Kemenhub Libatkan UGM dan ITB dalam Proyek Kereta Cepat dan LRT Jabodebek
Kementerian Perhubungan melibatkan Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung untuk mengecek kesiapan operasional kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kementerian Perhubungan melibatkan perguruan tinggi di Indonesia dalam pembangunan proyek strategis nasional kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta Lintas Rel Terpadu Jakarta Bogor Depok Bekasi atau LRT Jabodebek. Peran perguruan tinggi dibutuhkan untuk mendampingi Kementerian Perhubungan dalam melihatkesiapan operasional LRT dan kereta cepat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dalam keterangan persnya, Sabtu (30/7/2022), menyampaikan hal itu terkait kunjungannya ke Laboratorium Transportasi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pada kesempatan tersebut, Budi Karya menginginkan agar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung maupun proyek LRT Jabodebek tidak hanya memiliki kualitas konstruksi yang baik, tetapi juga memiliki standar pelayanan dan keselamatan yang prima saat beroperasi. Kedua proyek tersebut diharapkan memiliki kualitas yang sama dengan kereta cepat Shinkansen yang beroperasi di Jepang.
"Zero accident (nol kecelakaan) harus menjadi prinsip utama. Apalagi, dua proyek ini sarat teknologi baru. Oleh karena itu, saya datang ke laboratorium ini untuk mengundang langsung keterlibatan UGM dan ITB (Institut Teknologi Bandung) menjadi tenaga ahli pendamping Kementerian Perhubungan dalam mengecek kesiapan operasional LRT Jabodebek dan kereta cepat Jakarta-Bandung bersama konsultan Crossrail International yang ditugaskan dari Department for Transportation Inggris,” kata Budi.
Menteri Perhubungan menambahkan, Indonesia tidak boleh kalah dengan negara-negara lain. Indonesia diyakini mampu bersaing dengan negara lain. Di kereta MRT (mass rapid transit), Indonesia sudah punya pengalaman, termasuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI juga sudah punya pengalaman di LRT. Oleh karena itu, baik LRT maupun kereta cepat harus berhasil dan zero accident.
Menteri Perhubungan juga mendorong peningkatan penggunaan bahan baku lokal atau tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada proyek infrastruktur transportasi.
Dekan Fakultas Teknik UGM, Prof Ir Selo mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang telah melibatkan perguruan tinggi di Indonesia dalam proyek pembangunan infrastruktur transportasi. Hal ini menjadi kesempatan bagi perguruan tinggi untuk berkontribusi pada pembangunan infrastruktur transportasi, khususnya teknologi sektor perkeretaapian.
"Terima kasih kesempatan yang diberikan Kementerian Perhubungan untuk masuk ke dunia perkeretaapian. Kami selama ini mungkin kurang area bermain, kurang masuk ke sana. Tentu, hal ini menjadi suatu kesempatan yang luar biasa agar kami dapat berkontribusi membangun kemandirian teknologi," kata Selo.
UGM berharap, keterlibatan ini akan jadi kesempatan bagi Indonesia ke depan untuk tidak lagi bergantung dengan teknologi luar negeri. "Ini suatu kesempatan bagi kita untuk sedikit demi sedikit menguasai, meskipun baru mengintegrasikan. Ini kesempatan kita untuk menguasai. Paling tidak, kita tidak tergantung pada vendor tertentu, sehingga kita punya kewenangan keleluasaan untuk memilih. Ini adalah suatu kemandirian keputusan," ujar Selo.
Jalur ganda
Sementara itu, tahap pertama pembangunan jalur ganda KA Solo-Semarang Fase I dilaporkan hampir rampung. Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Tengah (BTP Jabagteng), Putu Sumarjaya, mengatakan, pekerjaan pada tahap pertama adalah detour track atau pengalihan jalur kereta sementara.
