Pusat Riset Pelumas Pertamina untuk Jawab Tantangan Industri
PT Pertamina Lubricants meresmikan pusat riset dan inovasi pelumas milik PT Pertamina Lubricants (PTPL) di Jakarta, Selasa (30/5/2023). Fasilitas itu akan menggabungkan riset produk dan layanan purna jual.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - PT Pertamina Lubricants, anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga, meresmikan Lubricants Technology Center (LTC) di Jakarta, Selasa (30/5/2023). Kehadiran fasilitas tersebut untuk menjawab tantangan industri pelumas yang dinamis mengikuti perkembangan zaman.
Lubricants Technology Center (LTC) atau pusat riset dan inovasi pelumas milik PT Pertamina Lubricants (PTPL) di Jakarta diresmikan pada Selasa (30/5/2023). Fasilitas itu dibangun sejak 2019 dan memiliki luas 12.500 meter persegi dan dilengkapi fasilitas modern serta sumber daya manusia profesional.
Direktur Utama PTPL Werry Prayogi, mengatakan, pasar industri pelumas di Indonesia meningkat 15 persen sejak tahun 2021. Peningkatan jumlah penduduk dan serta kendaraan bermotor memengaruhi pertumbuhan tersebut. Pemenuhan kebutuhan pasar itu diisi tak hanya oleh pelaku usaha pelumas lokal, tetapi juga internasional.
Di sisi lain, hal itu menjadi tantangan bagi PTPL yang harus adaptif terhadap perkembangan dan perubahan pasar produk pelumas. "Dengan keberadaan LTC, kami berkomitmen terhadap pemenuhan kebutuhan konsumen dan pasar yang kami kelola. Ini penting bagi pembangunan bisnis masa mendatang," ujar Werry.
Ia menambahkan, LTC juga memfasilitasi para pelanggan untuk berkonsultasi dan berkoordinasi mengenai kualitas produk. Lewat inovasi-inovasi, pihaknya berharap ke depan kepercayaan konsumen dalam menggunakan produk pelumas yang diproduksi PTPL akan terus meningkat.
Menurut Werry, konsumen pelumas saat ini memiliki pengetahuan yang lebih memadai sehingga PTPL dituntut untuk memberi manfaat tambahan kepada mereka. Manfaat itu di antaranya terkait fuel economy (terkait efisiensi) dan kemampuan perlindungan mesin. Dalam operasi bisnis, produk PTPL dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas pelanggan.
LTC menjadi pusat teknologi produk pelumas terintegrasi yang menggabungkan kegiatan riset pengembangan produk serta layanan purna jual. Sejumlah fasilitas yang ada di LTC antara lain laboratorium riset dan pengembangan produk, laboratorium Oil Clinic untuk analisis dan monitoring komprehensif, serta Integrated Lubrication Management Academy (ILMA).
Saat ini, PTPLmengoperasikan tiga unit produksi pelumas di Gresik (Jawa Timur), Cilacap (Jawa Tengah), dan DKI Jakarta serta 1 unit produksi di Thailand melalui anak perusahaan. Total kapasitas dari empat unit produksi tersebut mencapai 535 juta liter per tahun.
Direktur Sales and Marketing PTPL Sari Istiani Rachmi menyatakan, selain satu anak perusahaan di Thailand, PTPL juga memiliki kantor perwakilan di Australia. "Kami secara bertahap mengembangkan pasar di kedua negara tersebut. Di luar negeri, biasanya kami masuk lewat sektor otomotif dulu, baru nantinya diikuti sektor industri," ujarnya.
Dukung NZE 2060
Ke depan, LTC diharapkan menjadi kiblat pengembangan pelumas dan specialties chemicals, termasuk menjawab kebutuhan pelumas yang lebih ramah lingkungan. Keberadaannya juga diharapkan mampu berkontribusi pada penurunan jejak karbon sejalan dengan target pencapaian emisi nol bersih (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Vice President Sales and Marketing Domestic Industry PTPL Sinung Wikantoro menuturkan, saat ini, energi fosil memang masih lebih banyak digunakan. Namun, transformasi ke arah energi yang lebih rendah emisi pun mulai berjalan
"Yang kami sumbangkan menuju industri yang lebih ramah lingkungan, antara lain (produk pelumas) yang bisa menurunkan pemakaian bahan bakar. Jadi, mengejar keekonomian bahan bakar. Selain itu, bagaimana masa pakai pelumas lebih lama sehingga semakin sedikit limbah yang terbuang," ujar Sinung.