logo Kompas.id
EkonomiPenambahan Kuota Perlu...
Iklan

Penambahan Kuota Perlu Antisipasi Dampak ke APBN

Harga jual biosolar yang disubsidi jauh di bawah harga keekonomian. Penambahan kuota biosolar seperti yang diminta DPR berpotensi menekan APBN.

Oleh
MEDIANA, ADITYA PUTRA PERDANA, NIKSON SINAGA
· 3 menit baca
Kendaraan mengantre untuk mengisi biosolar di sebuah SPBU di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara, Senin (28/3/2022). Kelangkaan biosolar yang terjadi di sepanjang Jalan Lintas Sumatera membuat perusahaan otobus dan angkutan logistik terpuruk.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Kendaraan mengantre untuk mengisi biosolar di sebuah SPBU di Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara, Senin (28/3/2022). Kelangkaan biosolar yang terjadi di sepanjang Jalan Lintas Sumatera membuat perusahaan otobus dan angkutan logistik terpuruk.

JAKARTA, KOMPAS — Usulan DPR kepada pemerintah untuk menambah kuota biosolar sebanyak 2 juta kiloliter tahun ini harus dibarengi dengan antisipasi tekanan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pasalnya, harga jual biosolar yang sebesar Rp 5.150 per liter jauh di bawah harga riil yang lebih dari Rp 10.000 per liter.

Sebelumnya, Komisi VII DPR mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk menambah kuota biosolar sebanyak 2 juta kiloliter (Kompas, 30/3/2022). Dengan demikian, permintaan tersebut akan menjadikan kuota biosolar 2022 naik dari 15,1 juta kiloliter menjadi 17,1 juta kiloliter. Desakan tersebut untuk mengatasi kekurangan pasokan biosolar di sejumlah daerah akhir-akhir ini.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000