logo Kompas.id
EkonomiSektor Pertanian Berisiko...
Iklan

Sektor Pertanian Berisiko Tinggi akibat Perubahan Iklim

Pertanian jadi salah satu sektor yang paling terdampak perubahan iklim. Pemerintah dituntut intervensi guna menekan kerugian petani, mulai dari menekan kesenjangan hingga meminimalkan konversi lahan.

Oleh
YOSEPHA DEBRINA RATIH PUSPARISA
· 3 menit baca
Buruh tani merontokkan gabah hasil panen di lahan persawahan di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (2/8/2023). Untuk mengantisipasi dampak El Nino, Badan Pangan Nasional sudah menugasi Perum Bulog untuk mempercepat penyerapan 2,24 juta ton beras guna memenuhi stok kebutuhan masyarakat tahun ini.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Buruh tani merontokkan gabah hasil panen di lahan persawahan di kawasan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (2/8/2023). Untuk mengantisipasi dampak El Nino, Badan Pangan Nasional sudah menugasi Perum Bulog untuk mempercepat penyerapan 2,24 juta ton beras guna memenuhi stok kebutuhan masyarakat tahun ini.

JAKARTA, KOMPAS — Perubahan iklim berisiko mencetak kerugian ekonomi yang tembus Rp 500 triliun pada 2020-2024 jika pemerintah tidak melakukan intervensi kebijakan. Pertanian menjadi salah satu sektor yang paling terdampak, mulai dari bergesernya musim tanam hingga konversi lahan yang terus terjadi. Akibatnya, pendapatan petani berisiko turun 9-25 persen.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, iklim ekstrem akibat perubahan iklim mengakibatkan beragam bencana dan kerugian ekonomi. Indonesia pun terkena imbasnya.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000