13.000 Hektar Disiapkan untuk Lahan Industri Hijau Produsen Baterai Listrik
Presiden Jokowi mengatakan, energi hijau dan produk hijau akan menjadi kekuatan kompetitif kawasan industri yang kini dibangun di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, sebagai produsen baterai mobil listrik dan lainnya.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - RUSMAN
Presiden Joko Widodo saat meninjau kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (28/2/2023). Kawasan seluas 13.000 hektar tersebut disiapkan untuk industri baterai kendaraan listrik, petrokimia, dan aluminium.
JAKARTA, KOMPAS — Kawasan industri hijau terbesar di dunia seluas 13.000 hektar disiapkan untuk industri baterai kendaraan listrik, petrokimia, dan aluminium di Provinsi Kalimantan Utara. Energi hijau dan produk hijau dinilai akan menjadi kekuatan dari kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia atau KIPI tersebut.
”Ini kawasan industrial park Indonesia yang semuanya seluas 13.000 hektar, yang nantinya ini dipersiapkan untuk pembangunan industri EV (electric vehicle/kendaraan listrik) baterai. (Ini) Yang pertama,” kata Presiden Joko Widodo saat menyampaikan keterangan seusai meninjau kawasan KIPI di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (28/2/2023).
Kedua, kawasan tersebut juga disiapkan untuk pembangunan industri petrokimia. ”Kemudian, yang ketiga, untuk pembangunan industri aluminium. Yang semuanya kita harapkan nanti didukung oleh energi hijau, oleh renewable energy, oleh hydro power dari Sungai Mentarang, Sungai Kayan di Kalimantan Utara,” kata Kepala Negara.
Pada kesempatan tersebut, Presiden mengatakan, diperlukan transisi sehingga tidak langsung ke energi hijau. ”Ada transisinya, tetapi kita harapkan dengan kekuatan kompetitif seperti itu, (yakni) energinya hijau (dan) kemudian barang-barang (atau) produknya yang dihasilkan juga produk-produk hijau, (maka) inilah yang akan menjadi kekuatan kawasan industri Indonesia di Kalimantan Utara,” ujarnya.
Ini kawasan industrial park Indonesia yang semuanya seluas 13.000 hektar, yang nantinya ini dipersiapkan untuk pembangunan industri EV (electric vehicle/kendaraan listrik) baterai. (Ini) Yang pertama.
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - RUSMAN
Presiden Joko Widodo saat meninjau kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (28/2/2023). Kawasan seluas 13.000 hektar tersebut disiapkan untuk industri baterai kendaraan listrik, petrokimia, dan alumunium.
Menurut Presiden, kawasan KIPI adalah kawasan industri hijau terbesar di dunia dan sekaligus masa depan Indonesia. ”Ini adalah green industrial park yang terbesar di dunia. Inilah masa depan Indonesia. Masa depan Indonesia ada di sini kalau ini terealisasi dengan baik,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Ini adalah green industrial park yang terbesar di dunia. Inilah masa depan Indonesia. Masa depan Indonesia ada di sini kalau ini terealisasi dengan baik.
Presiden Jokowi mengatakan, semua industri yang berkaitan dengan produk hijau pasti akan berbondong-bondong ke kawasan tersebut. ”Industri apa pun yang berkaitan dengan green product pasti akan menengok ke kawasan ini,” ujarnya.
Presiden pun akan terus mengikuti perkembangan pembangunan kawasan industri tersebut dari waktu ke waktu. ”Progres ini akan saya ikuti terus perkembangannya dari hari ke hari, dari bulan ke bulan, sehingga betul-betul tidak meleset dari schedule yang telah kita tentukan. Saya kira kalau melihat lapangan, kelihatannya, saya tadi tanya di lapangan tidak ada masalah. Perizinan semuanya sudah komplet, sudah siap,” ujar Kepala Negara.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Bupati Bulungan Syarwani.
BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN - RUSMAN
Presiden Joko Widodo saat meninjau kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (28/2/2023). Kawasan seluas 13.000 hektar tersebut disiapkan untuk industri baterai kendaraan listrik, petrokimia, dan aluminium.
Industri berkelanjutan
Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian pada 26 Januari 2023 menginformasikan, konsep keberlanjutan dalam berbagai aspek kehidupan tengah menjadi tren dunia. Praktik berkelanjutan tersebut mengedepankan pemeliharaan lingkungan untuk masa depan bumi yang lebih baik.
Industri hijau merupakan salah satu kebijakan sektor industri yang mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga pembangunan industri dapat selaras dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
Terkait hal tersebut, penerapan konsep keberlanjutan juga sudah diadaptasi Kemenperin dalam membina industri manufaktur dengan memacu pengembangan industri hijau. ”Industri hijau merupakan salah satu kebijakan sektor industri yang mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga pembangunan industri dapat selaras dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup dan dapat memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kemenperin Doddy Rahadi.
Kebijakan penerapan standar industri hijau dapat menjadi perangkat yang digunakan industri untuk memenuhi regulasi penggunaan sumber daya berkelanjutan. Melalui upaya tersebut, perusahaan industri yang telah menerapkan konsep industri hijau juga diharapkan semakin memiliki daya saing yang tinggi.
Sertifikasi Industri Hijau yang dilakukan Kemenperin diharapkan mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk turut berkontribusi pada penanganan perubahan iklim yang telah menetapkan target pengurangan emisi karbon atau emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen melalui kemampuan sendiri dan 41 persen melalui dukungan internasional pada tahun 2030. Hal ini sesuai dengan komitmen Nationally Determined Contribution dan target untuk mencapai net zero emission di tahun 2060.