Vision Pro, ”mainan” baru Apple, meledak di pasaran. Sayang, gawai ini digunakan di tempat yang salah.
Oleh
MAHDI MUHAMMAD
·4 menit baca
Apple Vision Pro menjadi teknologi teranyar yang sudah ditunggu-tunggu banyak penggemarnya. Gawai tersebut sudah tersedia di pasaran dengan harga ritel 3.499 dollar AS (sekitar Rp 55,17 juta). Ini menjadi gawai termahal yang dikeluarkan Apple hingga saat ini.
Bentuk Vision Pro sekilas mirip dengan goggle atau kacamata yang biasa digunakan para pebalap motokros atau atlet ski. Melihat fungsinya, ini peranti yang bisa membuat penggunanya seperti berada di dunia atau dimensi lain meski masih berpijak di dunia riil.
Banyak analis menyebut Vision Pro sebagai penggabungan dunia realitas virtual dan augmented reality (AR). Di masa depan, para penggunanya akan berinteraksi dengan sesama pengguna lain dengan menggunakan avatar.
Cathy Hackl, konsultan teknologi, menyebut teknologi yang digunakan Apple adalah titik temu antara dunia fisik (realitas atau kenyataan) dan dunia virtual yang diciptakan dengan teknologi. Mesin yang diciptakan itu nantinya memungkinkan manusia dan mesin melakukan pekerjaan sekaligus ”bermain” dalam ruang virtual dengan harmonis. ”Ini momen yang sangat penting,” katanya.
Apabila melihat video produknya, kacamata itu dinilai lebih tepat digunakan dalam ruangan tertutup, seperti kamar atau ruang kerja. Ketika Vision Pro terpasang di kepala, layar di depan mata akan menampilkan berbagai aplikasi yang mirip dengan aplikasi di iPhone. Yang berbeda adalah cara mengoperasikannya.
Jika iPhone masih menggunakan jari-jemari atau suara untuk mengoperasikannya, Vision Pro bisa menggunakan gerakan mata yang berfungsi sebagai kursor. Istimewanya, gawai ini tetap bisa dioperasikan menggunakan jari, tetapi tanpa menyentuh layar. Orang di sekitar pengguna hanya akan melihatnya menggerakkan jari tanpa benda di tangan.
”Kami tak sabar menunggu orang-orang merasakan keajaibannya,” kata CEO Apple Tim Cook, Kamis (1/2/2024).
Tempat dan waktu salah
Teknologi baru pasti membuat orang ingin mengeksplorasi berbagai kecanggihan yang disematkan oleh produsennya. Apple disebut-sebut bersiap menanamkan lebih dari 500 aplikasi yang bisa dinikmati dan dimanfaatkan para pemilik Vision Pro.
Yang menjadi masalah, banyak pemilik Vision Pro menggunakannya secara tidak tepat. Banyak pihak menilai, para pemilik gawai ini menggunakannya di tempat dan saat yang salah sehingga membahayakan orang lain.
Dikutip dari laman Gizmodo, Dante Lentini (21), yang mengaku sebagai manajer pengembangan produk perusahaan rintisan Hyper, Jumat (2/2/2024), mengunggah video yang memperlihatkan dirinya tengah mengendarai mobil Tesla dengan Vision Pro terpasang di kepalanya. Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan jari tangan kanannya seperti mengetik atau mengarahkan kursor di layar gawai ke atas dan ke bawah. Sebagian video juga memperlihatkan tangan kanan dan kirinya seperti tengah mengetik di atas kibor komputer.
Warganet mengkritik unggahan video itu, terutama karena sistem swakemudi Tesla berulang kali bermasalah. Sistem itu telah menyebabkan beberapa kecelakaan yang memakan korban jiwa. Tindakan Lentini dianggap membahayakan pengguna jalan lainnya.
Kami tak sabar menunggu orang-orang merasakan keajaibannya.
Sebuah unggahan lain juga memperlihatkan seorang pengguna Vision Pro turun dari Tesla Cybertruck yang baru diparkir. Gestur tubuhnya bergerak seperti tengah menggunakan tongkat bisbol, layaknya mengusir makhluk tertentu dari layar gawai.
Ada pula Youtuber Case Neistat yang merekam kegiatannya berkeliling Times Square di New York. Ia berjalan dari satu toko ke toko, naik kereta bawah tanah (subway), hingga menggunakan papan seluncur di jalanan Manhattan yang sibuk. Meski berhadapan dengan layar virtual, Vision Pro masih memperlihatkan situasi di sekelilingnya dalam kapasitas terbatas.
Vision Pro, berdasarkan video produk yang dirilis Apple, tampaknya tidak dibuat untuk bergerak di luar ruang yang ramai seperti jalan raya. Di laman resminya, Apple sudah menjelaskan soal informasi keselamatan, yang mencantumkan sejumlah kemungkinan bahaya dalam penggunaan gawai itu, termasuk soal lingkungan.
”Selalu waspada terhadap lingkungan dan postur tubuh Anda selama penggunaan. Apple Vision Pro dirancang untuk digunakan di area terkontrol yang aman, pada permukaan yang rata,” demikian informasi tersebut.
Tangga, balkon, kaca, hingga jalan raya adalah contoh lingkungan yang harus dihindari saat memakai alat itu. ”Jangan pernah menggunakan Apple Vision Pro saat mengoperasikan kendaraan bergerak, sepeda, alat berat, atau dalam situasi lain yang memerlukan perhatian soal keselamatan. Menggunakan perangkat dalam kondisi kurang cahaya dapat meningkatkan risiko benturan dengan benda di lingkungan Anda,” sebut petunjuk keselamatan dari Apple.
Apple juga memberi peringatan penggunanya apabila berniat melakukan ”aktivitas dengan konsekuensi tinggi”. ”Apple Vision Pro tidak dimaksudkan untuk penggunaan di mana kegagalan perangkat dapat menyebabkan kematian, cedera diri, atau kerusakan lingkungan yang parah,” tulis Apple.
Perusahaan memang menawarkan ”Mode Perjalanan” khusus yang dibuat untuk digunakan di pesawat. Walau begitu, penggunaan di dalam pesawat juga disertai peringatan untuk tidak digunakan dalam situasi yang memerlukan ”perhatian terhadap keselamatan”. (AP/AFP)