Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 Bertemu Lagi Pekan Depan
Melanjutkan rangkaian agenda presidensi Indonesia di G20, pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral (FMCBG) akan digelar di Nusa Dua, Bali, pekan depan. Empat isu akan jadi topik utama pembahasan.
Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral atau finance minister and central bank governors/FMCBG yang ketiga dalam presidensi Indonesia pada G20 akan dilaksanakan selama sepekan penuh pada 11-17 Juli 2022 di Nusa Dua, Bali. Ada empat topik utama yang akan dibahas, yakni normalisasi kebijakan; ekonomi dan keuangan digital; ekonomi hijau, syariah, dan inklusi keuangan; serta perpajakan internasional.
Ini merupakan pertemuan lanjutan setelah penyelanggaraan FMCBG pertama yang dilaksanakan secara hibrida di Jakarta pada Februari lalu dan FMCBG kedua pada April lalu di Washington DC, Amerika Serikat. Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra mengatakan, secara garis besar rangkaian kegiatan FMCBG ketiga ini akan dibagi menjadi tiga bagian.
Tiga bagian itu, pertama adalah pertemuan tingkat deputi menteri keuangan dan bank sentral (finance and central bank deputies meeting/FCBD) berlangsung 13-14 Juli 2022. Kemudian pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral atau FMCBG ketiga sendiri akan berlangsung 15-16 Juli 2022.
Selain itu, side event atau diskusi sampingan juga akan digelar pada 11-17 Juli 2022. Dalam rangkaian acara side event itu, Bank Indonesia berencana mengadakan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 dan diskusi lain. ”Semua program ini merupakan perhelatan ketiga dari FCBD dan G20 kita,” kata Wempi pada taklimat media persiapan FMCBG ketiga, Kamis (7/7/2022).
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo menjelaskan, presidensi G20 Indonesia telah mencapai setengah dari perjalanannya. Selama menjadi presidensi G20, kata Dody, Indonesia telah mendorong tercapainya kesepakatan, yakni pada topik antara lain pada pembahasan ekonomi hijau dan kesehatan global.
”Ini kesepakatan besar yang telah dicapai pada presidensi Indonesia pada G20 kali ini. Capaian ini juga akan disampaikan pada kesempatan pekan depan. Substansi pembahasan nanti akan dibahas back to back terkait dengan pelaksanaan kesepakatan itu,” ujar Dody.
Peserta yang hadir
Dody menjelaskan, FMCBG kali ini akan dihadiri 69 delegasi menteri keuangan, gubernur bank sentral, beserta jajarannya. Delegasi itu berasal dari seluruh negara-negara anggota G20, negara tamu undangan, dan berbagai organisasi internasional.
”Total ada 447 orang yang akan hadir secara fisik dan 82 orang lainnya hadir secara virtual. Dari seluruh negara anggota G20, hanya ada satu yang menyatakan hadir secara virtual, yakni China, sedangkan lainnya hadir secara fisik,” ujar Dody.
Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia Rudy Brando Hutabarat memastikan, delegasi dari Rusia dan AS dipastikan hadir pada acara itu. Selain AS, Rusia, Indonesia, dan China, anggota G20 lainnya adalah Afrika Selatan, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Perancis, Turki, dan Uni Eropa.
Dody menambahkan, meski acara inti tertutup untuk peserta undangan, diskusi sampingan terbuka untuk umum. ”Masyarakat, pelaku industri, akademisi kami persilakan hadir untuk ikut ambil bagian dalam diskusi yang bermanfaat,” ujar Dody.