Jelang Lebaran Harga Pangan Mahal, Warga Antre di Swalayan
Jelang Lebaran, harga pangan masih cukup tinggi di sejumlah pasar. Antrean panjang mulai terjadi di sejumlah swalayan.
Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Harga beras dan bahan pokok lainnya melambung menjelang Idul Fitri. Harga beras medium masih bertengger di Rp 14.070 per kilogram, tidak mengalami penurunan berarti sejak awal Ramadhan. Komoditas lainnya seperti cabai merah, bawang merah, daging ayam, daging sapi, dan telur juga masih mahal.
"Sudah sebulan harga beras naik dan tidak turun-turun. Meskipun sudah ada operasi pasar, Harga beras belum turun-turun," kata Rahmat, pedagang beras di Pasar Modern Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (31/3/2024).
Harga beras medium, jenis beras yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, masih bertengger di atas Rp 14.000 per kilogram. Beras premium dengan kualitas yang lebih baik harganya mulai dari Rp 17.000 hingga Rp 20.000 per kilogram. Harga beras yang mahal menjelang Lebaran membuat masyarakat banyak yang mengeluh.
Rahmat sering diprotes pembelinya terkait harga beras, tetapi jumlah permintaan tetap stabil karena beras sudah menjadi bahan pokok. Meskipun ada kenaikan harga, menjelang Lebaran, penjualan beras di tokonya meningkat dibanding hari biasa.
"Pembeli protes beras mahal, tapi tetap dibeli karena kebutuhan menjelang Lebaran. Saya juga mau jualnya murah kalau boleh," ucapnya.
Selain beras, harga bahan pokok lainnya juga meningkat pesat. Harga telur di pasar mencapai Rp 32.000, cabai merah Rp 52.000, bawang putih dan merah Rp 52.000 per kilogram.
Sementara itu, pasar swalayan juga mulai dipenuhi pembeli untuk berbelanja kebutuhan Lebaran. Di sejumlah pasar swalayan modern di Kota Tangerang Selatan, para pengunjung kehabisan troli untuk berbelanja. Mereka berbelanja sambil berdesakan. Para karyawan bolak-balik mengisi stok barang di rak yang mulai habis diserbu pembeli.
Harga-harga setiap lebaran makin mahal, tetapi mau bagaimana lagi.
Antrean panjang tampak di kasirswalayan. Harga kebutuhan pokok di pasar swalayan juga masih cukup tinggi. Untuk beras premium berkisar Rp 75.000 hingga Rp 90.000 per lima kilogram, telur ayam ras Rp 33.000 kilogram, ayam boiler Rp 40.000 per ekor, dan daging sapi Rp 14.000 per 100 gram.
"Kami baru dapat tunjangan hari raya dari kantor dan langsung belanja ke sini. Harga sejumlah bahan pokok lagi naik, tetapi mau bagaimana lagi. Kami butuh lebih banyak karena saat Lebaran banyak yang mau datang silaturahmi ke rumah untuk kumpul keluarga," kata Ira Tumiarty, pembeli di swalayan.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, dalam proyeksi neraca pangan nasional Januari-April 2024, pasokan komoditas pangan pokok secara nasional dapat dikatakan aman. Ketahanan stok diperoleh dari perhitungan proyeksi stok nasional di akhir April dibagi dengan estimasi kebutuhan harian nasional.
Dari hitungan tersebut didapatkan berapa lama stok pangan bisa memenuhi kebutuhan. Hasil hitungan Badan Pangan, stok pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir April, termasuk untuk kebutuhan Lebaran. Per Sabtu (30/3/2024), stok cadangan beras pemerintah mencapai 1,2 juta ton dan akan terus bertambah seiring dengan masa panen raya yang sedang berjalan.
"Mengenai stok cadangan pangan pemerintah yang dikelola BUMN pangan, peningkatan stok level di kisaran 5 sampai 10 persen dari kebutuhan pasar. Sampai minggu ketiga Maret, Bulog telah merealisasikan penyaluran beras nasional hingga 1,06 juta ton," kata Arief dalam rapat koordinasi kesiapan menghadapi Lebaran 2024.
Program Gerakan Pangan Murah yang dicanangkan Badan Pangan juga terus ditingkatkan di semua daerah untuk menjaga harga beras. Gerakan ini sudah terealisasi 2.720 kali selama Januari sampai Maret. Hal ini untuk mengendalikan harga walaupun tetap lebih mahal dari tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, mereka meluncurkan program sembako murah untuk mengendalikan harga pangan yang naik menjelang Lebaran. Sepekan terakhir, mereka menyediakan 3.000 paket sembako khususnya di daerah Cengkareng (Kompas.id 25/3/2024).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.000 paket dijual dengan harga Rp 100.000. Paket itu berisi 5 kg beras, 2 liter minyak goreng, 1 kg gula pasir, dan 1 kg tepung terigu. Sementara 1.000 paket lainnya dijual Rp 150.000 per paket. Paket tersebut berisi 5 kg beras, 1 kg daging sapi beku, 1 kg gula pasir, dan 1 kg tepung terigu.
”Tersedia juga bahan pangan lain yang dapat dibeli masyarakat dalam bentuk eceran dengan harga di bawah pasar, seperti daging beku, ayam potong, telur, dan mi instan,” ucap Suharini.
Pemprov DKI Jakarta juga terus berupaya menjaga ketersediaan pangandan mengendalikan harga pangan dengan menjaga pasokan melalui pertanian perkotaan dan kerja sama antardaerah.
Penjualan sembako murah sudah dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta sejak awal Januari 2024, yang tersebar di lima wilayah kota Jakarta. Meski harga lebih murah, Suharini memastikan produk yang dijual dalam program sembako murah berkualitas unggul sehingga dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan pokok harian.
Selain kegiatan sembako murah, Pemprov DKI Jakarta juga terus berupaya menjaga ketersediaan pangandan mengendalikan harga pangan dengan menjaga pasokan melalui pertanian perkotaan dan kerja sama antardaerah.