Sejumlah desa wisata di Tanah Air mendapat imbas positif libur Lebaran 2022 dengan naiknya jumlah kunjungan wisatawan. Situasi itu diharapkan berlanjut sehingga perannya lebih signifikan bagi pemulihan sektor pariwisata.
Oleh
MEDIANA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah desa wisata berdenyut seiring melonjaknya jumlah kunjungan wisatawan selama masa mudik dan libur Lebaran pada 29 April-8 Mei 2022. Pemerintah mendorong agar denyut desa wisata berlanjut sehingga keberadaannya ikut berperan dalam pemulihan industri pariwisata pasca-pandemi Covid-19.
Terkait itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan bakal mendukung melalui penyiapan sumber daya manusia yang kompeten. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno menyebutkan, selama masa mudik dan libur Lebaran 2022, tingkat okupansi rumah singgah di desa-desa wisata di sekitar destinasi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, naik hingga 100 persen.
Sementara desa wisata Tegalmulyo di Klaten, Jawa Tengah, mengalami kenaikan kunjungan wisatawan sebanyak 5.000 orang, dan kunjungan wisatawan ke desa wisata Kerapu, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, meningkat 400 orang.
Adapun jumlah wisatawan yang berkunjung ke desa wisata Kalibiru, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bertambah 700 orang. Penjualan paket wisata di desa wisata Pentingsari, Sleman, DIY, diserbu 1.357 orang. Lalu sebanyak 1.700 wisatawan berkunjung ke desa wisata Cikakak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan 6.320 orang wisatawan datang ke desa wisata Pentagen, Kabupaten Kerinci, Jambi.
”Kami masih menunggu laporan kunjungan wisatawan dari desa-desa wisata lainnya. Kami mendukung mereka melalui promosi di media sosial, kanal Youtube, dan televisi nasional. Kami juga meminta mereka agar terus mengupayakan protokol kesehatan, ada sertifikasi CHSE (kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan), dan desa wisata berkelanjutan agar tinggi peminat,” ujar Sandiaga saat telekonferensi pers di Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Sejauh ini rata-rata pengeluaran wisatawan Nusantara ke suatu destinasi selama 2,2 hari sekitar Rp 1,5 juta. Sementara rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara sekitar 1.500 dollar AS untuk sekitar tiga hari kunjungan. Menurut Sandiaga, pemerintah mendorong kunjungan wisatawan yang berkualitas yang ditandai dengan durasi kunjungan lebih lama sehingga pengeluaran bertambah lebih besar.
Ketika industri pariwisata mulai menggeliat kembali, seperti masa mudik dan libur Lebaran, menurut Sandiaga, kualitas sumber daya manusia di industri pariwisata butuh ditingkatkan agar lebih baik. Hal ini akan memiliki kaitan dengan wisatawan mau tinggal lebih lama.
Salah satu cara meningkatkan kualitas sumber daya pelaku industri pariwisata ialah melalui pendidikan formal. Menurut Sandiaga, saat ini ada enam politeknik pariwisata yang setiap tahun sebanyak 70 persen lulusannya terserap industri dan 30 persen sisanya berwirausaha di sektor pariwisata.
Indonesia akan mendapat tambahan satu politeknik pariwisata baru di Sragen, Jawa Tengah. Politeknik ini akan dibangun di lahan yang luasnya mencapai 20 hektar yang pengadaannya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen.
”Nantinya, politeknik itu diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan tenaga kerja di destinasi super prioritas Candi Borobudur beserta destinasi di sekelilingnya,” kata Sandiaga.
Sementara itu, Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, dalam diskusi ”Uang Beredar, Ekonomi Berputar” yang digelar Forum Merdeka Barat 9 menjelaskan, DIY merupakan daerah tujuan mudik sekaligus tujuan wisata.
Selama masa mudik dan libur Lebaran pada 29 April - 8 Mei 2022, DIY mendapat tambahan warga 1,3–1,5 juta orang. Mereka termasuk wisatawan. Total perputaran uang mendekati Rp 2 triliun.
Sepanjang pembatasan sosial karena pandemi Covid-19, jumlah kunjungan orang yang berwisata di DIY selama setahun menurun signifikan. Sebagai gambaran, rata-rata jumlah wisatawan datang ke DIY tahun 2019 mencapai 8,7 juta orang, kemudian turun menjadi 3,16 juta orang pada tahun 2020.
Pada 2021 terjadi peningkatan kunjungan meski belum menyamai pencapaian tahun 2019. Total wisatawan yang berkunjung ke DIY sepanjang 2021 mencapai 4,2 juta orang. Dia berharap momentum mudik dan libur Lebaran bisa membantu pemulihan jumlah kunjungan wisatawan tahun ini.
”Kami terus mengupayakan pemerataan vaksinasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan. Sejauh ini, tingkat vaksinasi dosis pertama telah mencapai 100 persen, dosis kedua 99,64 persen, dan dosis penguat (booster) 32,23 persen,” ujar Tri. Dengan tetap berupaya mengendalikan penularan, dia berharap industri pariwisata bisa pulih kembali.
Wakil Kepala Badan Moneter Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Aviliani berpendapat, pemerintah seharusnya mulai memikirkan untuk memberikan stimulus dan insentif agar industri bisa segera pulih. Dari sisi pelaku usaha, dia menyarankan agar pengusaha mempunyai cara-cara inovatif mengikuti perkembangan permintaan atau tren kebutuhan konsumen jangka panjang, misalnya gencar memasarkan dalam jaringan dan luar jaringan secara bersamaan.
”Masyarakat telah mempunyai ekspektasi bahwa perekonomian akan membaik. Mereka mau membelanjakan uang untuk berkunjung ke destinasi-destinasi wisata di daerah atau di luar negeri,” kata Aviliani.