Pasar Perjalanan Udara Internasional Belum Membaik
Pencabutan pembatasan sosial yang ditempuh pemerintah negara di kawasan Asia Pasifik dinilai tertinggal dibanding wilayah lain. Hal ini berdampak pada pemulihan pasar perjalanan udara yang kini baru 60 persen.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perjalanan udara internasional di kawasan Asia Pasifik saat ini diperkirakan baru pulih sekitar 60 persen dari level tahun 2019. Pencabutan pembatasan sosial yang dilakukan rata-rata pemerintah Asia Pasifik dinilai tertinggal dibandingkan dengan wilayah lain.
Ekonom Moody’s Analytics, Sarah Tan, dalam keterangannya terkait laporan ”APAC Chartbook: Trading Blows”, Senin (24/4/2023), menyebutkan, hingga Oktober 2022, Pemerintah Korea Selatan dan Jepang belum membuka kembali perbatasan. Sementara Singapura membuka sepenuhnya perbatasan pada April 2022.
Adapun Pemerintah Australia membuka pintu masuk turis internasional pada Februari 2022. Sementara di Indonesia, pemerintah melakukan relaksasi terlebih dulu, sampai akhirnya mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Desember 2022.
”Amerika Serikat dan sebagian besar negara di Eropa telah membuka pembatasan sosial pada akhir 2021. Wilayah Asia Pasifik tertinggal dari wilayah lain dalam mencabut pembatasan terkait pandemi (Covid-19). Kami tidak hanya berbicara tentang China,” katanya.
Mengutip data International Air Transport Association, Sarah mencoba membandingkan kondisi pasar perjalanan udara internasional di beberapa kawasan. Di kawasan Amerika Utara, pada Februari 2023, pasar telah pulih lebih dari 90 persen dari tingkat sebelum pandemi Covid-19. Sementara di kawasan Asia Pasifik, pada waktu yang sama, pemulihan baru mencapai 60 persen.
Volume penumpang internasional di Bandara Changi Singapura telah pulih hampir 80 persen dari level tahun 2019, sementara Bandara Kingsford Smith Sydney pulih 75 persen, dan Bandara Incheon Korea Selatan pulih 67 persen. Sementara itu, pemulihan volume penumpang internasional di Bandara Narita Jepang dan total perjalanan ke Thailand mencapai kurang dari 60 persen dari tingkat sebelum pandemi Covid-19.
Sarah mengatakan, seiring dengan perjalanan udara yang meningkat tahun ini, beberapa sektor industri akan merasakan manfaatnya, seperti kafe, restoran, dan hotel. Ketiga sektor ini berjuang keras bertahan hidup lebih dari tiga tahun pandemi Covid-19.
”Selain kedatangan turis, kawasan Asia Pasifik, seperti Australia, juga akan mendapat manfaat dari kembalinya siswa internasional. Ketika perjalanan udara meningkat, ekspor jasa akan ikut menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara,” kata Sarah.
Di Indonesia, sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Januari–Februari 2023, jumlah penumpang angkutan udara domestik mencapai 9,3 juta orang atau naik 38,09 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022. Sementara jumlah penumpang angkutan udara internasional tercatat 2,2 juta orang, naik 1.063,25 persen dibandingkan dengan situasi Januari-Februari 2022.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Sandiaga S Uno, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Salah satu kabar baik dari koordinasi itu adalah pemerintah bergerak cepat menerima masukan masyarakat terkait kebutuhan angkutan udara.
”Masyarakat telah memberi masukan agar ada penambahan jumlah penerbangan, peningkatan utilisasi, dan nilai keekonomian. Kami sampaikan kepada pihak maskapai. Kami imbau agar tarif tiket pesawat terbang juga semakin terjangkau, tetapi keselamatan dari sistem transportasi tetap harus jadi perhatian,” ujarnya.
Penerbangan internasional dari dan menuju Indonesia berangsur-angsur bertambah. Belum lama ini, penerbangan langsung dari Guangzhou ke Jakarta oleh China Southern Airlines dan Garuda Indonesia, serta Shenzhen ke Jakarta oleh China Southern Airlines, sudah dibuka kembali.
Contoh rute penerbangan lain yang dibuka yaitu Auckland (Selandia Baru) — Denpasar (Bali), Jakarta — Pnom Penh (Kamboja), Jakarta — Kuala Lumpur (Malaysia), dan Jakarta — Colombo (Sri Lanka). Pada Maret 2023, Batik Air Indonesia yang merupakan bagian dari Lion Air Group menawarkan penerbangan ke kota-kota favorit di India, seperti Mumbai, New Dehli, dan Kochi. Bulan ini, Batik Air menawarkan penerbangan langsung Denpasar — Singapura.
Chief Marketing Officer Traveloka Shirley Lesmana mengatakan, berakhirnya PPKM per 31 Desember 2022 mendorong peningkatan perjalanan baik domestik maupun internasional. Tren ini masih berlanjut pada saat libur Lebaran 2023. Berdasarkan survei internal Traveloka, sebagian besar pelanggan yang jadi responden mengatakan akan mudik sekaligus menambah hari untuk liburan. Persiapan mereka sudah jauh-jauh hari.
Bali, Surabaya, Medan, Padang, dan Yogyakarta menjadi tujuan perjalanan domestik yang favorit. Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang menjadi destinasi unggulan untuk perjalanan internasional.
”Pemerintah Indonesia telah menetapkan lima destinasi superprioritas. Kami berkolaborasi dengan pemerintah (Kemenparekraf) untuk promosi lima destinasi itu sejak tahun 2020. Kami mencatat ada kenaikan pembelian kebutuhan perjalanan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya,” kata Shirley.