Ratusan Wisatawan dari Karimunjawa Tiba di Semarang
Kapal Motor Kelimutu yang mengangkut ratusan wisatawan dari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, tiba di Semarang, Rabu pagi. Wisatawan yang terjebak berhari-hari di Karimunjawa akibat cuaca buruk itu merasa lega.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Ratusan wisatawan yang sebelumnya terjebak di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Rabu (28/12/2022) pagi. Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Kabupaten Jepara menyiapkan empat bus bagi wisatawan yang ingin kembali ke Jepara untuk mengambil kendaraan.
Sebanyak 500 wisatawan yang terdiri dari 451 wisatawan lokal dan 49 wisatawan asing tiba di Pelabuhan Tanjung Emas sekitar pukul 04.50. Mereka diberangkatkan dari Pelabuhan Legon Bajak di Karimunjawa pada Selasa (27/12/2022) pukul 22.34.
Sebelumya, ratusan wisatawan itu terjebak di Karimunjawa selama beberapa hari terakhir lantaran tidak adanya pelayaran akibat cuaca buruk.
Dalam kondisi cuaca buruk dan gelombang dengan ketinggian mencapai 4 meter, tidak banyak kapal yang beroperasi. Kapal feri yang biasa melayani pelayaran dari Jepara ke Karimunjawa tidak beroperasi sejak Kamis (22/12/2022) sore. Hal itu karena rata-rata ketinggian lambung feri 3 meter atau lebih rendah dari ketinggian gelombang.
Para wisatawan akhirnya diangkut menggunakan Kapal Motor Kelimutu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni). KM Kelimutu memiliki panjang 99 meter, tinggi haluan 9 meter, dan bobot 1.400 ton.
Kapal yang bisa mengangkut sekitar 1.000 orang itu biasanya melayani pelayaran dengan rute Surabaya-Sampit-Semarang- Kumai-Semarang-Karimunjawa.
Wisata laut Karimunjawa itu bagus. Orang-orangnya juga baik semua. Saya akan datang lagi nanti. (Joao)
Khusus untuk keperluan evakuasi wisatawan, kedatangan kapal di Karimunjawa dipercepat dari seharusnya Jumat (30/12/2022) menjadi Selasa (27/12/2022).
Lega
”Rasanya lega karena akhirnya bisa sampai di Semarang. Saya sudah terjebak di Karimunjawa hampir sepekan. Di sana khawatir karena angin kencang dan gelombang tinggi, penginnya bisa cepat pulang,” kata Solihatun (46), Rabu pagi di Semarang.
Solihatun merupakan wisatawan asal Kecamatan Welahan, Jepara. Ia berlibur ke Karimunjawa bersama anak-anak dan cucu-cucunya. Solihatun tiba di Karimunjawa pada Selasa (20/12/2022) petang.
Rencananya, Solihatun dan rombongan akan kembali pada Jumat (23/12/2022) siang. Namun, pelayaran sudah dihentikan sehari sebelumnya.
Kendati merasa khawatir dan tidak terbiasa dengan kondisi di Karimunjawa, Solihatun merasa sangat terbantu dengan pelayanan masyarakat serta pemerintah setempat.
”Kami diberi makan gratis dan diskon tarif penginapan. Tarif penginapan saya dan rombongan seharusnya Rp 2 juta per hari, tetapi didiskon jadi Rp 1 juta per hari,” tuturnya.
Wisatawan lain, Joao, juga merasa lega karena bisa keluar dari Karimunjawa. Pria asal Portugal itu tiba di Karimunjawa pada Kamis.
Saat itu, situasi di atas kapal digambarkan Joao sangat tidak nyaman. Gelombang tinggi menyertai perjalanan mereka dari Jepara ke Karimunjawa. Di sepanjang perjalanan, para penumpang mabuk laut.
”Saat di Karimunjawa kami tidak bisa banyak melakukan aktivitas, hanya tidur dan makan. Kami tidak bisa menyewa kendaraan untuk berkeliling pulau karena bahan bakar kendaraan di sana terbatas. Untuk melakukan aktivitas wisata laut juga berbahaya karena gelombang tinggi,” ucap Joao.
Joao sebelumya sudah dua kali datang ke Karimunjawa. Pada dua kedatangannya sebelumnya, Joao merasakan pengalaman yang menyenangkan saat melakukan snorkeling. Ia mengaku tidak kapok dan berencana datang lagi ke Karimunjawa suatu saat nanti.
”Wisata laut Karimunjawa itu bagus. Orang-orangnya juga baik semua. Saya akan datang lagi nanti,” ucapnya.
Joao berharap, ke depan, informasi terkait perkiraan cuaca bisa disampaikan dengan jelas kepada wisatawan. Dengan demikian, wisatawan bisa memilih waktu yang tepat untuk datang ke Karimunjawa.
Jemput
Pada Rabu pagi rombongan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jepara juga datang ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Kedatangan mereka untuk menjemput para wisatawan. Rombongan Forkopimda membawa serta dua bus dari Jepara. Bus itu untuk memfasilitasi wisatawan yang ingin kembali ke Jepara.
”Selain dua bus dari kami, ada juga dua bus yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jateng. Jadi, total ada empat bus. Bus-bus ini bisa dimanfaatkan oleh wisatawan yang ingin kembali ke Jepara untuk mengambil kendaraannya,” kata Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Menanggapi keluhan wisatawan soal informasi perkiraan cuaca, Edy berkomitmen pihaknya akan melakukan perbaikan. ”Sebenarnya kami sudah menginformasikan kepada penyedia jasa perjalanan dari jauh-jauh hari. Ke depan akan kami tata lagi, kami berikan informasi yang lebih jelas lagi,” tuturnya.
Edy mengimbau masyarakat untuk tidak berwisata ke Karimunjawa, setidaknya hingga 31 Desember 2022. Hal itu karena cuaca ekstrem diperkirakan masih akan terjadi hingga di penghujung tahun 2022. Setelah situasi normal, masyarakat diperbolehkan kembali berwisata ke Karimunjawa.