12.000 Ton Daging Kerbau Impor Tiba, Stok Daging Dipastikan Aman Jelang Ramadhan
Sebanyak 12.000 ton daging kerbau beku yang diimpor Bulog tiba di Tanjung Priok, Jakarta. Nantinya di pasaran akan tersedia daging kerbau beku, daging sapi beku, dan daging sapi dari sentra produksi domestik.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS —Sebanyak 12.000 ton daging kerbau beku yang diimpor Perum Bulog dari India tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (5/3/2022). Jumlah itu 60 persen dari total impor daging beku tahap pertama yang ditargetkan sepenuhnya tiba pada akhir Maret 2022. Penyaluran kepada para pedagang pun ditargetkan rampung sebelum Ramadhan.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, yang meninjau kedatangan daging impor itu di New Priok Container Terminal One, Jakarta, mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah pihak guna memastikan stok daging aman. Selain Bulog, juga dengan ID Food, BUMD Dharma Jaya, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), serta Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi).
Arief mengemukakan, nantinya terdapat berbagai pilihan daging dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, yakni daging kerbau beku impor, daging sapi beku impor, dan daging sapi dari sentra produksi di Indonesia. Bersama para pedagang daging, ia akan memastikan kebutuhan masyarakat akan daging bisa terpenuhi dengan harga yang baik.
”Kami akan pastikan ini semua terkirim dengan baik sebelum puasa dan Lebaran,” ujar Arief, dalam keterangannya, Sabtu (5/3/2022).
Importasi daging kerbau beku merupakan respons dari kenaikan harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional yang sempat membuat sejumlah pedagang mogok berjualan. Kenaikan harga daging sapi, antara lain, diakibatkan lonjakan biaya logistik dan pakan serta kenaikan harga sapi bakalan dari Australia. Negara itu juga mulai membatasi ekspor sapi hidup.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, per Jumat (4/3/2022), harga rata-rata daging sapi kelas I di tingkat nasional Rp 130.650 per kg, meningkat dari Kamis (24/2/2022) yang Rp 129.050 per kg. Tertinggi pada Jumat ialah Provinsi Aceh dengan Rp 145.400 per kg, disusul DKI Jakarta dengan Rp 145.000 per kg.
Arief menambahkan, pihaknya juga bersinergi dengan Kementerian Pertanian untuk berkunjung ke sejumlah peternak sapi dalam rangka rencana pengiriman sapi hidup. Hal tersebut guna memenuhi pasokan daging di sejumlah pasar di Jabodetabek dan Bandung Raya.
Kolaborasi lintas kementerian/lembaga juga sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo. ”Presiden memerintahkan kami semua, menteri terkait, untuk berkolaborasi sehingga tidak gaduh lagi masalah daging. Saya pastikan suplai ke teman-teman pedagang (berjalan) baik,” katanya.
Menurut Arief, BUMN Holding Pangan ID Food, melalui PT Berdikari, juga telah menerima penugasan dari pemerintah untuk penyediaan stok daging sapi dari Brasil. Menurut dia, impor memang harus dikurangi, tetapi cadangan pangan juga harus dalam kondisi terjaga. Bersama Kementerian Pertanian, pihaknya akan terus mengoptimalkan sentra-sentra sapi guna memenuhi kebutuhan daging dalam negeri.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menuturkan, 12.000 ton daging kerbau beku impor merupakan bagian dari tahap pertama yang totalnya sebanyak 20.000 ton. Kedatangan daging diperkirakan rampung akhir Maret 2022.
Pihaknya pun telah mengupayakan percepatan seoptimal mungkin. ”Untuk proses kedatangan stok daging impor ini, selanjutnya, dengan cold storage dan jaringan infrastruktur Bulog, akan segera didistribusikan ke seluruh Indonesia,” ujar Suyamto yang juga menjamin penyediaan kebutuhan bagi masyarakat meski ada lonjakan permintaan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Achyat menuturkan, sesuai arahan Badan Pangan Nasional, pihaknya juga akan terus memastikan ketersediaan daging di pasar dengan harga yang baik.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan sebelumnya mengatakan, pemerintah telah meminta Bulog dan BUMN yang lain untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau beku dan 20.000 ton daging sapi beku pada 2022. Selain memberikan alternatif ketersediaan daging, juga untuk mengendalikan harga daging.
”Fokus utama kami adalah mengantisipasi kenaikan harga daging pada masa Ramadhan dan Lebaran. Untuk mengendalikan harganya yang naik saat ini, kami akan menggelontorkan daging kerbau beku dan sapi lokal di pasar-pasar tradisional,” kata Oke (Kompas.id, 5/3/2022).