Biaya Proyek Pembangunan Fase 2 MRT Jakarta Membengkak
Biaya proyek pembangunan fase 2 MRT Jakarta koridor utara-selatan, yang melintasi kawasan Kota Tua di Jakarta Utara, meningkat akibat kompleksitas konstruksi dan ketidakstabilan kondisi lahan.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO, MAWAR KUSUMA WULAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut bahwa biaya proyek pembangunan fase 2 moda raya terpadu atau MRT Jakarta koridor utara-selatan naik dari Rp 22,5 triliun menjadi Rp 26 triliun. Hal ini terjadi akibat kompleksitas konstruksi dan kondisi lahan yang tidak stabil. Apalagi, jalur fase 2 koridor utara-selatan ini melintasi kawasan Kota Tua di Jakarta Utara.
”Karena itu, tentu, perlu lebih berhati-hati secara struktur dan panjang yang (di koridor) north-south ini 12,3 kilometer, dan seluruhnya masuk di underground. Berbeda dengan yang sebelumnya,” ujar Airlangga ketika memberikan keterangan pers di Kantor Presiden seusai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Rabu (24/8/2022).
Dalam rapat terbatas kali ini, Presiden juga memberikan arahan terkait posisi titik akhir MRT yang direncanakan di Ancol Barat, tetapi masih terkendala masalah lahan. ”Karena itu, diminta dipertimbangkan kalau ini, dikatakanlah, dicarikan alternatif lain di wilayah Ancol ataupun di Marina,” tambah Airlangga.
Airlangga juga melaporkan hasil rapat terbatas terkait tindak lanjut hasil kunjungan Presiden Jokowi ke tiga negara. Seperti diketahui, pada Senin (25/7/2022), Presiden Jokowi didampingi Ny Iriana Joko Widodo memulai rangkaian kunjungan luar negeri ke tiga negara di kawasan Asia Timur. Ketiga negara tersebut adalah China, Jepang, dan Korea Selatan yang merupakan mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi.
Salah satu hasil evaluasi kunjungan ke Jepang adalah terkait pembiayaan dari Jepang bagi pembangunan MRT fase 3 koridor timur-barat yang segera dikerjakan. Studi dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dilaporkan sudah dirampungkan.
Airlangga juga menyebut beberapa proyek lain, seperti investasi proyek LNG di Blok Masela yang direncanakan sekitar Rp 287 triliun. Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang merupakan kesepakatan kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Jepang diharapkan bisa selesai sebelum KTT G20 di Bali.
Pemerintah Jepang juga sudah menerima sertifikasi New Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Jepang pun memperluas usulan akses pasar untuk produk tuna kaleng, kopi, produk laut, serta buah tropis seperti mangga, nanas, dan pisang. ”Nah, ini diharapkan bisa masuk di dalam general review IJEPA di mana pos tarifnya bisa diperbaiki,” ujar Airlangga.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menambahkan, rapat mengenai MRT, LRT, dan juga kereta cepat menjadi bagian membangun ekosistem transportasi menyeluruh di kota Jakarta yang nantinya tembus dan menyambung ke Jawa Barat.
”Kita tahu bagaimana LRT ini sekarang ditambah, tentu, kereta api yang sudah dibangun oleh KAI, (dan) ditambah MRT yang kemarin juga Bapak Presiden (Jokowi) menyampaikan Jepang berkomitmen untuk membantu dalam arti pendanaan dan pembangunan MRT secara berkelanjutan,” katanya.
Erick menjelaskan, hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Jepang menjadikan hal ini sebagai sebuah ekosistem yang menjadi satu kesatuan. Kereta api cepat yang menyambung dari Jakarta dan Jawa Barat berdampak mendorong pertumbuhan ekonomi baru. Hal ini karena Jawa Barat memiliki potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tidak kalah penting dibandingkan dengan daerah-daerah lain.
Di Jawa Barat sudah dibangun Pelabuhan Patimban. ”Dalam rapat seminggu lalu para menteri sudah berkoordinasi memutuskan (Bandara) Kertajati akan menjadi salah satu pusat airport untuk kargo yang selama ini merupakan potensi yang tidak pernah kita lihat. Nah, artinya apa? Ketika ada Patimban, ada kargo, lalu kami juga ditugaskan baru saja membangun Kawasan Industri Subang yang merupakan satu kawasan yang menyeluruh, ini menjadi konektivitas yang menjadi satu antara logistik dan manusianya,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut Erick juga menyebutkan jadwal kedatangan dan target operasional kereta cepat. ”Kereta cepat, kita sampaikan, insya Allah bulan September ini kita akan kedatangan, mulai (datang) kereta cepatnya dan kita akan terus uji coba. Insya Allah di tahun depan bulan Juni sudah mulai bisa operasi,” ujarnya.
Kereta cepat, kita sampaikan, insya Allah bulan September ini kita akan kedatangan, mulai (datang) kereta cepatnya dan kita akan terus uji coba. Insya Allah di tahun depan bulan Juni sudah mulai bisa operasi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menambahkan, total investasi dari Jepang senilai 5,2 miliar dollar AS. Sojitz Corporation dari Jepang sudah menyepakati pembangunan pabrik metanol dan pabrik pupuk di Papua Barat.
Korea Selatan juga berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp 100 triliun lebih. Investasi ini salah satunya berupa pengembangan produk baja bagi pabrik baterai mobil yang merupakan kerja sama antara POSCO dan Krakatau Steel. ”Perlu kami sampaikan bahwa, dari yang sudah ada, semuanya sudah on going. Bahkan, sebagian ground breaking-nya mulai di akhir tahun ini dan sebagian di Januari,” kata Bahlil.
Selain pembangunan pabrik sepatu di Sragen yang menyerap 30.000 tenaga kerja, beberapa investor dari Korea juga tertarik berinvestasi di Ibu Kota Nusantara. Salah satunya adalah LG. ”LG kemarin kami fasilitasi pertemuan dengan Bapak Presiden di Korea dan tadi Bapak Presiden menanyakan dan sudah langsung memberikan arahan untuk bisa melakukan percepatan,” tambah Bahlil.
Kunjungan kerja ke China, antara lain, menghasilkan komitmen untuk penambahan ekspor CPO. ”Tadi kami diarahkan untuk melakukan percepatan terhadap kawasan industri di Kaltara. Alhamdulillah, semua perizinannya sudah selesai dan sekarang pembangunan infrastruktur sudah mulai,” ucap Bahlil.