logo Kompas.id
HumanioraTingkatkan Nilai Tambah Produk...
Iklan

Tingkatkan Nilai Tambah Produk Perhutanan Sosial

Paradigma pengelolaan perhutanan sosial perlu dikembangkan hingga hilir sehingga memperoleh nilai tambah. Selama ini, petani hanya mengelola hutan dengan cara konvensional.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 4 menit baca
Ketua Gabungan Kelompok Tani Mandiri Lestari KPH Batu Tegi, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Eko P Juliana menanam pohon di lahan kritis di dalam kawasan Hutan Lindung Batu Tegi, Tanggamus, Rabu (19/2/2020).
VINA OKTAVIA

Ketua Gabungan Kelompok Tani Mandiri Lestari KPH Batu Tegi, Kabupaten Tanggamus, Lampung, Eko P Juliana menanam pohon di lahan kritis di dalam kawasan Hutan Lindung Batu Tegi, Tanggamus, Rabu (19/2/2020).

JAKARTA, KOMPAS — Paradigma kelompok usaha perhutanan sosial yang masih menggunakan pola-pola konvensional menyebabkan mereka kurang mendapatkan nilai tambah dalam kegiatan usahanya. Pengelolaan usaha ini perlu dikembangkan dengan meningkatkan pendampingan dan pendanaan modal.

Direktur Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jo Kumala Dewi mengemukakan, implementasi kebijakan perhutanan sosial yang telah berjalan selama lima tahun memiliki banyak tantangan dan dinamika. Salah satu dinamika tersebut adalah mengubah paradigma kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS), khususnya para petani, dalam mengelola usahanya.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000