Mengapa Apple Store Sangat Ditunggu di Indonesia?
Publik begitu menantikan kehadiran Apple Store di Tanah Air. Akankah terjawab oleh kunjungan Tim Cook ke Indonesia?
Hingga saat ini, Apple Store belum ada di Indonesia. Wajar jika kunjungan CEO Apple Tim Cook ke Indonesia pada Rabu (17/4/2024) disambut antusias. Kunjungannya membangkitkan harapan publik agar gerai resmi Apple bisa segera hadir di Tanah Air.
Lantas, mengapa Apple Store benar-benar ditunggu di Indonesia?
Hujan deras mengguyur kawasan Orchard, Singapura, Sabtu (20/1/2024) siang. Hal itu membuat banyak orang memilih masuk ke gedung-gedung di pusat ritel dan surga bagi para pencinta belanja tersebut. Gedung Apple Store Orchard tak luput dari sasaran pengunjung.
Di lantai satu, beragam produk, seperti iPhone (ponsel pintar), iPad (sabak elektronik), MacBook (laptop), dan Apple Watch (jam pintar), dipajang di meja-meja panjang. Tak ketinggalan beragam aksesori, mulai dari kabel, tali jam, hingga perangkat penyuara jemala (headphone).
Pengunjung mencoba produk-produk yang dipajang di meja. Ada yang menggeser-geser tampilan di layar. Ada pula yang berswafoto. Jika butuh penjelasan soal produk, sejumlah staf Apple Store siap sedia. Produk yang diminati dapat langsung dibayar dan dibawa pulang.
Tidak hanya keluaran lama, produk terbaru Apple yang belum dijual di Tanah Air sudah bisa dijajal. Misalnya MacBook Pro M3. Laptop dengan cip generasi ketiga buatan Apple itu baru dijual mitra (re-seller) resmi Apple di Indonesia pada pertengahan Februari 2024.
Baca juga: CEO Apple Bertemu Presiden Jokowi, Indonesia Dorong Penambahan Apple Academy
Setelah puas melihat-lihat produk Apple di lantai satu, sejumlah pengunjung naik ke lantai dua. Di ujung tangga, para anggota staf yang memegang iPad telah menunggu dan menyapa ramah setiap pengunjung yang tiba.
Jika sebelumnya sudah membuat janji, mereka akan menggunakan iPad untuk memindai barcode yang telah diterima pengunjung via pesan elektronik. Apabila sudah masuk waktu pelayanan, mereka langsung mengarahkan ke petugas layanan pelanggan. Tanpa janji pun, pengunjung tetap bisa masuk ke area itu.
Saat kunjungan ke Apple Store Orchard pada Januari itu, Kompas juga sempat mencoba layanan pelanggan. Janji bertemu sudah dijadwalkan beberapa hari sebelumnya.
Pengaturan jadwal untuk layanan yang disebut Genius Bar itu tidak sulit. Cukup menghubungi Apple Support via laman resmi Apple dan menjelaskan masalah perangkat yang digunakan.
Setelah itu, mereka akan menjadwalkan hari dan jam kunjungan lalu mengirim kode batang yang nanti dibawa ke Apple Store. Penjadwalan ini tidak hanya untuk perangkat yang masih memiliki garansi, tetapi juga telah habis garansi.
Baca juga: Tanpa Industri Komponen Dalam Negeri, Pabrik Perakitan Apple Akan Sia-sia
Kompas bermaksud mengklaim garansi atas kerusakan kabel perangkat MacBook Air M1. Kerusakan itu terjadi selang satu bulan setelah pembelian. ”Boleh saya memindai kode batang untuk janji ketemunya?” kata Jonathan, teknisi Apple Store Orchard, siang itu.
Setelah membaca keterangan di layar iPad-nya, Jonathan langsung mengecek kabel yang rusak. Baik dengan perangkat miliknya maupun pengunjung. ”Ya, memang rusak. Tunggu sebentar,” kata Jonathan sambil beranjak pergi.
Kurang dari lima menit, Jonathan sudah kembali dan membawa kabel baru. Ia lalu mencobanya di MacBook pengunjung dan milik Apple Store. ”Ok, yang ini berfungsi,” katanya singkat.
