Resmi Beroperasi, Tol Manado-Bitung Bakal Dongkrak Perekonomian Sulawesi Utara
Seluruh Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39,8 kilometer tuntas dan siap dimanfaatkan untuk mendukung semua aktivitas masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·4 menit baca
BITUNG, KOMPAS — Ketersediaan infrastruktur, termasuk jalan tol, dapat mengefisienkan transportasi ataupun distribusi logistik sehingga berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah. Penyiapan infrastruktur dan utilitas penunjang kegiatan industri dibutuhkan unfuk mendorong kemunculan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru.
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Utara meresmikan Jalan Tol Manado-Bitung seksi Danowudu-Bitung sepanjang 13,5 kilometer yang merupakan seksi akhir dari Jalan Tol Manado-Bitung. ”Dengan demikian, seluruh Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39,8 kilometer tuntas dan siap dimanfaatkan untuk mendukung semua aktivitas masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara,” ucap Presiden dalam sambutannya saat peresmian yang digelar di Gerbang Tol Bitung, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara, Jumat (25/2/2022).
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian tersebut, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Wali Kota Manado Andrei Angouw, dan Wali Kota Bitung Maurits Mantiri.
Seluruh Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39,8 kilometer tuntas dan siap dimanfaatkan untuk mendukung semua aktivitas masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara.
Jalan tol tersebut dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Manado ke Bitung dari sebelumnya 1,5-2 jam menjadi sekitar 35 menit. Tak hanya mempermudah pengiriman logistik dan mobilitas barang, keberadaan tol itu juga memudahkan mobilitas orang dari Manado ke Bitung dan Manado ke Pelabuhan Internasional Bitung. ”Dan, juga, nantinya, kita arahkan untuk menuju ke Likupang apabila Likupang juga sudah selesai semuanya,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Presiden berharap pembangunan jalan tol tersebut dapat memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru. ”Dan, kami harapkan, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara melebihi dari nasional karena di 2021, (pertumbuhan ekonomi) di Sulawesi Utara memang di atas pertumbuhan ekonomi nasional kita,” kata Presiden Jokowi.
Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR merilis informasi bahwa Jalan Tol Manado-Bitung dibangun dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU dengan nilai investasi total Rp 4,95 triliun. Konstruksi pada ruas Manado-Airmadidi sepanjang 14 km didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Adapun ruas Airmadidi-Bitung sepanjang 25,8 km dilaksanakan oleh badan usaha jalan tol PT Jasa Marga Manado-Bitung.
Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, pembangunan ruas tol Manado-Bitung merupakan salah satu dukungan signifikan bagi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Destinasi Wisata Super Prioritas Manado-Bitung-Likupang. Saat ini Jalan Tol Manado-Bitung sudah tersambung semuanya.
”Untuk itu, pemerintah daerah harus serius segera mengembangkan KEK Bitung, termasuk Pelabuhan Bitung. Saya sampaikan kepada pemda untuk cari investor. Kementerian PUPR selalu siap dengan dukungan infrastruktur jalannya, land clearing, dan kebutuhan airnya,” kata Menteri Basuki.
Tersambungnya Jalan Tol Manado-Bitung akan dapat mengurangi beban jalan arteri nasional yang kondisinya semakin padat akibat pertumbuhan jumlah kendaraan dan aktivitas perekonomian penunjang kegiatan perekonomian di Provinsi Sulut. Jalan tol tersebut akan terintegrasi dengan kawasan industri dan pariwisata sehingga akses lebih mudah dijangkau.
Kemudahan akses barang dan jasa ke Pelabuhan Internasional Bitung yang merupakan salah satu dari pintu ekspor impor bagi kawasan Indonesia bagian timur pun dapat menekan biaya logistik.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dalam laporannya pun mengatakan, pihaknya berharap peresmian jalan tol tersebut dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, termasuk di kawasan ekonomi khusus dan kawasan pariwisata di Likupang.
Ketika dihubungi, Jumat (25/2/2022), Wakil Ketua Umum Bidang Agraria, Tata Ruang, dan Kawasan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sanny Iskandar menuturkan bahwa jalan tol dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah. Hal ini tidak lepas dari peran jalan tol sebagai sarana aksesibilitas yang menghubungkan berbagai lokasi dalam suatu proses kegiatan ekonomi.
Jalan tol dapat menghubungkan sumber bahan baku, tempat produksi atau pabrik, pelabuhan, tempat permukiman, pusat pemerintahan, dan sebagainya. ”Keberadaan jalan tol akan mempercepat proses distribusi barang dan lalu lintas orang serta meningkatkan efisiensi biaya yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing produk,” kata Sanny.
Terkait dengan harapan munculnya titik-titik pertumbuhan ekonomi baru dari adanya jalan tol, Sanny berpendapat bahwa berbagai infrastruktur dan utilitas pendukung kegiatan industri mesti pula disiapkan pada tahap selanjutnya. Hal ini mencakup, misalnya, pembangkit listrik, sarana telekomunikasi, sumber air baku, instalasi pengolahan air bersih, pasokan gas industri, hingga pelabuhan laut.