logo Kompas.id
EkonomiPemerintah Akan Lebih Agresif ...
Iklan

Pemerintah Akan Lebih Agresif Kejar Aset Obligor BLBI

Pengejaran aset terus berjalan meskipun obligor sudah tidak lagi berdomisili di Indonesia. Pemerintah akan lebih agresif memonitor dan mengejar aset obligor yang ada di Indonesia, termasuk yang sudah dipindahtangankan.

Oleh
agnes theodora
· 5 menit baca
Papan pengumuman tentang penyitaan lahan oleh Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI terpasang Pusat Makanan Taman Sari di Kawasan Lippo Karawaci, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/12/2021). Lahan seluas 251.992 m2 ini bernilai Rp 1,33 triliun. Di lahan ini berdiri tempat makan, taman, dan area bermain.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM)

Papan pengumuman tentang penyitaan lahan oleh Satgas Penanganan Hak Tagih Negara Dana BLBI terpasang Pusat Makanan Taman Sari di Kawasan Lippo Karawaci, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/12/2021). Lahan seluas 251.992 m2 ini bernilai Rp 1,33 triliun. Di lahan ini berdiri tempat makan, taman, dan area bermain.

JAKARTA, KOMPAS – Dari total piutang negara yang mencapai Rp 170,23 triliun, sumber terbanyak berasal dari aset para obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia atau BLBI. Pemerintah bertekad lebih agresif lagi untuk menagih dan mengejar aset para obligor, terutama mereka yang sekarang berada di luar negeri dan sudah berganti kewarganegaraan.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan mencatat, total piutang negara per September 2022 sebesar Rp 170,23 triliun. Dari jumlah tersebut, piutang terbanyak sebesar Rp 110,45 triliun berasal dari piutang BLBI ke sejumlah obligor.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000