logo Kompas.id
EkonomiKemampuan Industri Memitigasi ...
Iklan

Kemampuan Industri Memitigasi Bencana Alam Masih Minim

Kapabilitas untuk memitigasi bencana diperlukan agar Indonesia tetap dinilai prospektif menjadi jaringan rantai pasok global. Apalagi, pemerintah tengah giat menjajakan nikel dalam negeri sebagai upaya menarik investor.

Oleh
Raynard Kristian Bonanio Pardede
· 4 menit baca
Karyawan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, menggelar simulasi evakuasi karena gempa beberapa waktu lalu. Morowali termasuk rawan gempa karena dilalui sesar aktif Matano.
DOKUMENTASI PT IMIP

Karyawan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, menggelar simulasi evakuasi karena gempa beberapa waktu lalu. Morowali termasuk rawan gempa karena dilalui sesar aktif Matano.

JAKARTA, KOMPAS — Industri di Indonesia perlu membangun kapabilitas untuk memitigasi kerugian akibat bencana alam yang dapat mengganggu operasional perusahaan. Kemampuan mitigasi bencana diperlukan agar Indonesia tetap dilirik sebagai salah satu tujuan pembangunan jaringan rantai pasok global.

Peneliti di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Muhammad Habib Abiyan, menerangkan, program hilirisasi nikel yang dimulai sejak tiga tahun lalu menjadi salah satu pendorong utama perekonomian Indonesia. Namun, upaya untuk mengakselerasi program ini bisa terhambat karena lokasi cadangan dan industri pengolahan atau smelter berada di kawasan rawan bencana, khususnya gempa.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000