Cuaca Buruk Hambat Distribusi Bahan Pokok Wilayah Kepulauan
Gelombang tinggi menyebabkan distribusi bahan pangan di wilayah-wilayah kepulauan di Indonesia terhambat. Jika situasi mendesak, pemerintah akan bekerja sama dengan TNI untuk memasok bahan pokok masyarakat kepulauan.
Oleh
Hendriyo Widi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Cuaca buruk dan gelombang tinggi menyebabkan distribusi bahan pangan di wilayah-wilayah kepulauan di Indonesia terhambat. Namun, pemerintah mengklaim ketersediaan bahan pokok di wilayah-wilayah kepulauan di Indonesia mencukupi hingga awal tahun depan. Jika situasi mendesak, pemerintah akan bekerja sama dengan TNI untuk memasok kebutuhan pokok masyarakat kepulauan.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Pelayaran Rakyat Sudirman Abdullah menuturkan, permintaan pengiriman bahan baku pangan menggunakan kapal rakyat memang meningkat cukup signifikan dua pekan sebelum Natal. Akan tetapi, beberapa hari sebelum Natal hingga saat ini, banyak pengiriman bahan pokok dan barang lain tertunda akibat cuaca buruk.
“Kami sudah mendapatkan informasi dan imbauan tentang gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia, sehingga kapal rakyat menunda pengiriman hingga cuaca kembali membaik,” ujarnya ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Beberapa hari sebelum Natal hingga saat ini, banyak pengiriman bahan pokok dan barang lain tertunda akibat cuaca buruk.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tentang potensi gelombang tinggi mencapai 5-6 meter di Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Tengah dan Laut Arafuru bagian tengah dan timur yang akan terjadi pada 28-29 Desember 2022.
Adapun di Laut Natuna Utara, perairan Bengkulu-Lampung bagian barat, Selat Makassar, Selat Sunda bagian barat dan selaran, Samudera Hindia di wilayah Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Timur, dan perairan utara Jawa Tengah dan Jawa Timur, berpontensi terjadi gelombang tinggi 2,5-4 meter.
Di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, rute pelayaran Jepara-Pulau Karimunjawa dihentikan sementara sejak 22 Desember 2022 hingga kondisi cuaca membaik. Hal itu membuat Kapal Motor Perintis (KMP) Siginjai dan kapal cepat Express Bahari berhenti beroperasi. Kondisi itu tidak hanya menyebabkan para turis terjebak, tetapi juga membuat persediaan bahan pangan dan bahan bakar minyak di Karimunjawa menipis.
Pada 25 Desember 2022, Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta meminta Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengirimkan kapal untuk mengevakuasi wisatawan sekaligus mengirim bahan pokok untuk masyarakat Karimunjawa.
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Rute pelayaran Gresik-Pulau Bawean juga juga ditutup akibat gelombang tinggi. Pada 27 Desember 2022, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersurat ke TNI meminta bantuan kapal untuk mengangkut penumpang dan barang-barang kebutuhan pokok dan energi.
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kasan Muhri, menuturkan, pengiriman bahan-bahan pokok menggunakan kapal tol laut sudah dilakukan sebelum Natal. Bahan-bahan pokok itu tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saat Natal, tetapi juga tahun baru.
“Bahan pokok itu yang dikirimkan melalui kapal tol laut itu setidaknya cukup hingga pekan pertama Januari 2023,” katanya.
Kasan menambahkan, pasokan bahan baku itu juga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah dan pelaku usaha di wilayah-wilayah kepulauan, seperti Natuna, Kepulauan Riau, dan Maluku Utara, pasti juga sudah memasok kebutuhan hingga awal tahun depan dengan mempertimbangkan cuaca dan jadwal pelayaran.
Namun, jika kondisi mendesak, pemerintah pusat dan daerah akan bekerja sama dengan TNI dan Kementerian Perhbungan untuk memasok kebutuhan pokok di wilayah-wilayah kepulauan. Hal ini sudah menjadi komitmen bersama dalam rapat koordinasi tim pengendalian inflasi pusat dan daerah.
Namun, jika kondisi mendesak, pemerintah pusat dan daerah akan bekerja sama dengan TNI dan Kementerian Perhbungan untuk memasok kebutuhan pokok di wilayah-wilayah kepulauan.
Bantuan sembako
Sementara itu, Manajer Komunikasi PT Pelayaran Indonesia (Persero) Ditto Pappilanda menyatakan, PT Pelni telah memenuhi permintaan Pemerintah Kabupaten Jepara dengan mengirimkan Kapal Motor (KM) Kelimutu. Pada Selasa pukul 04.50, KM Kelimutu membawa 500 orang yang terdiri dari 451 wisatawan lokal dan 49 wisatawan asing.
Saat ini KM Kelimutu tengah menuju Kumai, Kalimantan Tengah. Dari Kumai, kapal akan kembali ke Semarang untuk kembali menuju ke Karimunjawa pada Sabtu (31/12/2022). Selain mengangkut penumpang ke Karimunjawa, KM Kelimutu akan membawa 500 paket sembako dari total 5.000 paket sembako bantuan dari Kementerian Perhubungan melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Target paket sembako akan dikumpulkan dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan terkait di pelabuhan dan perusahaan BUMN. Isi paket sembako terdiri atas beras 1 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 1 liter.
“Kami berharap bantuan ini dapat membantu kesulitan masyarakat Karimunjawa di tengah menipisnya stok bahan pokok akibat cuaca buruk di wilayah tersebut sepekan terakhir,” katanya.
KM Kelimutu merupakan kapal yang memiliki panjang 99 meter dengan tinggi haluan 9 meter dan bobot 1.400 ton. Kapal tipe 1000 pax ini melayari Surabaya-Sampit-Semarang-Kumai-Semarang-Karimunjawa.