Di seluruh industri, layanan pengaliran konten video sedang mencari cara untuk meningkatkan proposisi nilai mereka kepada pelanggan. Berbagai pendekatan untuk menetapkan dan menggabung (”bundling”) harga dijajaki.
Oleh
ANDREAS MARYOTO
·3 menit baca
Walt Disney Co boleh dibilang telah menjadi tempat di mana reorganisasi terus-menerus dilakukan alias konstan selama beberapa tahun terakhir. Orang mungkin bingung atau sinis dengan perusahaan ini karena perubahan organisasi sering kali terjadi. Tantangan bisnis baru, secara khusus pengaliran konten video, menjadi alasan mereka. Mereka ingin menemukan bentuk organisasi yang sesuai dengan kebutuhan pasar bisnis konten ini.
Perombakan terbaru terjadi pada Senin pekan ini ketika Disney merekrut vice chairman dan chief financial officer (CFO) dari PepsiCo, yaitu Hugh Johnston, untuk menggantikan CFO lama Christine McCarthy, yang mengundurkan diri pada akhir Juni lalu. Christine sempat digantikan untuk sementara oleh Kevin Lansberry, CFO Disney Park. Langkah ini akan terus terjadi seiring upaya Disney, dan perusahaan hiburan lainnya, untuk mendapatkan struktur organisasi yang tepat dalam mengatasi perubahan industri yang disebabkan meningkatnya bisnis pengaliran konten video.
Langkah reorganisasi setidaknya bisa dilacak dari pengumuman aksi korporasi. Februari lalu, Disney mengumumkan rincian restrukturisasi strategisnya yang akan memfokuskan kembali organisasi pada kreativitas, memberdayakan para pemimpin kreatif, dan memastikan mereka bertanggung jawab atas semua aspek bisnis secara global. Mereka ingin menempatkan bisnis pengaliran konten perusahaan pada jalur menuju pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan.
Perusahaan ini kemudian memecah menjadi tiga segmen bisnis inti yang dalam pernyataannya diharapkan menjadi lebih kolaboratif, yaitu Disney Entertainment, ESPN, dan Disney Parks Experiences and Products. Para pemimpin di setiap segmen bisnis tersebut akan memiliki kendali penuh atas operasi dan tanggung jawab keuangan untuk pengembangan kreativitas, pemasaran, teknologi, penjualan, dan distribusi. Mereka juga bertanggung jawab mendorong efisiensi bisnis secara global.
Selama hampir 100 tahun, pengisahan cerita dan kreativitas telah mendorong The Walt Disney Company, dan hampir setiap interaksi yang kami lakukan dengan konsumen, berasal dari sesuatu yang kreatif. Saya berkomitmen memosisikan perusahaan ini pada era pertumbuhan baru. Restrukturisasi strategis kami akan mengembalikan kreativitas ke pusat perusahaan, meningkatkan akuntabilitas, meningkatkan imbal hasil, dan memastikan kualitas konten dan pengalaman konsumen,” kata Chief Executive Officer The Walt Disney Company Robert A Iger di laman mereka.
Dari sejumlah perkiraan, bisnis pengaliran konten pada tahun ini bernilai sekitar 117 miliar dollar AS dan akan naik menjadi 127 miliar dollar AS pada tahun 2029. Angka yang menggiurkan.
Mengapa bisnis pengaliran konten menjadi perhatian hingga mengharuskan reorganisasi berkali-kali? Dengan maraknya platform seperti Netflix, Hulu (sebagian sahamnya juga dimiliki Disney), dan Amazon Prime Video, konsumen kanal pengaliran konten kini memiliki beragam pilihan dalam memilih tontonan. Lonjakan popularitas ini juga menyebabkan meningkatnya persaingan antarlayanan pengaliran konten video. Tiap-tiap layanan berupaya menarik dan mempertahankan pelanggan dengan sekuat tenaga agar tidak lari. Dari sejumlah perkiraan, bisnis pengaliran konten pada tahun ini bernilai sekitar 117 miliar dollar AS dan akan naik menjadi 127 miliar dollar AS pada tahun 2029. Angka yang menggiurkan.
Tidak mengherankan bila perusahaan terus melakukan perubahan agar memenangi kompetisi bisnis ini. Sebuah analisis yang ditulis senior consultant pada Wiglaf Pricing, yaitu Nathan L Phipps, menyebutkan, di seluruh industri, layanan pengaliran konten video sedang mencari cara meningkatkan proposisi nilai mereka kepada pelanggan. Mereka menjajaki berbagai pendekatan untuk menetapkan dan menggabung (bundling) harga. Dalam beberapa kasus, beberapa pemain malah mempertimbangkan untuk menghilangkan beberapa produk, memindahkan layanan ke platform lain, dan bekerja sama dengan perusahaan lain.
Misalnya, Paramount Global dilaporkan mempertimbangkan untuk menghentikan layanan pengaliran konten Showtime dan mengalihkan konten tersebut ke Paramount+. Begitu pula dengan Warner Bros. Discovery yang mengumumkan akan menggabungkan layanan Discovery+ dengan produk andalannya, HBO Max. Ada juga upaya Walmart Inc yang mengumumkan bahwa mereka akan menawarkan Paramount+ gratis kepada pelanggan keanggotaan Walmart+ senilai 98 dollar AS per tahun.
Di era persaingan pengaliran konten yang tinggi, mereka ingin menjawab pertanyaan, layanan pengaliran konten mana yang wajib dimiliki, dan mana yang bagus untuk dimiliki?
Pendapat senada datang dari principal business consulting TMT Market dari Ernst & Young LLP, Vincent Douin, yang mengatakan, reorganisasi terus dilakukan di perusahaan pengaliran konten karena mereka sedang berusaha menemukan pendekatan personal (personalisasi) dalam skala besar. Penemuan ini memungkinkan pendekatan pengelolaan layanan yang berarti bagi konsumen (CVM) yang berpusat pada pelanggan dengan memberikan konten yang tepat pada waktu yang tepat melalui titik kontak yang tepat dan kepada pelanggan yang tepat.
Personalisasi ini bisa dicapai melalui teknologi yang memanfaatkan kekuatan wawasan pemirsa, strategi konten, dan penargetan saluran untuk memberikan layanan terbaik berikutnya saat itu juga kepada pelanggan. Apa yang akan terjadi dengan semua inovasi yang mengakibatkan reorganisasi terus-menerus ini? Di era persaingan pengaliran konten yang tinggi, mereka ingin menjawab pertanyaan, layanan pengaliran konten mana yang wajib dimiliki, dan mana yang bagus untuk dimiliki?