Baca juga: Iphone, Ditempel Ketat Samsung dan Dikejar Pendatang Baru China
Ia kemudian mengetik formulir digital di iPad lalu menyodorkan dan meminta tanda tangan digital di sana. Setelah selesai, ia tersenyum dan mengatakan semua sudah beres. Tidak perlu membayar kabel baru seharga 22,9 dollar Singapura atau sekitar Rp 270.000 itu. Produk masih dalam garansi sehingga semua gratis.
Sebelum melayani pengunjung lain yang sudah menunggu, Jonathan mempersilakan untuk mengikuti kegiatan ”Hari ini di Apple” atau ”Today At Apple”. Hari itu, ada kelas fotografi. Kelas itu gratis untuk pengunjung yang ingin belajar dan memaksimalkan fitur-fitur kamera perangkat iPhone.
Suasana kelas Apple di Apple Store Orchard Singapura, Sabtu (20/1/2024).
Layanan purna jual
Demi mendapatkan layanan purna jual yang cepat, memang tidak sedikit pengguna Apple di Tanah Air terbang ke Singapura. Tentu sekalian jalan-jalan. Selain Singapura, gerai resmi Apple di Asia Tenggara saat ini ada di Thailand. Hingga Januari 2024, Apple sudah punya lebih dari 500 gerai resmi di seluruh dunia.
Sebenarnya, tanpa harus ke Singapura, garansi tetap bisa diklaim di Indonesia. Mitra Apple di Tanah Air menyediakan itu. Namun, di berbagai forum, pengguna Apple Indonesia kerap mengeluh soal proses klaim yang memakan waktu. Menurut mereka, klaim garansi di mitra Apple tidak secepat di Apple Store.
Maka, wajar jika kedatangan Tim Cook disambut antusias oleh ”Apple fans boy”, sebutan untuk penggemar produk Apple. Mereka lalu mengaitkannya dengan kemungkinan hadirnya Apple Store di Indonesia.
Baca juga: Panduan agar Tak Salah Membeli Ponsel Bekas Saat THR Cair
Hal itu tergambar dari unggahan Tim Cook di platform X yang dibanjiri komentar pengguna Indonesia. Tim mengunggah fotonya sedang berfoto dengan salah seorang pengguna Apple di Indonesia.
”Halo Indonesia, apa kabar? (Menikmati) sate ayam dengan fotografer iPhone Sofyan Pratama adalah cara sempurna mengawali kunjungan di Jakarta. Tidak sabar untuk bertemu lebih banyak komunitas kreatif dan pengembang Apple di sini,” tulis Tim.
CEO Apple Tim Cook ada di Indonesia dan dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo, Rabu (17/4/2024), di Istana Merdeka, Jakarta.
Unggahan Tim Cook hingga Rabu siang sudah dilihat 2,2 juta pengguna, mendapat lebih dari 1.000 komentar dan dibagikan 3.600 kali. Warganet Indonesia juga tak mau ketinggalan. Tentu, sebagian besar meminta Tim menghadirkan Apple Store di Jakarta. ”Apple Store Jakarta yuk bisa yuk,” tulis akun @kaptenamerikka.
Sebelumnya, rumor kehadiran Apple Store berembus kencang. Apalagi, warganet Indonesia mengaitkannya dengan iklan iPhone terbaru Apple, yakni seri iPhone 15, yang semakin masif, baik di media sosial, platform berbagai video daring, maupun televisi.
Selain itu, sejak Desember 2023, Perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat, itu juga membuka lowongan pekerjaan untuk Indonesia melalui situs resmi. Hal itu makin menguatkan dugaan bakal hadirnya Apple Store.
Baca juga: Apple Vision Pro dan Penggunaan yang Tidak Tepat
Dihubungi terpisah, salah satu penggemar Apple di Indonesia sekaligus pendiri platform @appleisme, Bagus Hernawan, mengatakan, ada berbagai keuntungan yang bisa didapat pengguna Apple jika Apple Store hadir di Indonesia.
”Pertama, pengguna bisa beli produk terbaru di hari peluncuran global. Jadi, hari ini dijual di Amerika, Eropa, atau Jepang dan lainnya, juga akan dijual di Indonesia jika ada Apple Store,” kata Bagus.
Arif Budi Utomo (35), mengecek HP di toko Warming Cell di Mataram, Senin (25/3/2024).
Seperti MacBook Pro M3, perangkat Apple itu tentu bisa segera didapat pengguna. Termasuk perangkat paling populer, yakni iPhone, yang pada September nanti masuk seri ke 16.
