Presiden Tegaskan Komitmen untuk Perkuat Iklim Investasi
Dalam pertemuan dengan delegasi ASEAN-US Business Council, Presiden Jokowi menjelaskan komitmen Indonesia menciptakan iklim investasi lebih baik. Delegasi pengusaha AS pun berkomitmen meningkatkan kerja sama.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi menjadi fokus pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dan delegasi ASEAN-US Business Council. Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara menjelaskan mengenai komitmen Indonesia menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Hal ini pun direspons pengusaha AS untuk berkomitmen meningkatkan kerja sama di Indonesia.
”Ini adalah kunjungan dari ASEAN-US Business Council. Ini bukan kunjungan yang pertama. Mereka biasanya setiap tahun datang ke Indonesia membawa perusahaan-perusahaan besar AS dan tahun ini ada 35 perusahaan AS yang datang,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seusai mendampingi Presiden Joko Widodo kepada media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Menlu Retno menuturkan, pada saat pandemi Covid-19, delegasi ASEAN-US Business Council tidak dapat berkunjung dan tahun ini berkunjung kembali ke Indonesia. Dan, kali ini satu-satunya negara yang dikunjungi adalah Indonesia.
Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan mengenai komitmen Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik. ”Kemudian, Bapak Presiden bicara juga mengenai potensi-potensi yang dimiliki oleh Indonesia, termasuk di bidang perdagangan, manufaktur, pengembangan industri hilir, dan sebagainya,” katanya.
Setelah itu, Menlu Retno menambahkan, pihak ASEAN-US Business Council pun menyampaikan komitmen untuk meningkatkan kerja sama di Indonesia. ”Mereka ada beberapa jenis line up bisnis, di antaranya bidang energi, transformasi digital, kesehatan, pariwisata, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga memberikan respons, terutama mengenai tiga hal, yaitu terkait dengan upaya membangun kerja sama di bidang kesehatan, transisi energi, dan ekonomi digital. Ketiga bidang tersebut menjadi fokus pembicaraan kepala negara dengan delegasi ASEAN-US Business Council.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa untuk transisi energi yang sangat penting adalah penguatan teknologi dan investasi. ”(Hal ini) Karena, pada saat kita melakukan transisi energi, pada saat yang sama kita harus memastikan ketahanan energi kita juga kuat. Energy security, kita juga harus kuat,” kata Menlu Retno.
Pada saat kita melakukan transisi energi, pada saat yang sama kita harus memastikan ketahanan energi kita juga kuat.
Terkait dengan ekonomi digital, Presiden Jokowi mengingatkan agar pengembangan ekonomi digital jangan pernah melupakan kepentingan rakyat. Jadi, akses rakyat, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah terhadap ekonomi digital sangat penting.
”Dan, semua yang hadir mengapresiasi keaktifan, (langkah) proaktif Indonesia, di bidang diplomasi dan juga leadership Indonesia di kawasan. Dan, mereka sangat mendukung Presidensi Indonesia di G20 dan juga keketuaan Indonesia di ASEAN tahun depan,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia yang juga mendampingi Presiden Jokowi menerima tamu dari ASEAN-US Business Council menuturkan hasil diskusi. ”Pada umumnya, dari delegasi yang ada, yang diawali dari pembicaraan Pak Dubes AS, mereka mengapresiasi kepemimpinan Presiden Jokowi,” katanya.
Bahlil menuturkan, kepemimpinan Presiden Jokowi dimaksud terkait dengan kepemimpinan dalam mengendalikan pandemi Covid-19 dan sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5,4 persen dengan inflasi terjaga di bawah 5 persen. Mereka juga sangat ingin meningkatkan investasi, baik di sektor pariwisata, kesehatan, dan ekonomi digital.
”Ada beberapa (investasi) di sektor migas dan tambang sudah berjalan. Dan, Bapak Presiden (Jokowi) mengharapkan mereka dan menawarkan untuk silakan masuk ke Indonesia. Sekarang kita sudah membuat UU Omnibus Law yang lebih simpel dalam proses perizinan,” kata Bahlil.
Bapak Presiden (Jokowi) mengharapkan mereka dan menawarkan untuk silakan masuk ke Indonesia. Sekarang kita sudah membuat UU Omnibus Law yang lebih simpel dalam proses perizinan.
Menurut Bahlil, pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menawarkan perihal ekonomi hijau dan energi hijau. ”Dan tadi dari beberapa (anggota) delegasi, mereka mengatakan sangat puas terhadap pelayanan di OSS (online single submission),” kata Bahlil.
Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, AS masuk dalam lima besar negara asal investasi asing di Indonesia pada periode Januari-Juni 2022. Secara berurutan, lima negara tersebut ialah Singapura sebesar 6,7 miliar dollar AS (31,1 persen); RRC 3,6 miliar dollar AS (16,8 persen); Hongkong, RRC 2,9 miliar dollar AS (13,4 persen); Jepang 1,7 miliar dollar AS (8,1 persen); dan Amerika Serikat 1,4 miliar dollar AS (6,5 persen).
Sebagai gambaran, selama ini penyebutan Hongkong, RRC, biasa dipakai dalam penyampaian data perkembangan realisasi investasi dari tahun ke tahun yang tercatat di BKPM. Jadi, dalam daftar negara-negara asal investasi disebutkan ada RRC dan ada pula Hongkong, RRC.