Menurut data PLN, total kapasitas pembangkit listrik di Indonesia sebesar 64,3 gigawatt (GW). Sementara beban puncak yang telah dideteksi 30-31 GW. Daya pasok listrik dipastikan aman pada masa Lebaran.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan kecukupan pasokan listrik selama masa libur Lebaran 2022 meski ada pergeseran beban sehingga terkonsentrasi di Jawa Tengah dan Bali. PLN pun terus memantau pasokan energi primer, yakni batubara untuk setiap pembangkit listrik, yang saat ini rata-rata siap untuk 15 hari operasi.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam konferensi pers secara hibrida, Minggu (1/5/2022), mengatakan, total kapasitas pembangkit di Indonesia sebesar 64,3 gigawatt (GW). Sementara beban puncak yang telah dideteksi 30-31 GW. Artinya, daya pasok listrik dipastikan aman dalam menghadapi masa mudik Lebaran 2022.
Ia menambahkan, seiring dibolehkannya kembali mudik Lebaran, ada pergseran pola beban kelistrikan. ”Karena ada pergerakan mudik dalam jumlah besar, lebih dari 20 juta (orang), ada pergeseran beban dari tadinya di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Bandung, ke daerah-daerah. Kini menjadi lebih merata dengan terkonsentrasi di Jateng dan Bali,” kata Darmawan.
Akan tetapi, pasokan dipastikan tetap cukup. Pada wilayah Jawa-Madura-Bali, misalnya, daya mampu pasok 32 GW dengan beban puncak 19,5 GW. Di Sumatera-Kalimantan, daya mampu pasok 10,4 GW dengan beban puncak 7,76 GW. Adapun untuk Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara daya pasok 3,5 GW dengan beban puncak 2,9 GW.
Selain di kota-kota besar, penurunan beban listrik pada masa libur Lebaran 2022 juga terjadi pada sektor industri karena bisnis yang berhenti sementara. Namun, beban kelistrikan pada sektor rumah tangga akan meningkat.
Darmawan menambahkan, PLN juga fokus memantau keamanan pasokan terkait cadangan energi primer dari setiap pembangkit. Dari pengecekan terakhir, stockpile batubara di pembangkit rata-rata cukup untuk 15 hari operasi, artinya aman. Selain itu, pasokan gas alam cair (LNG) dan bahan bakar minyak untuk pembangkit juga disebutnya aman.
Selain di kota-kota besar, penurunan beban listrik pada masa libur Lebaran 2022 juga terjadi pada sektor industri karena bisnis yang berhenti sementara. Namun, beban kelistrikan pada sektor rumah tangga akan meningkat.
Disparitas
Darmawan mengakui, saat ini memang ada disparitas harga batubara pemenuhan kebutuhan domestik (DMO) seharga 70 dollar AS per ton dengan harga pasar internasional yang sekitar 300 dollar AS per ton. Akan tetapi, kebijakan DMO telah dilaksanakan dengan disiplin sehingga pasokan batubara dapat terus terjamin.
”Dalam proses enforcement, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dan PLN membangun sistem digital, baik langsung dari lapangan maupun jika ada pelanggaran seperti bongkar muat batubara yang tak berjalan baik. Setiap hari pukul 21.00, kami review. Dengan adanya enforcement yang disiplin, pasokan batubara ke PLN maupun IPP (pembangkit swasta) aman,” kata Darmawan.
Kebijakan DMO telah dilaksanakan dengan disiplin sehingga pasokan batubara dapat terus terjamin.
Dalam rangka Siaga Lebaran 2022, yakni H-7 Lebaran hingga H+14 Lebaran, PLN menyiapkan 2.982 posko pengamanan pelayanan listrik dengan total 50.000 personel. Juga ada 6.142 kendaraan dan 2.550 peralatan pendukung siaga di seluruh unit mulai dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Madura, Bali, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara.
Untuk meningkatkan pelayanan, PLN juga telah memperbarui aplikasi di ponsel pintar, dari PLN Mobile yang lama menjadi New PLN Mobile. Termasuk di dalamnya fitur Virtual Command Centre yang membuat pelayanan lebih sederhana dan cepat karena keluhan pelanggan dimonitor langsung secara berjenjang dari kantor cabang.
”Dalam dua bulan terakhir kami bisa memantau langsung hubungan antara petugas PLN dan pelanggan secara realtime. Kami juga bisa langsung menguhubungi petugas dan pejabat-pejabat di daerah. Ini rutin kami pantau,” kata Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PLN Haryanto WS.
Kendaraan listrik
Darmawan menuturkan, PLN telah menyediakan 126 Stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 97 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi adanya tren peningkatan penggunaan kendaraan listrik.
”SPKLU sudah kami bangun di rest area sepanjang Tol Trans-Jawa mulai dari Tol Cikampek, Kertosono-Madiun (dan arah sebaliknya), juga Solo-Ngawi, Batang-Semarang, dan Palimanan-Kanci. Jadi, dipersilakan jika ada yang hendak mudik kendaraan listrik,” ujar Darmawan.
Ke depan, imbuh Darmawan, SPKLU akan menjadi waralaba. Adapun saat ini PLN memang tidak memiliki tanah di lokasi-lokasi strategis, tetapi bekerja sama dengan pihak-pihak lain, seperti perkantoran, hotel, bandara, termasuk dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC di Bali.
Hal tersebut juga dalam rangka mendukung penyelenggaraan G20 Presidensi Indonesia pada 2022. ”Ada sekitar 650 kendaraan listrik yang dioperasikan untuk G20. Kami menyiapkan infrastruktur secara masif agar nanti dapat gunakan oleh para kepala negara dan delegasi (negara-negara G20),” katanya.