Akselerasi Tenaga Kerja Lokal Hulu Migas Bergantung Investasi
Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pada 2022, tingkat tenaga kerja lokal pada industri migas mencapai 91 persen. Kecepatan peningkatan tergantung proyek migas.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Masifnya proyek-proyek hulu minyak dan gas bumi akan menentukan akselerasi penyerapan tenaga kerja lokal pada sektor itu yang kini mencapai 91 persen. Oleh karena itu, perlu percepatan investasi dalam pengembangan proyek-proyek hulu migas agar kapasitas sumber daya manusia meningkat cepat.
Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), pada 2022, tingkat tenaga kerja lokal pada industri minyak dan gas bumi (migas) mencapai 91 persen. Sementara tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada komoditas utama dan penunjang migas mencapai 55 persen.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi, dalam Media Gathering Forum Kapasitas Nasional 2023 di Jakarta, Jumat (14/4/2023) mengatakan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) hulu migas di Indonesia sebenarnya menunjukkan progres karena SDM lokal sudah semakin banyak.
Adapun 9 persen yang diisi tenaga kerja asing salah satunya karena ada sejumlah kegiatan di mana teknologinya belum dikuasai tenaga kerja domestik. Pembangunan LNG (gas alam cair) Plant yang milik BP, misalnya, memerlukan tenaga kerja dari luar negeri.
Akan tetapi, selama ini SKK Migas telah mensyaratkan transfer teknologi. "Secepat apa? Tergantung dari proyek. Kalau aktif dan masif, maka LNG plant akan semakin banyak, maka (kebutuhan dan transfer teknologi pada SDM lokal) akan cepat. Namun, jika sedikit-sedikit, misal (Blok) Masela baru 2028, mungkin akan lambat," katanya.
Oleh karena itu, yang diperlukan sekarang ialah kepercayaan investor dari luar negeri. "Kalau aktif, progresnya akan semakin terlihat. Jadi, bagaimana peta jalan serta keyakinan dan kepastian pemerintah dalam mendukung (masuknya) investasi," lanjut Erwin.
Adapun tenaga kerja lokal diharapkan terus meningkat seiring adanya target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas pada tahun 2030. Kebutuhan-kebutuhan untukkegiatan hulu migas yang ada diharapkan dapat diisi oleh SDM-SDM dalam negeri.
Senior Manager Supply Chain Management (SCM) Harbour Energy, Hery Luthfi menuturkan, tenaga kerja asing pada industri hulu migas di Indonesia, utamanya memang berhubungan teknologi tinggi. Selain itu juga para konsultan pada pekerjaan subsurface yang ada dalam tahap eksplorasi.
"Slot ini belum diisi oleh (pekerja) lokal. Bagaimanapun, tenaga kerja lokal tak akan mungkin mencapai 100 persen. Persentase (tenaga kerja lokal) 97-98 persen sudah paling tinggi. Sebab, bagaimanapun, dalam kontrak jasa tenaga kerja, ada hal-hal yang kandungan impornya tetap dibutuhkan," ujarnya.
Forum Kapasitas Nasional 2023
Salah satu upaya peningkatan kemampuan dalam negeri ditempuh melalui Forum Kapasitas Nasional 2023. Kegiatan yang digelar SKK Migas dengan dukungan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) itu dalam rangka mengusung peningkatan TKDN. Praacara itu akan digelar di Surabaya, Sorong, Balikpapan, Batam dan Palembang, dan dilanjutkan acara puncak di Jakarta pada 15-16 November 2023.
Erwin yang juga menjadi Ketua Panitia Forum Kapasitas Nasional 2023, mengemukakan, saat ini, sudah ada sekitar 90 perusahaan lokal yang dibina SKK Migas dan KKKS. "Ini akan terus berkembang. Setiap tahun, jumlahnya diharapkan terus meningkat," ujarnya.
Menurut Erwin, keberadaan industri hulu migas di daerah diharapkan memberikan gairah bagi industri penunjang di Indonesia, terutama terkait produk lokal. Tak hanya di tingkat nasional, SKK Migas juga mendorong produk-produk lokal itu untuk bisa berkiprah secara internasional.
Hal itu, antara lain tampak dalam pameran internasional Oil & Gas (OGA) Exhibition 2022 di Kuala Lumpur Malaysia. Ada 20 pabrikan asal Indonesia yang terlibat dan difasilitasi SKK Migas. Erwin menuturkan, dalam ajang itu, sejumlah pabrikan mendapat kontrak pekerjaan langsung dari perusahaan minyak asing.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi Suryodipuro menambahkan, pemanfaatan komponen dalam negeri pada industri migas diharapkan menciptakan kerja sama produktif antara pengusaha lokal dan nasional. Dengan demikian, nantinya, TKDN akan meningkat.
Menurut data SKK Migas per 31 Desember 2022, nilai pengadaan barang dan jasa pada 2022 mencapai sekitar 6 miliar dollar AS atau tertinggi dalam lima tahun terakhir, yakni dengan persentase TKDN sebesar 64,75 persen. Angka tersebut di atas target komitmen SKK Migas pada 2022 yang mencapai 57 persen.