Di Indonesia, iPhone terbaru biasanya akan tersedia dua sampai tiga bulan setelah peluncurannya di September, yakni sekitar November-Desember. Hal itu membuat banyak penggemar Apple Indonesia harus terbang ke Singapura jika tidak sabar menunggu.
”Benefit lain adalah layanan perbaikan dan klaim garansi yang lebih cepat. Juga bisa menikmati layanan kustomisasi produk Apple di situs daringnya, harga khusus pelajar, Today At Apple, kebijakan pengembalian, hingga tukar tambah,” kata Bagus.
Selain bagi pengguna, kata Bagus, Apple tentu akan semakin memperkuat pasar karena akan membuka potensi pelanggan baru.
Baca juga: ”Apple Fanboy” di Pesta Penguasa Android
Penambahan pelanggan baru tentu sangat penting. Apalagi, di tengah pengiriman ponsel pintar merek iPhone dari Apple yang tengah merosot. Pada triwulan I-2024, pengiriman iPhone merosot 9,6 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Hal ini diduga dipengaruhi oleh meningkatnya persaingan dengan merek ponsel lain, terutama dari China.
Sesuai laporan riset firma intelijen pasar konsumen, IDC, yang dirilis resmi pada Senin (15/4/2024), Apple mengirimkan 50,1 juta unit ponsel merek iPhone pada triwulan I-2024. Mengutip Bloomberg, pengiriman dalam volume itu jauh di bawah rata-rata data analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg, yaitu 51,7 juta unit ponsel (Kompas.id, 17 April 2024).
CEO Apple Tim Cook (tengah) didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (kanan) dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) memberikan keterangan pers seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (17/4/2024).
Meski demikian, Bagus belum bisa memastikan apakah Apple Store akan benar-benar hadir di Indonesia. Apalagi, ada kebijakan soal pemilik merek yang tidak bisa berjualan langsung, tetapi harus bekerja sama dengan mitra resmi di Indonesia.
Namun, menurut Bagus, Apple tetap bisa melakukan sejumlah hal jika masih belum bisa menghadirkan gerai resmi. Misalnya menambahkan atau melengkapi layanan yang selama ini belum tersedia untuk pengguna Indonesia.
”Misalnya sistem pembayaran Apple (Apple Pay), peta Apple yang mendukung info lalu lintas, ultra wideband untuk AirTag (perangkat pelacak Apple), Apple Book Store, hingga AppleCaret+ (layanan perpanjang garansi Apple),” kata Bagus.
Seperti diberitakan, Tim Cook bertemu Presiden Joko Widodo pada Rabu siang di Istana Merdeka. Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi sebelum pertemuan di Istana Merdeka pada Rabu pagi mengatakan, langkah ini adalah upaya negara untuk menarik investasi dan perhatian pemain besar teknologi informasi, termasuk industrinya.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang juga akan hadir dalam pertemuan mengatakan, pada 2023 produksi telepon seluler (ponsel) di Indonesia mencapai 50 juta buah, dengan angka impor sebanyak 2,79 juta buah. Dari angka impor itu, 80 persennya adalah ponsel Apple.
Oleh karena itu, Indonesia berkepentingan menciptakan nilai tambah. Kemenkominfo telah memiliki aturan sejak 2021 bahwa 35 persen produk ponsel, komputer, dan tablet di Indonesia harus memiliki tingkat komponen dalam negeri sebanyak 35 persen. Dan, Apple punya cara unik untuk menghitung tingkat komponen dalam negeri, yakni berdasarkan investasi dalam membangun infrastruktur pendidikan pengembang melalui Apple Developer Academy.
Apple mempunyai kewajiban membangun empat akademi, yakni di Bali, Batam, Surabaya, dan Tangerang Selatan. Nilai total investasi mencapai Rp 1,6 triliun.
Agus mengatakan, bersama Kemenkominfo, mereka akan meminta Apple membangun hal serupa di Makassar dan Ibu Kota Nusantara. Termasuk mendorong Apple membangun pabrik di Indonesia (Kompas, 17 April 2024).
Sejauh ini, di luar pembahasan itu, memang tidak disinggung soal pembukaan Apple Store di Tanah Air. Namun, dalam perjalanan dan berbagai investasi Apple di Indonesia, hal itu tentu tidak mustahil. Tinggal penggemar Apple harus bersabar untuk beberapa waktu. Selamat menunggu!