“Meski masih dalam proses pembangunan, kami harus memastikan layanan kereta yang melintas di jalur ini bisa tetap beroperasi, seperti kereta antar-kota, kereta aglomerasi Joglosemarkerto dan kereta Bandara Adi Soemarmo,” kata Putu.
Pekerjaan detour track dimulai sejak Februari 2022. Diawali dengan pembangunan tubuh baan di sisi barat jalur KA yang telah ada, dilanjutkan pekerjaan relokasi saluran untuk mengakomodir tubuh baan (Mei-Juli 2022). Ini mengakibatkan terjadinya penyempitan jalan sehingga menimbulkan kepadatan lalu lintas di sekitar lokasi pembangunannya.
Putu mengatakan, sejak Mei 2022, pihaknya intens berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Dinas Pekerjaan Umum Kota Surakarta, Satlantas Kota Surakarta, Satlantas Kabupaten Karanganyar, Badan Usaha Jalan Tol, Organda serta perangkat desa di sekitar Simpang Joglo (Surakarta).
Sebelum memulai pekerjaan, pihaknya melakukan sosialisasi rekayasa lalu lintas baik secara daring dan luring. Pada bulan Juni 2022, sosialisasi dilakukan di Convention Hall Terminal Tirtonadi dan pada hari bebas kendaraan (car free day) di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Rute pengalihan arus juga disosialisasikan melalui media sosial resmi BTP Jabagteng.
"Alhamdulillah, program pembangunan ini dapat sambutan dan dukungan baik dari masyarakat, pembayaran ganti kerugian sampai dengan pengalihan rute selama masa konstruksi berjalan lancar. Kami sangat berterima kasih kepada pemangku kepentingan terkait, khususnya kepada masyarakat Surakarta dan sekitarnya atas dukungan dan kerja sama yang baik di tahap 1 pembangunan ini,” ujar Putu.
Menyusul pekerjaan detour track, direncanakan akan dilakukan switch over pada pekan kedua Agustus 2022. Pembangunan dilanjutkan dengan pekerjaan struktur pilar jalur KA layang.
Menurut Putu, pengerjaan pekerjaan struktur pilar ini direncanakan berlangsung selama tujuh bulan (Agustus 2022-Februari 2023). Di pembangunan tahap kedua diperkirakan akan kembali terjadi penyempitan di Jalan Kolonel Sugiyono, Jalan Manunggal dan Jalan Solo Purwodadi.
Untuk mobilitas masyarakat dengan kendaraan pribadi, direncanakan rekayasa lalu lintas satu arah di ketiga ruas jalan tersebut. Detail rutenya tinggal menunggu pembahasan final dengan Dishub Kota Surakarta.
“Di Surakarta, per Agustus 2022 ini, ada beberapa pembangunan infrastruktur yang pengerjaannya berbarengan. Hal ini tentu saja menimbulkan titik-titik kemacetan. Saya harap masyarakat Surakarta dan sekitarnya terus mendukung tahapan demi tahapan pembangunan ini. Mohon masyarakat dapat bersabar sebentar, hindari titik kemacetan di sekitar lokasi pembangunan, rencanakan waktu perjalanan dengan baik agar tetap produktif dalam berkegiatan seperti sekolah, bekerja, serta aktivitas ekonomi dan sosial lainnya,” imbau Putu.
Sebagai informasi, pembangunan jalur ganda KA Solo-Semarang Fase 1 (Solo Balapan-Kalioso sepanjang 10 kilometer) ditujukan untuk meningkatkan kapasitas lintas perjalanan kereta api (96 KA/hari menjadi 144 KA/hari) dan mengurai kemacetan di Simpang Joglo, Surakarta. Simpang ini menjadi simpang paling sibuk di Surakarta, karena menjadi titik pertemuan jalan lokal, jalan kota, jalan provinsi, jalan nasional hingga jalur kereta api. Kondisi saat ini memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk mengurai kepadatan kendaraan motor, setelah kereta melintas.