G-20 juga dijadwalkan mengunjungi sejumlah tempat, misalnya Candi Prambanan, Candi Borobudur, Keraton Yogyakarta, serta sentra usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemda DIY juga menyiapkan pameran produk UMKM di hotel tempat penyelenggaraan pertemuan G-20.
Kunjungan dan pameran itu diharapkan bisa membuat obyek wisata dan produk unggulan DIY makin dikenal di dunia internasional. ”Kita harapkan gelaran G-20 memberikan dampak optimal bagi DIY. Jadi, produk-produk unggulan DIY bisa lebih dikenal oleh para delegasi yang hadir,” ungkap Agus.
Dia menjelaskan, untuk mencegah penularan Covid-19, penyelenggaraan pertemuan G-20 di DIY akan menerapkan sistem bubble atau gelembung. Dalam sistem itu, mobilitas peserta pertemuan G-20 akan dibatasi di tempat-tempat tertentu saja sehingga mereka tidak bertemu dengan masyarakat umum. ”Artinya, delegasi atau peserta pertemuan tidak bebas melakukan kegiatan di luar persidangan,” kata Agus.
Agus menambahkan, selama penyelenggaraan pertemuan G-20 di DIY, akan dilakukan tes antigen setiap hari kepada pihak-pihak yang hadir dalam pertemuan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan penularan Covid-19 saat pertemuan.
Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, Pemda DIY juga sudah menyiapkan tempat isolasi apabila ada delegasi G-20 yang dinyatakan positif Covid-19. Salah satu tempat isolasi yang disiapkan itu adalah sebuah hotel bintang empat yang selama ini telah menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19.
Selain itu, Pemda DIY telah menyiapkan rumah sakit rujukan untuk delegasi G-20 yang sakit. Beberapa rumah sakit rujukan itu misalnya Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito di Kabupaten Sleman dan Rumah Sakit Panti Rapih di Kota Yogyakarta. ”Bukan hanya sakit karena Covid-19, melainkan juga sakit karena hal-hal lain,” ungkap Kadarmanta.