Enam Calon Emiten Bersiap Masuk Bursa hingga Juli 2023
Setidaknya enam perusahaan bersiap mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada pekan ini hingga Juli 2023. Hingga 9 Juni, 43 perusahaan telah mencatatkan saham di BEI dan menghimpun dana Rp 32,7 triliun.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Saat ini ada empat calon emiten yang sedang berada dalam masa penawaran awal atau book building dalam rangka pencatatan saham ke bursa. Keempat perusahaan tersebut adalah PT Graha Prima Mentari Tbk, PT Carsurin Tbk, PT Widiant Jaya Krenindo Tbk, dan PT Platinum Wahab Nusantara Tbk.
Sementara calon emiten lainnya, yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk, telah menetapkan harga saham, tetapi belum diumumkan ke publik. Adapun rentang harga saham yang ditawarkan Amman Mineral Internasional antara Rp 1.650 dan Rp 1.775 per saham.
Pelepasan saham Amman Mineral Internasional merupakan salah satu yang terbesar pada tahun 2023. Dana publik yang berpotensi didapatkan oleh perusahaan tambang ini diperkirakan mencapai Rp 10,7 triliun.
Sementara itu, Kamis (22/6/2023), PT Graha Mitra Asia atau Relife akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Graha Mitra Asia melepaskan 1,2 miliar saham dengan harga yang sudah ditentukan, yakni Rp 90 per saham. Masa penawaran umum sudah selesai pada 20 Juni 2023.
Dalam kesempatan terpisah, pada pekan lalu Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, sejak awal tahun hingga 9 Juni 2023 sudah ada 43 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI. Dana publik yang berhasil dihimpun oleh 43 perusahaan itu mencapai Rp 32,7 triliun. ”Masih terdapat 43 perusahaan dalam pipeline pencatatan BEI,” katanya.
Menurut informasi dari laman e-ipo, Graha Prima Mentari merupakan distributor resmi minuman berkarbonasi Coca-Cola. Area distribusi Graha Prima Mentari meliputi Pakanbaru, Medan Deli, Medan Sunggal, Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, dan Rembang. Graha Prima menawarkan saham pada kisaran Rp 120-Rp 130 per saham.
Calon emiten lain, yakni PT Widiant Jaya Krenindo Tbk, merupakan perusahaan penyewaan dan penjual alat berat seperti crane, mobil crane, dan loader crane. Widiant Jaya Krenindo menawarkan 400 juta saham dengan kisaran harga Rp 100-Rp 115 per saham. Dengan demikian, potensi dana yang dapat dihimpun mencapai Rp 46 miliar.
Sementara PT Platinum Wahab Nusantara Tbk merupakan perusahaan produsen makanan dan minuman bermerek Teguk. Platinum menawarkan 1,07 miliar saham ke publik dengan kisaran harga Rp 105-Rp 112 per saham. Potensi dana yang dapat diperoleh dari aksi korporasi ini sebesar Rp 120 miliar.
Sementara itu, Carsurin merupakan perusahaan inspeksi, pengujian, sertifikasi, dan verifikasi swasta. Carsurin menawarkan 600 juta saham dengan rentang harga Rp 120-Rp 125 per saham. Dana yang berpotensi didapatkan mencapai Rp 75 miliar.
Sentimen pasar
Analis Indo Premier Sekuritas, Mino, mengatakan, ada beberapa hal yang harus dicermati oleh para investor dan pedagang (trader) dalam pekan ini. ”Dari dalam negeri, terkait dengan suku bunga acuan. Berdasarkan konsensus, Bank Indonesia diprediksi kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen.
Berdasarkan konsensus, Bank Indonesia diprediksi kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75 persen.
Selain itu, ada sentimen pertumbuhan kredit perbankan. Sejak Februari 2023, pertumbuhan kredit perbankan ada tren penurunan. ”Pada April 2023, kredit tercatat bertumbuh 8,08 persen (secara tahunan), lebih rendah dari sebelumnya (yang tercatat) 9,93 persen (per Maret 2023),” kata Mino.
Sementara faktor eksternal adalah pidato beberapa tokoh penting yang dapat memengaruhi pasar finansial, yakni mulai dari Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dan pejabat The Fed lainnya. Selain itu, menurut Mino, investor juga dapat mencermati perkembangan harga komoditas.