Efisienkan Struktur Biaya, Garuda Kembalikan Bombardier CRJ-1000
Kerugian Garuda Indonesia pada triwulan I-2022 turun 41,54 persen secara tahunan. Perbaikan kinerja terus dilakukan, seperti mengefisienkan biaya operasional melalui pengembalian pesawat dan memperbarui kontrak sewanya.
Oleh
Hendriyo Widi
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan mengembalikan pesawat Bombardier CRJ-1000 secara bertahap. Langkah itu merupakan salah satu upaya perseroan merestrukturisasi armada untuk mengefisienkan struktur biaya demi keberlanjutan bisnis pasca-putusan homologasi penundaan kewajiban pembayaran utang.
Pada tahap awal, maskapai milik negara tersebut akan mengembalikan dua pesawat dari 18 pesawat Bombardier CRJ-1000 yang sebelumnya pernah dioperasikan. Hal ini merupakan bagian dari kesepakatan negosiasi Garuda dengan lessor (perusahaan sewa guna) pesawat, yakni Nordic Aviation Capital (NAC) dan Export Development Canada (EDC).
Pengembalian dua pesawat Bombardier CRJ-1000 dengan nomor registrasi PK-GRQ dan PK-GRN itu diberangkatkan pada Selasa (2/8/2022) pukul 09.00 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju MHIRJ Facility Service Centre, Tucson, Arizona, Amerika Serikat.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pengembalian armada itu merupakan bagian dari transformasi Garuda Indonesia untuk memperkuat fundamen operasional yang lebih solid. Strateginya adalah dengan mengoptimalkan utilisasi armada dan alat produksi, termasuk penyesuaian spesifikasi pesawat dengan segmen dan karakteristik pasar.
”Hal ini sejalan dengan komitmen Garuda melanjutkan dan mengelola bisnis secara lebih cermat dan berhati-hati dalam pengembangan ekspansi kinerja berbasis kebutuhan alat produksi yang lebih terukur,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Selasa.
Hal ini sejalan dengan komitmen Garuda melanjutkan dan mengelola bisnis secara lebih cermat dan berhati-hati dalam pengembangan ekspansi kinerja berbasis kebutuhan alat produksi yang lebih terukur.
Pada 19 Juli 2022, Garuda Indonesia telah mengembalikan satu-satunya armada Boeing 737 Max-8 kepada lessor Bocomm Leasing di Belanda. Garuda juga telah sepakat dengan sejumlah lessor untuk memperbarui kontrak sewa pesawat.
Salah satunya melalui penerapan skema pembayaran sewa berdasarkan jam terbang (power by the hour). Melalui upaya itu, Garuda dapat menekan biaya sewa pesawat berbadan sempit (narrow body) di kisaran 30 persen dan pesawat berbadan lebar (wide body) 69 persen.
Menurut Irfan, Garuda juga akan mengevaluasi rute-rute penerbangan dengan menyesuaikan jenis armada berdasarkan tingkat keterisian penumpang melalui penggunaan armada wide body. Upaya ini akan dilakukan terutama untuk rute-rute yang memiliki kontribusi positif pada kinerja perusahaan.
Adapun untuk menambah alternatif destinasi penerbangan internasional, Garuda Indonesia akan mengoptimalkan sinergi kemitraan maskapai. Hal itu akan dilakukan baik melalui skema codeshare (berbagi kode penerbangan) dan interline (kerja sama penerbangan tanpa perjanjian (codeshare).
”Kami juga akan menambah pengoperasian tiga pesawat B737-800 NG yang sebelumnya direlokasi lessor. Dengan begitu, hingga akhir 2022, armada yang akan dioperasikan Garuda bisa mencapai 60-70 pesawat,” ujarnya.
Garuda Indonesia juga akan menambah frekuensi penerbangan secara bertahap. Pada tahap awal, yakni Juli-Agustus 2022, akan ada penambahan frekuensi penerbangan dari Jakarta menuju sejumlah daerah, seperti Batam, Balikpapan, Denpasar, Medan, Makassar, Surabaya, dan Singapura.
Melalui penambahan frekuensi penerbangan tersebut, Garuda ditargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 850 penerbangan per minggu selama Agustus 2022. Target itu meningkat 32 persen dibandingkan Juni 2022 yang berkisar di 650 penerbangan per minggu.
Awal Juli 2022, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan, Garuda Indonesia akan mendapat penyertaan modal negara (PMN) Rp 7,5 triliun. Setelah itu, Garuda akan mulai melirik peluang kerja sama dengan investor. Ada dua maskapai asal Uni Emirat Arab (UEA) yang tengah dijajaki pemerintah sebagai calon investor Garuda, yakni Emirates dan Etihad Airways, jadi calon investor Garuda Indonesia.
”Salah satunya akan menjadi bagian dari ekosistem logistik udara Indonesia. Saya berharap Indonesia tidak hanya menjadi pasar. Kerja sama dengan UEA bisa menjadi pintu bagi produk Indonesia memasuki pasar Timur Tengah, Afrika, bahkan Eropa,” ujarnya.
Garuda Indonesia akan mendapat penyertaan modal negara Rp 7,5 triliun. Setelah itu, Garuda akan mulai melirik peluang kerja sama dengan investor.
Berdasarkan laporan keuangan Garuda Indonesia pada Bursa Efek Indonesia, kerugian maskapai berkode emiten GIAA pada triwulan I-2022 mencapai 224,14 juta dollar AS. Nilai kerugian tersebut turun 41,54 persen dibandingkan triwulan I-2021 yang mencapai 385,36 juta dollar AS. Hal itu tidak terlepas dari langkah efisiensi perusahaan yang membuat beban perusahaan pada triwulan I-2022 turun 25,04 persen menjadi 526,34 juta dollar AS dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 702,17 juta dollar AS.
Pendapatan Garuda Indonesia pada triwulan I-2022 mencapai 350,15 juta dollar AS, turun tipis 0,82 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar 353,07 juta dollar AS. Segmen penerbangan berjadwal berkontribusi terbesar, yaitu mencapai 270,57 juta dollar AS, disusul penerbangan tidak berjadwal dan lainnya, masing-masing 24,07 juta dollar AS dan 55,5 juta dollar AS.
Per 31 Maret 2022, aset GIAA juga tercatat sebesar 7,04 miliar dollar AS, turun 2 persen dari akhir 2021 yang senilai 7,19 miliar dollar AS. Adapun kewajiban pembayaran utang atau liabilitas GIAA tumbuh 0,6 persen menjadi 13,38 miliar dollar AS dan defisit ekuitas perseroan membengkak 3,68 persen menjadi 6,33 juta dollar AS.
Irfan optimistis, kinerja Garuda ke depan tidak hanya ditopang oleh perbaikan kinerja perusahaan melainkan juga pasar penerbangan yang terus memulih. Semakin terkendalinya pandemi Covid-19 telah berkontribusi pada peningkatan mobilisasi masyarakat dan pembukaan penerbangan antarnegara.
”Hal itu akan semakin mengakselerasi langkah pemulihan kinerja perusahaan,” katanya.