Ajakan kolaborasi kepada pemain ritel Tanah Air menunjukkan ketertarikan negara-negara Asia Tenggara terhadap jenama asal Indonesia. Dengan kolaborasi tersebut, jenama lokal diharapkan dapat menjangkau pasar global.
Oleh
M PASCHALIA JUDITH J
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemain ritel asal Thailand memberikan kesempatan bagi jenama-jenama Indonesia untuk menjajakan produknya di ”Negeri Gajah Putih”. Kolaborasi itu bersifat timbal balik, yakni Indonesia menyilakan jenama Thailand beredar di ritel dalam negeri. Skema kolaborasi tersebut turut menyasar negara Asia Tenggara lainnya.
Managing Director PT Central Retail Indonesia Hedy Djaja Ria mengatakan, Central Department Store di Thailand mengundang jenama lokal serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia untuk menjual produknya di gerainya. ”Tidak menutup kemungkinan, jenama dan UMKM Indonesia dapat mengadakan bazar di sana (Thailand),” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (9/8/2023).
Central merupakan perusahaan ritel asal Thailand yang berusia lebih dari 60 tahun. Pada 2014, Central membuka gerai di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta, dengan menjual beragam produk busana, perhiasan, alat rumah tangga, hingga perlengkapan bepergian.
Undangan dari Central Thailand itu bersifat timbal balik. Menurut Hedy, produk UMKM dan jenama asal Thailand juga bisa dijual di Central Indonesia. Secara umum, dia menilai, ajakan kolaborasi tersebut menunjukkan ketertarikan negara-negara Asia Tenggara terhadap jenama asal Indonesia. Dia mencontohkan Kopi Kenangan dan J.Co yang sudah membuka gerai di sejumlah negara di Asia Tenggara. Artinya, dengan kolaborasi tersebut, jenama lokal dapat mengglobal.
Karena baru membuat kesepakatan pada Rabu (9/8/2023) pagi, Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mengatakan, kolaborasi dengan Central Thailand akan direalisasikan pada 2024 karena ada prosedur ekspor yang mesti diurus. ”Thailand berminat pada produk kerajinan, seperti wayang-wayangan dan makanan-minuman asal Indonesia. Sebaliknya, Thailand juga akan menjual produk kerajinan, makanan-minuman, dan fashion di sini,” katanya.
Selain Thailand, dia menyebutkan, asosiasi juga menjajaki kolaborasi serupa dengan pemain ritel asal negara-negara lain di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Singapura. Secara umum, dia tidak takut jika jenama-jenama luar negeri itu masuk ke Indonesia. Syaratnya, pemerintah melibatkan asosiasi ritel dalam mendesain kebijakan yang imbang antara melindungi pemain dalam negeri dan tidak menghambat perkembangan jenama asal luar.
Dia mencontohkan, pemain asal Vietnam berminat membuka gerai restoran masakan Padang dari jenama Tanah Air. Pemain asal Malaysia juga tertarik menambah jumlah ritel masakan Padang Indonesia. Selain itu, gerai kopi dan donat yang bersifat grab to go atau beli dan langsung dibungkus, bukan makan di tempat, juga berdaya tarik bagi Malaysia.
Undang ritel ASEAN
Pada 14-15Agustus 2023, Hippindo akan menghelat Indonesia Retail Summit 2023 yang mengusung tema ”ASEAN Retail: Epicentrum of Growth” di Jakarta. Wakil Ketua Bidang Pameran Hippindo Herlina Dole mengatakan, gelaran acara itu turut mengundang sejumlah perwakilan ritel negara anggota ASEAN. Hingga saat ini, perwakilan dari Singapura, Vietnam, Malaysia, dan Filipina sudah mengonfirmasi akan hadir dalam acara tersebut.
Budihardjo menambahkan, undangan itu merupakan upaya agar ritel di negara-negara Asia Tenggara dapat pulih bersama-sama dari situasi pascapandemi Covid-19 sekaligus menjadi sumber pertumbuhan ekonomi regional. Selain konferensi dan pertemuan, pada perhelatan ritel tersebut juga digelar pameran bernama Indonesia Retail Expo di lokasi yang sama. Pameran akan diikuti 70 peserta dari kalangan pelaku ritel dan perusahaan yang terlibat dalam ekosistem ritel.
Berbarengan dengan Indonesia Retail Summit, Hippindo juga mengadakan Hari Belanja Diskon Indonesia/Happy Birthday Indonesia atau HBDI sepanjang 14-27 Agustus 2023. Pesta belanja itu digelar setiap tahun sejak 2017 dalam rangka Hari Kemerdekaan Indonesia sekaligus momentum meningkatkan belanja masyarakat.
Budihardjo berharap gelaran HBDI dapat mengungkit penjualan ritel pada triwulan III-2023. Dia menargetkan, HBDI membuat kenaikan penjualan ritel anggota Hippindo bisa mencapai 20 persen dibandingkan bulan normal tanpa acara ataupun hari besar keagamaan nasional. Dia memperkirakan, jumlah penjualan pada Agustus 2023 dapat mencapai Rp 60 triliun. Berkaca dari HBDI tahun sebelumnya, biasanya penjualan ritel fashion dapat melonjak dua kali lipat, sedangkan restoran naik 5-10 persen.
Selama HBDI, dia mengatakan, pelaku ritel akan memanjakan konsumen dengan beragam promosi. Tak hanya potongan harga, promosi tersebut dapat berupa beli satu gratis satu, mendapatkan produk gratis dari pembelanjaan tertentu, tebus murah, dan door prize.