Presiden Jokowi Akan Rundingkan Perlindungan Pekerja Migran dan Perbatasan di Malaysia
Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke Malaysia akan menyelesaikan beberapa perundingan, termasuk soal perlindungan pekerja migran. Migrant Care pun mengingatkan arti penting agenda perlindungan pekerja migran ini.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Singapura dan Malaysia adalah negara yang selama ini menjadi tujuan bekerja para pekerja migran Indonesia. Terkait hal tersebut, Migrant Care mengingatkan Presiden Joko Widodo agar dalam lawatannya ke kedua negara tersebut tidak melupakan agenda perlindungan pekerja migran Indonesia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo beserta Ibu Iriana Joko Widodo melakukan kunjungan kerja dua hari ke Singapura dan Malaysia pada Rabu-Kamis (7-8/6/2023). ”Singapura dan Malaysia adalah negara-negara di ASEAN yang banyak menjadi tujuan bekerja pekerja migran Indonesia. Oleh karena itu, Migrant Care mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak melupakan agenda perlindungan pekerja migran Indonesia di kedua negara ini,” kata Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Singapura dan Malaysia adalah negara-negara di ASEAN yang banyak menjadi tujuan bekerja pekerja migran Indonesia. Oleh karena itu, Migrant Care mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak melupakan agenda perlindungan pekerja migran Indonesia di kedua negara ini.
Menurut Wahyu, Presiden Jokowi hendaknya mengingatkan komitmen kedua negara untuk mengimplementasikan tiga deklarasi ASEAN terkait perlindungan pekerja migran dan perang melawan perdagangan orang. Deklarasi tersebut disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Mei lalu.
Di Singapura, Rabu, Presiden Jokowi menjadi salah satu pembicara pada ajang Ecosperity Week 2023. Dalam forum tersebut, didampingi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, Presiden Jokowi menawarkan banyak investasi baru di kawasan yang akan menjadi ibu kota baru Indonesia. Selanjutnya, Kepala Negara dan Ibu Iriana juga bertemu Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong beserta Ibu Ho Ching di Istana Singapura.
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden menginformasikan, setiba di Istana Singapura sekitar pukul 12.40 waktu setempat, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut PM Lee dan Ibu Ho Ching. Setelah bersalaman, keempatnya masuk ke Istana dan menuju tempat jamuan makan di lantai 2.
Sebelum jamuan santap siang, keempatnya berfoto bersama di depan ruang makan dan berbincang dengan akrab. Dalam jamuan santap siang tersebut, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menikmati beragam sajian, mulai hidangan pembuka, makanan utama, hingga hidangan penutup.
Hidangan pembuka yang dinikmati Presiden adalah rujak, kerupuk udang, dan sup sayur bening. Berikutnya, makanan utama yang disuguhkan berupa nasi ayam hainan lengkap dengan sayur kailan dan acar. Adapun buah-buahan, teh tarik pandan, pisang goreng, hingga es kelapa muda disuguhkan sebagai hidangan penutup.
Selepas jamuan santap siang, PM Lee dan Ibu Ho Ching mengantar Presiden Jokowi dan Ibu Iriana hingga ke mobil. Tak berselang lama, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana pun berpamitan dan meninggalkan Istana Singapura untuk kemudian menuju Bandara Internasional Changi. Pesawat kepresidenan Indonesia-1 lepas landas menuju Malaysia pada pukul 14.42 waktu setempat.
Selesaikan beberapa perundingan
Rombongan Presiden mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur sekitar pukul 15.40 waktu setempat. Di ruang VIP Bunga Raya Bandara Internasional Kuala Lumpur, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana disambut oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Seri Diraja Zambry Abdul Kadir beserta istri, Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono dan istri, Atase Pertahanan RI di Malaysia Kolonel (Kav) Guruh Prabowo Wirajati dan istri, serta Kuasa Usaha Ad Interim Malaysia untuk Indonesia Adlan Mohd Shaffieq.
Sejumlah menteri turut dalam penerbangan bersama Presiden Jokowi dari Singapura, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Malaysia ini merupakan kunjungan balasan sekaligus memenuhi undangan PM Malaysia Anwar Ibrahim. ”Selama di Malaysia, saya akan lakukan pertemuan dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim dan juga Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu pagi.
Presiden Jokowi menuturkan, kunjungannya ke Malaysia akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa perundingan penting yang sudah berjalan bertahun-tahun dan belum selesai. Perundingan dimaksud antara lain soal perbatasan dan perlindungan pekerja migran Indonesia.