Kemenhub Anggarkan Rp 21,2 Miliar untuk Dukung Transportasi Mandalika
Kementerian Perhubungan menggelontorkan anggaran Rp 21,2 miliar untuk meningkatkan layanan transportasi guna mendukung pelaksanaan MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB, 18-20 Maret 2022.
Oleh
STEFANUS OSA TRIYATNA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Guna mendukung penyelenggaraan seri balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, 18-20 Maret 2022, Kementerian Perhubungan menggelontorkan anggaran Rp 21,2 miliar untuk meningkatkan layanan transportasi. Layanan itu terutama untuk menopang mobilitas penonton ataupun peserta dari dan ke lokasi serta di sekitar kawasan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menyampaikan hal itu dalam telekonferensi pers ”Dukungan Sektor Transportasi pada Event MotoGP Mandalika” di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Menurut dia, penyiapannya telah dilakukan sejak tahun 2020 dan berlanjut secara bertahap hingga saat ini.
Hingga kini, ada beberapa hal yang belum selesai dan diupayakan selesai secara keseluruhan, antara lain fasilitas shuttle bus dengan anggaran sekitar Rp 5,4 miliar. Kebutuhannya mencapai sebanyak 188 bus. Rinciannya, sebanyak 81 bus Kementerian Perhubungan ditempatkan di kawasan Mandalika, 4 bus VIP (very important person) yang digunakan sesuai permintaan, serta 103 bus dari Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Mandalika.
”Bus ini gratis untuk mengangkut penonton, baik dari simpul transportasi udara, laut, maupun penyeberangan. Jumlah penonton sampai saat ini diperkirakan mencapai 63.000 orang walaupun ada surat dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang memperkirakan jumlahnya 100.000 orang. Kami akan melihat dinamika di lapangan,” tutur Budi.
Selain itu, ada bus antarmoda untuk melayani angkutan enam rute ke pusat kota dan simpul tansportasi di luar kawasan sirkuit. Kebutuhannya mencapai 278 bus untuk pelayanan antarmoda pada enam rute ke pusat kota (eks Bandara Selaparang) dan simpul transportasi di luar kawasan sirkuit (Pelabuhan Gilimas, Lembar, Bangsal, Kayangan, dan Bandara Bizam) berdasarkan jumlah penonton sekitar 63.000 orang.
Skenarionya, modal share pengguna bus 54 persen dari jumlah penonton (34.000 penumpang) selama 14 jam operasional. Untuk keperluan itu, Kementerian Perhubungan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 8,84 miliar.
Ada pula penyediaan halte bus yang butuh tambahan empat unit untuk hub transportasi di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika (Parkir Sentral Timur, Gate 1, 2 dan 3 Sirkuit). Alokasi anggarannya sebesar Rp 1,5 miliar. Pembangunan halte ini sudah dimulai kontraknya pada 9 Februari 2022 dan direncanakan selesai pada 10 Maret 2022.
Budi menjelaskan, ada permintaan tambahan fasilitas lampu penerang jalan umum (PJU) oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat sebesar 5,4 persen. Sebanyak 135 unit penerangan jalan umum dipasang di sepanjang 5,3 kilometer jalan ruas Kuta-Keruak, segmen Masjid Nurul Bilad Simpang Sunggung. Alokasi anggarannya mencapai Rp 5,44 miliar.
Budi mengakui, penyerapan anggaran memang cukup besar. Namun, Kementerian Perhubungan juga diberi tanggung jawab oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk menyiapkan konsep manajemen rekayasa lalu lintas yang sesuai kebutuhan di lapangan.
Dengan banyaknya orang yang datang, kata dia, dibutuhkan moda transportasi sehingga berpotensi terjadi kemacetan lalu lintas. Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Kepolisian Negara RI untuk menyiapkan prioritas manajemen rekayasa lalu lintas agar kelancaran lalu lintas terjamin.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto menambahkan, Bandar Udara Lombok Baru bisa melayani pesawat berbadan besar, tanpa adanya restriksi jarak ataupun muat. Terminalnya juga mumpuni untuk menampung 3.250 pak per jam.
Menurut Novie, apabila nanti banyak penerbangan, antispasi dilakukan terutama jika kondisi Covid-19 sudah membaik. Wisatawan internasional diharapkan datang sehingga fasilitasi juga disiapkan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
”Untuk kru dan official yang akan hadir diperkirakan 1.700-2.700 orang. Penerbangannya diperkirakan langsung, baik dari negara Asia maupun Eropa, sehingga akan dipersiapkan agar tidak menjadi masalah saat pelaksanaan MotoGP ini,” ujar Novie.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengatakan, pelabuhan utama yang digunakan untuk melayani penonton maupun official penyelenggara MotoGP adalah Pelabuhan Lembar. Di pelabuhan ini, sudah ada fasilitas baru, yaitu Terminal Gilimas. Jaraknya hanya 7 kilometer ke Pelabuhan Lembar, sedangkan jarak menuju Sirkuit Mandalika sekitar 50 kilometer dengan perjalanan darat, sementara jarak ke bandara 38 kilometer atau sekitar 50 menit perjalanan darat.
Kapasitas terminal penumpang di Pelabuhan Lembar mencapai 300 orang. Sementara Terminal Gilimas yang diperuntukkan melayani kapal-kapal pesiar memiliki kapasitas daya tampung mencapai 1.500 orang.