Tangerang Selatan memiliki nilai investasi yang tinggi ditandai pencarian rumah secara daring yang terus meningkat. Hal itu juga ditunjang infrastruktur yang memadai.
Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
·3 menit baca
JAKARTA,KOMPAS - Meningkatnya harga properti di kota Jakarta mendorong sebagian pencari properti untuk mencari alternatif perumahan di kota-kota satelit. Peningkatan pencarian properti di luar Jakarta turut didukung skema kerja hibrida, yakni perpaduan bekerja di kantor dengan bekerja dari mana saja.
Commercial Director Lamudi.co.id Yoga Priyautama mengemukakan, laporan tren pasar properti semester I-2022 yang dirilis Lamudi.co.id, mencatat Tangerang Selatan, Banten, di peringkat ketujuh dalam pencarian kota terpopuler, dengan pertumbuhan rata-rata 3,51 persen dalam periode April hingga Mei 2022. Meningkatnya angka pencarian itu dilatarbelakangi oleh skema kerja hibrida yang berlanjut.
“(Skema kerja hibrida) yang diadopsi berbagai perusahaan telah memberikan peluang bagi pencari properti untuk memiliki rumah yang terletak lebih jauh dari pusat perkantoran. Fenomena ini mendorong pencari properti untuk lebih mengedepankan kenyamanan tempat tinggal dan kualitas hidup di lingkungan sekitar,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Selasa (11/10/2022).
Yoga menambahkan, Tangerang Selatan memiliki nilai investasi yang tinggi ditandai pencarian rumah secara daring yang terus meningkat. Hal itu juga ditunjang infrastruktur yang memadai. Harga rata-rata rumah di wilayah tersebut lebih terjangkau, yakni sekitar Rp 2,2 miliar, atau masih lebih rendah dibanding harga rata-rata terendah di Jakarta Rp 2,4 miliar.
Marketing Manager PT Genesis Indojaya, Hengky, menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan Lamudi.co.id dalam pemasaran perumahan Yamala Haus, di Tangerang Selatan. Perumahan Yamala Haus menawarkan hunian desain minimalis dengan harga jual unit di kisaran Rp 1,1 miliar- Rp 1,7 miliar. Kawasan itu memiliki jarak 6,5 kilometer dari Teras Kota BSD, dan 2,7 km dari tol Serpong.
“Kami melihat potensi yang besar untuk Provinsi Banten, terutama di Tangerang Selatan, yang dikarenakan infrastruktur penunjang mobilitas dan fasilitas publiknya memadai,” katanya.
Hengky mengemukakan, pencari properti yang kini didominasi generasi milenial dan generasi Z semakin menginginkan kemudahan. Strategi pemasaran diperlukan untuk membantu penjualan yang lebih terarah berdasarkan kebutuhan pasar berbasis data teraktual.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Real Estat Broker Indonesia (Arebi) Lukas Bong, mengemukakan, pemasaran rumah tapak terus membaik pada tahun 2022, antara lain didorong insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk hunian rumah tapak dan unit rumah susun yang berakhir pada September 2022.
Permintaan rumah tapak di Jakarta rata-rata seharga Rp 2 miliar, sedangkan di kawasan penyangga di luar Jakarta di kisaran Rp 1 miliar-Rp 2 miliar. Tren pasokan rumah semakin mengarah ke rumah ukuran kecil (compact) di kawasan penyangga. Langkah ini merupakan salah satu strategi pengembang untuk menekan harga jual di bawah Rp 1 miliar per unit.
“Permintaan rumah ukuran kecil juga cukup kencang, konsumen tidak masalah dengan hunian berukuran kecil,” katanya, beberapa waktu lalu.