logo Kompas.id
EkonomiHati-hati, ”Banjir” Beras...
Iklan

Hati-hati, ”Banjir” Beras Impor Bisa Tekan Harga Gabah Petani Tahun Depan

Pemerintah dinilai gagal meningkatkan produksi dan mengendalikan harga beras pada tahun ini. Hal itu terindikasi dari kenaikan harga beras, jorjoran impor beras, dan penurunan pertumbuhan sektor pertanian.

Oleh
HENDRIYO WIDI
· 4 menit baca
Seorang pekerja mengusung sekarung beras impor yang didatangkan dari Kamboja untuk cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Randugarut, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/11/2023). Pada tahun ini, pemerintah menambah alokasi impor beras dari 2 juta ton menjadi 3,5 juta ton.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Seorang pekerja mengusung sekarung beras impor yang didatangkan dari Kamboja untuk cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Randugarut, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/11/2023). Pada tahun ini, pemerintah menambah alokasi impor beras dari 2 juta ton menjadi 3,5 juta ton.

JAKARTA, KOMPAS — Harga gabah kering panen atau GKP di tingkat petani diperkirakan akan terus turun pada awal 2024. Bahkan, pada panen raya musim tanam I-2024, harga GKP diperkirakan bisa di bawah biaya produksi Rp 5.667 per kilogram dan harga pembelian pemerintah Rp 5.000 per kilogram. ”Banjir” beras impor menjadi penyebab utama.

Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University Dwi Andreas Santosa mengatakan, saat ini harga GKP sudah cenderung mulai turun. Berdasarkan data Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani (AB2TI) di 64 daerah produsen padi, harga GKP di tingkat petani pada pekan I November 2023 di kisaran Rp 6.400-Rp 6.800 per kilogram (kg).

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000