logo Kompas.id
EkonomiTantangan 1 Juta Barel Per...
Iklan

Tantangan 1 Juta Barel Per Hari

Hulu migas Indonesia perlu pembenahan. Realisasi ”lifting” minyak yang terus merosot terasa kontraproduktif dengan target produksi 1 juta barel per hari pada 2030. Tanpa pembenahan, Indonesia akan terus bergantung impor.

Oleh
ARIS PRASETYO
· 4 menit baca
Kegiatan hulu migas PHE Offshore North West Java di laut lepas bagian utara Jawa Barat, Jumat (10/4/2020). Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini memilih tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung.
PERTAMINA

Kegiatan hulu migas PHE Offshore North West Java di laut lepas bagian utara Jawa Barat, Jumat (10/4/2020). Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini memilih tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung.

Kabar kurang menggembirakan datang dari sektor hulu minyak dan gas bumi Indonesia. Hingga triwulan 30 September 2022, produksi siap jual atau lifting minyak hanya 610.100 barel per hari. Capaian ini masih di bawah target APBN 2022 yang sebanyak 703.000 barel per hari. Padahal, Indonesia punya mimpi mencapai produksi 1 juta barel per hari pada 2030.

Dalam lima tahun terakhir, lifting minyak terus merosot. Sempat naik dari 779.000 barel per hari pada 2015 menjadi 829.000 barel per hari di 2016, realisasinya terus merosot menjadi 804.000 barel per hari di 2017. Lalu, berturut-turut lifting minyak terus turun hingga menjadi 660.000 barel per hari di 2021. Sejumlah kalangan pun memprediksi target lifting tahun ini bakal tidak tercapai.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000